2.KEBERADAAN?

3 1 0
                                    

pagi yang cerah, indah dan awan-awan juga mendukung hari ini dan juga anak gadis yang sangat segar di pagi ini, entahlah tumbenan sekali dirinya mandi di pagi ini, biasa buriq.

tetapi satu hal yang zilfia sangat di bosankan yaitu sekolah"IBUU BEKAL ZILFIA UDAH SELESAI GA?"sambil memasang tali sepatunya dan tidak lupa dengan raut wajahnya yang masam karena hari ini adalah bagian bapak matematika

ibu zilfia menuju ke tempat anaknya duduki di teras rumah miliknya dan mengasi bekal kepada anaknya itu

"zilfia pergi sekolah dulu ya bu". mencium tangan ibunya dan cipika cipiki ke dua pipi ibunya

zilfia menuju ke tempat sekolahannya dan yaaa dia sangat malas sekolah hari ini, siapa yang tidak kesal mapel pertama adalah matematika

"eh lu zil, keknya pak sugianto ga dateng deh liat aja di atas awannya mendung gini".ujar Tara teman sebangku zilfia

"lu ga tau bapak matematika ra? meskipun angin ribut halilintar dia bakalan dateng egee". dengan nada kesalnya

KRING..KRINGG

bell sekolah berbunyi, inilah tanda-tanda harus masuk kelas jika tidak mungkin sudah di suruh lari di lapangan 10x oleh guru-guru..

pak sugianto datang dengan sangat ceria dan berbahagia tapi tidak dengan kelas zilfia kemungkinan kelasnya sudah menderita akan mendengarkan suaranya yang seperti ikan yang kelaparan

"HALLO ANAK-ANAK BAGAIMANA KABARNYA" ujar pak sugianto kepada semua siswa siswi di kelas ini

"Alhamdulillah baik pak". ucap semua murid di kelasnya tapi tidak dengan zilfia dan tara

"kagak baik gue, mana suaranya udah kayak knalpot racing lagi aelah bikin gue ngantuk aja".dalam lubuk hati zilfia

pak sugianto menjelaskan apa yang sudah di pelajari hari ini, lihat lah muka murid di kelas X sangat berbahagia(menderita).

"lu paham ga ra?". berharap Tara mengerti apa yang di jelaskan pak sugianto, habis lah dirinya jika di suruh maju kedapan sana

"ga, emng lu ngerti zil?". Tara mengharap bahwa zilfia mengerti sendikit saja apa yang pak sugianto bicaran dari tadi.

zilfia menggeleng kepalanya dan tidak lupa raut wajah melasnya

"BAGAIMANA ANAK-ANAK FAHAM?". singkat padat dan siswa siswi tidak mengerti apa yang di jelaskan hari ini, siapa yang mengerti jika suaranya saat ini serak, serak serak berserakan

"FAHAM PAK". ucap semua murid

"eh emng lu ngerti zil? main faham-faham gitu aja".bisik Tara ke zilfia, enak aja jika dirinya mengerti sedangkan Tara hanya seperti orng yang linglung

"udah jangan berisik gue sebenarnya kagak ngerti, udahlah biar cepet selesai ini pelajaran". berharap tara diam dengan secepat karna hari ini zilfia benar-benar lelah

semua mata pelajaran akhirnya selesai juga, dan semua siswa siswi hikmatul hasanah Al-karomah meninggalkan sekolahannya bergegas untuk pulang kerumahnya

zilfia berniat menuju ke tempat itu lagi dan ya dirinya benar-benar menuju ke tempat kerja si pria itu, tanpa izin dulu dari orang tuanya

di jalan yang ramai zilfia tidak menemukan pria itu, entah kemana dia berada dan bertempat, zilfia terus mencari keberadaan si-pria itu

setelah beberapa jam dirinya menemukan pria yang ia cari-cari dari tadi.

"oh lu kerja disini yee". dengan nada yang cukup lelah, siapa yang tidak lelah pulang dari sekolah bukannya istirahat malah mencari orang

"kamu beneran kesini",

"ya". zilfia ingin membalas omongan pria yang sok cuek itu, apalah dia apalah

"duduk kak, oh Iyah kakaknya mau beli apa disini/ mau cari apa ya?". ohh Tuhan lembutnya suara pria itu tetapi tidak mempan bagi zilfia, baperan? ifeel keknya dia jarang-jarang ada orang jualan omongannya lembut seperti pria itu

"gue beli itu jam tangan itu deh, berapa mas?",

"kalok yang ini 130 yang ini 96 kalok yang sebelah itu 50an kak". dengan nada yang super ikhlas dirinya berbicara

"gue cuma bawa 30rb, ada ga jam tangan 30rban?". oh shitt memalukan kenapa jam tangan yang pria itu jual tidak sebanding dengan pegangan zilfia

"maaf kak sudah tidak ada, memangnya kakak ini mau beli yang mana ya?". sambil menaikkan satu alisnya

"gue sih pengennya yang 50rb itu aja agak simpel gitu tapi kurang uangnya". padahal dirinya menyukai jam tangan yang 130 itu, berbohong sudah dirinya

zilfia menatap jam tangan yang ia sukai dengan penuh harapan ingin membelinya tapi uang di dompetnya tidak pernh mendukung sama sekali.

pria itu menatap wajah zilfia dan dia mengerti jika zilfia ingin jam tangan yang harganya 130an itu

"oh iya kakanya pengen yang 50rb ini kan? ini kak jam tangannya, kurangnya saya yang bayar". mengasih jam tangan kepada zilfia

zilfia menggeleng kepalanya menandakan tidak enak hati jika di belikan oleh orang lain

"loh engga-engga mas takut bosnya marah sama lu kalok kurang gini".

"tidak apa-apa saya bayar kurangnya ambil saja kak, kamu sudah jauh-jauh pulang sekolah terus langsung kesini gara-gara candaan saya yang kemarin".

"oh okay, thanks bangett ya mas". zilfia meninggalkan tempat kerja si pria itu dan bergegas pulang kerumahnya takut ibu poreper nyari

_____

"IBUUU, ZILFIA PULANG".zilfia menuju ke kamarnya untuk mencoba jam tangan yang ia beli tadi tanpa menemui ibunya dahulu,tak apa yang penting dirinya sudah berteriak sekuat tenaga

"ganteng".dalam hati sambil tersenyum kecil

"ehh maksudnya bagus jam tanganya''. ngomong sendiri kaget sendiri, aneh orang itu

zilfia menuju ke kamar mandi untuk mengganti baju yang ia pakai saat ini dan tidak lupa juga ia mau pergi sholat

____

selesai sholat dzuhur zilfia tidak menemukan jam tangannya yang ia beli tadi, apa mungkin hilang?

dirinya terus mencari dimana keberadaan jamnya, oh tuhan bagaimana bisa hilang.

zilfia pun menemui ibunya mungkin saja ibunya melihat jam tangan yang ia beli tadi.

"ibu lihat jam tangan aku ga?". zilfia berharap banyak kepada ibunya itu, semoga saja dia melihat

"ibu ga lihat, ibu juga ga pakek jam tangan kamu nak". lantang ibunya zilfia

zilfiapun meninggalkan ibunya dan menuju ke tempat tidurnya, dirinya terus terusan mencari dimana letak jam tangan itu.

dan ya! dirinya menyadari dimana jam tangan itu berada, jam tangan itu ternyata sudah

CINTAKU DI 2022Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang