Kenzolia

1.5K 83 250
                                    


note: joker adalah seorang penjahat atau pembunuh, dalang dibalik masalalu semua tokoh, seseorang yang tak diketahui tujuan utamanya, menampakkan diri dengan memakai topeng badut joker.

note: joker adalah seorang penjahat atau pembunuh, dalang dibalik masalalu semua tokoh, seseorang yang tak diketahui tujuan utamanya, menampakkan diri dengan memakai topeng badut joker

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Dan pada akhirnya ... Lilia tetap terdiam seolah bungkam melamun akan sesuatu. Dia menatap keluar jendela kelas sementara yang lain sibuk berkutat pada buku dan bolpoinnya mencatat materi yang diberikan oleh guru di depan.

Kenzo, dia, pria aneh itu, nyatanya sama sekali tak bisa Lilia tebak sosok seperti apa dirinya.

Lili berpikir Kenzo akan menghukumnya jauh dari hal yang dia bayangkan. Tetapi apa yang dilakukan Kenzo justru membuatnya jauh merasa bersalah ketimbang menyesal. Lelaki itu sama sekali tidak melakukan apapun kepadanya selain melangkah pergi dan mendiaminya.

Juga, Kenzo melontarkan sebuah kalimat yang membuat jantungnya berdenyut terasa sakit.

"Seumur hidup, gua gak pernah tau bagaimana memberikan cinta yang baik dan layak kepada orang yang kita sayangi. Gua gak pernah diajarkan caranya memperlakukan seseorang yang dicintainya merasa tenang dan nyaman berada di dekatnya. Tetapi, setelah bersama lo gua ngerti. Kita bisa mengetahui selayak apa rasa cinta itu kita berikan buat seseorang jikalau orang tersebut adalah tujuannya. Tetapi mungkin bagi lo, rasa cinta yang gua berikan adalah suatu kondisi dimana lo merasa di obsesikan."

Lilia menghela. Kata demi kata yang Kenzo keluarkan sungguh merisaukan isi kepalanya.

"Padahal, sebenarnya ... dihati lo masih belum utuh ada gua didalamnya, Lia."

"Kalau kebahagiaan lo memanglah ada di dia maka kembalilah. Katakan bahwa lo adalah Nirli-nya. Dan bukan Lilia gua."

"Tetapi kalau lo enggak dipercayai sama dia menengoklah kebelakang. Dimana gua selalu ada di tempat itu menunggu lo."

Kedua tangannya spontan menutupi wajah prustasinya.

"Baiklah anak-anak. Pelajaran hari ini selesai sampai disini. Jangan lupa materi yang ibu berikan tadi dipelajari karena kita akan mengadakan ujian tulis minggu depan."

Mata Lilia membelalak. Dia menoleh ke sana-kemari.

"Eh. Trio. Woi! Tadi bu Sri bilang apa??"

Trio menggeleng-gelengkan kepalanya tak habis pikir. "Sebenarnya lo niat sekolah gak, sih?"

"Ya niatlah! Ngadi-ngadi lo ngomongnya. Gue kan nanya! Jawab aja kek, apa kek?!"

Selain bawel, Lilia juga teramat merepotkan bagi Trio. Jika ditanya apa penyesalan terbesarnya. Maka, dia pasti akan menjawab, "lo tuh penyesalan terbesar gue ada dikelas ini, tau."

KENZOLIA||ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang