☠️Kenzolia🚩

3.1K 215 1K
                                    

sedih banget gatembus target komen kayak biasa:(

[udah baca AUnya?]

••••||••••||••••

Yang Kenzo ingat, dia berlari sekuat tenaga membawa tubuh Lilia pergi meninggalkan sekolah hanya untuk membawanya kerumah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang Kenzo ingat, dia berlari sekuat tenaga membawa tubuh Lilia pergi meninggalkan sekolah hanya untuk membawanya kerumah sakit.

Yang Kenzo ingat, dia terus meracau menyebut nama Lilia di sepanjang langkah, meneriaki siapapun staf medis yang lewat untuk menangani Lilia.

Kepalanya di isi dengan Lilia, Lilia, dan Lilia.

Sudah dua jam dokter didalam menangani Lilia tak kunjung keluar. Kenzo menyandarkan punggungnya di dinding sambil bersedekap menatap lurus kedepan dinding dominan putih itu.

"Lia, Lia, Lia...,"

Bugh!

Buku tangannya menghantam dinding disampingnya kuat. Dia mengerang, mendesis, dan memekik dalam diamnya.

Kenzo tak tahu apa itu cinta yang sebenarnya. Tetapi, melihat kondisi Lilia yang tak sadarkan diri dilantai berlumur noda darah tadi, entah mengapa dirinya langsung kalut.

Kehadiran Lilia membuat Kenzo merasakan beberapa perasaan baru yang sebelumnya tak pernah dia rasakan sama sekali. Dia yang selalu mendambakan Lilia dalam diam, menatapnya dari jarak jauh, tersenyum ketika Lilia dipeluk dan bermesraan dengan lelaki lain. Yang Kenzo bisa hanyalah menghela napas pada saat-saat itu.

Ketika dia merindukannya, dia hanya bisa melampiaskannya ke klub, merusak dirinya dengan minuman beralkohol tinggi kemudian mengesap rokok yang awalnya tak pernah dia sentuh sama sekali.

Saat dia ingin putus asa dan menarik Lilia, membentak serta memberitahunya, cintanya untuk gadis itu terus tumbuh dan tumbuh hingga ia tak bisa menahan hasratnya untuk memiliki. Dia hanya bisa berteriak kesetanan menghancurkan barang-barangnya, juga menghajar orang-orang yang membuatnya geram.

Namun kini, gadis itu, cintanya, pujaan hatinya, perinya, dunia terindahnya--sekarang sudah menjadi miliknya. Pacarnya, seseorang yang bisa dia klaim didepan semua manusia sebagai miliknya. Dia sudah bisa memamerkan Lilia kepada siapapun yang dia inginkan.

Dia tidak ingin seujung jari pun, Lilia tersakiti oleh hal-hal yang dia benci.

Dia ingin Lilia bahagia dengannya, tertawa, bercanda, menangis, terisak, dan tersakiti hanya padanya.

Hanya dia yang boleh memperlakukan gadis itu sesukanya. Gadis itu sendiri tidak boleh melukai dirinya.

Karena dia--

Sangatlah mencintainya.

••••||••••||••••

Disekolah, Atlas dan yang lainnya tengah menginterogasi Zilvi tentang apa yang sebenarnya terjadi menimpa Lilia sampai gadis itu memuntahkan darah hingga pingsan.

KENZOLIA||ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang