Document 0: Prolog

3 1 2
                                    

Di london, inggris. Tepatnya di sebuah perusahaan konsultasi, psychologist company.

Terdapat seorang wanita berambut cokelat kehitaman yang terlihat sedang bekerja di ruangannya, mata kuningnya menatap layar komputer, fokus mengetik. Hasil analisa kriminal kemarin malam. Dia terlihat lelah tapi tetap memaksa kan dirinya. Mengetik Seperti orang gila hingga tiba tiba ada yang membuka pintu ruangan nya tanpa mengetuk terlebih dahulu.

Craaak

"Nona Lusi, apakah anda ada waktu senggang sekarang?" Ucap seorang pria paruh baya dengan kumisnya serta dengan seragam polisi lengkap, polisi itu terlihat gagah tanpa cela sedikit pun.

"Iya" jawab wanita itu datar, dikenal sebagai Lusiana Craigemstone, psikolog muda berusia 20 tahun yang kini terlihat lelah dan penat.

"Ini anda pasti mau minta bantuan saya  lagi. iyakan, tuan Hektor?" Polisi yang di panggil sebagai 'Hektor' pun hanya mengangguk polos.

"Benar. Maaf jika saya menganggu waktu anda, tapi kami memerlukan bantuan anda segera"

"Bantuan apa?"

"Diakibatkan Nona Lusi memiliki kekuatan yang bisa menganalisis masa lalu orang lain, pihak kepolisian menginginkan anda untuk tidak hanya menganalisis masa lalu penjahat tingkat bawah saja, tapi juga menganalisis masa lalu penjahat tingkat atas."

"Maksud anda saya harus bekerja 2 kali lebih keras,begitu?"

"Bahasa kasar nya sih... Iya"

'Ohh... Shit'

Lusi menghela napas,kesal.

"Kenapa saya juga harus menganalisis penjahat tingkat atas? Pekerjaan saya udah banyak, saya harus menangani klien saya, saya harus menganalisis masa lalu kriminal tingkat bawah sekarang anda dengan entengnya meminta saya untuk bekerja menganalisis penjahat tingkat atas?"

"Anda pasti bercanda! Ini aja saya sedang mengetik laporan hasil analisa kriminal tadi malam. Ini belum selesai dan sekarang kalian meminta saya menganalisa lagi?"

"Maaf sebanyak banyaknya nona Lusi tapi ini mendadak sekali, anggurkan saja dokumen analisa kriminal itu. Kami lebih membutuhkan anda untuk menganalisis kriminal ini sekarang"

"Gak bisa suruh psikolog lain? Masa kalian tidak bisa menanganinya tanpa aku?"

"Kami mohon sekali nona Lusi, saya mohon atas bantuan anda sekarang"

Pak Hektor membungkuk, memohon. Lusi hanya menghela nafas lelah, ahh tidak tega melihat polisi itu membungkuk tapi dia juga lelah sekali.

"Ini juga demi nona loh! Siapa tau nona lusi dapat menemukan orang 'itu' d-"

"Okay, fine. Aku akan menerimanya"

"Ohh terimakasih nona Lusi, kami tertolong!!!"

"Nah sekarang anda kembali, biarkan saya melanjutkan mengerjakan laporan ini"

"Erghh tapi nona..."

"Apa? Biar ku tebak, aku harus menganalisa kriminal itu SEKARANG, ya?"

"Nah itu nona tau"ucap Hektor tersenyum polos jujur lusi benci senyuman itu. Lusi menghela nafas lagi.

"Okay baiklah, jadi di mana kriminal itu?"

"Dia ada di ruang tunggu, akan saya bawakan untuk anda"

"good"

"Tapi nona, akan saya ingatkan sesuatu... Kriminal satu ini punya penyakit mental bipolar... Jadi saya mohon untuk hati-hati"

"Bipolar? Saya bukan psikiater"

"Saya mohon sangat!" Sekali lagi pak Hektor memohon.

"Sudahlah bawakan saya orangnya!" Gerutu Lusi

"Baik siap laksanakan!" Pak Hektor mengangguk dan segera berlari kencang.

Lusi menghela nafas

"Ini akan menjadi malam yang panjang"

To Be Continue

(Maaf gambar saya jelek, saya          pakai cara tradisional)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Maaf gambar saya jelek, saya          pakai cara tradisional)

Nama: Lusiana Craigemstone
Umur: 20 Tahun
Pekerjaan: Psikolog
Warna mata: Kuning keemasan
Warna rambut:Coklat
Berkebangsaan/kewarganegaraan:  Inggris
Tinggi badan: 176cm
Berat badan: Rahasia negara
Suka: sayur Bayam, permen rasa lemon
Tidak suka: daging Sapi (Alergi)
Sifat: mudah berempati, mudah lelah, ramah.

Hai semua, ini novel pertama aku, mohon maaf jika kalian menemukan kesalahan kata dan lain sebagainya, selamat menikmati, terimakasih sudah membaca!

Bye bye!

Psycholog document: Analysis 𝐀𝐋𝐋 monster pastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang