☠️Kenzolia🚩

2.6K 149 510
                                    

BRAKKK

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


BRAKKK

Tubuh Lilia menghantam sudut meja, dia meringis ngilu memegangi perutnya. Oh hari yang sial.

"Lo--"

PLAK

Sakit, wajahnya tertoleh kesamping.

Dia kaget, seseorang datang-datang langsung menyerangnya seperti orang gila. Jangankan untuk membalas, berpikir untuk mengatasi kebingungan dikepalanya saja dia tidak bisa.

Lilia menarik napasnya dalam-dalam, seseorang dengan sengaja menyiramkan air itu ke tubuhnya, gelak tawa di kantin membuat darah Lilia mendidih.

"Rasain lo, bitch!" Ucap gadis itu garang padanya

Saat Lilia hendak bangkit membalaskannya, tangannya di cekal oleh seseorang yang dikenalnya, Atlas, cowok itu memaksa Lilia duduk kembali, melepas jaketnya menutupi tubuh Lilia yang menerawang.

Lilia tentu merasakan sakit di kedua pundaknya atas perlakuan kasar Atlas barusan. Tepatnya cowok itu sedang nanar menggertakkan giginya kearah seseorang yang sudah membuat sang ratunya Iexglez menjadi tampak tak berdaya. "BANGSAT."

PLAK

Tak segan-segan, Atlas menamparnya. Tari, gadis yang baru saja menyiramkan air ketubuh Lilia terhenyak dan langsung menyentuh wajahnya yang memerah akibat tamparan keras itu. "Kurang ajar lo, sialan!!"

"Berani beraninya, lo, nyakitin dia? Mau mati? HUH?!"

Jangan pernah berpikir bahwa Atlas memiliki sifat tak tega kepada siapapun bahkan mau dia seorang gadis sekalipun. Lelaki itu tidak memiliki sisi toleransi yang baik.

"A-A-Atlas?!"

Hening, tak ada lagi suara tawa.

Kenzo datang bersama yang lainnya, bertepuk tangan menepuk pundak Atlas salut. Dia menyeringai melirik melalui ekor matanya orang-orang yang sudah berani mengejek serta menertawakan ratunya.

Cowok itu melirik Lilia, tak ada suara, mungkin dia terlalu shock melihat Atlas menampar seorang gadis dihadapannya.

"Are u okay, babe?"

Lilia cuman bungkam mengangguk singkat.

"Gue permisi dulu ya? Kayaknya cewek gue kedinginan. Ayo sayang,"kata Kenzo membawa Lilia pergi dari sana. Sebelum itu dia sudah mengisyaratkan sesuatu kepada Atlas lewat kontak mata mereka.

Tari terperosok kelantai, dia bergetar ketakutan ketika tangan Atlas menjambak rambutnya, aksinya itu disaksikan oleh semua siswa di kantin.

"Yang ikut ketawa tadi kesini, cepatan!" Teriaknya

Tari menggelengkan kepalanya, dia menyentuh wajahnya, bergetar ketakutan. Sakit di tampar oleh Atlas tiga kali lebih perih dibandingkan dirinya yang menampar wajah Lilia tadi.

KENZOLIA||ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang