dan ya, jam tangan itu sudah dari tadi di tangannya sendiri, bagaimana bisa dirinya lupa? padahal ada di tubuhnya sendiri, dan bagaimana bisa ibunya tidak menyadari jika jam tangan itu memang sudah di pakai zilfia, dasar pelupa
zilfia menepuk dahinya sendiri"astaghfirullah kenapa bisa lupa begini sih". dirinya kesal, dari tadi mondar-mandir mencari jam tangannya
zilfia berbaring di kasurnya"pria itu kok bisa baik gitu ya ke gue padahal baru kenal? jangan jangan??".
_______________zilfia: lagi apa lu
mas pria: nge-gym kenapa hmm?
zilfia: ga, ga ada gue cuma gabut doang
mas pria: (read)
zilfia: eh lu ga mau tanya gimana jamnya gitu?
mas pria: gimana jamnya?
zilfia: Alhamdulillah sehat tapi ga gue kasi makan sih
mas pria: (read)
_______
"gabut banget mau kemana ya?". menceri ancang-ancang untuk bisa kemana-mana padahal uangnya tidak ada sama sekali.
zilfia berniat untuk ke-rumah temannya tetapi niat itu tidak akan terjadi dan tidak akan terjadi lihatlah di depan rumahnya tidak ada sepeda motor sama sekali yang akan di pakainya
handphone zilfia berbunyi, zilfia dengan cepat membuka handphonenya ternyata cuma notif penyimpanan hampir penuh, sungguh menyebalkan
zilfia membuka apk WhatsAppnya dan dirinya melihat story si pria itu"silat? bukannya tadi dia bilang nge-gym? terus bukannya dia kerja".gumam zilfia sambil mengerutkan keningnya
"ga mungkin langsung sat set gitu aja, tapi di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin".
zilfia mengucek matanya berkali-kali“apa bisa?".
dirinya mendengar suara motor dari arah luar rumahnya"IBU?"teriak zilfia, dirinya berlari menuju ke luar untuk membuang kegabutan yang ia miliki dari dulu.
"yes ibu datang, pas banget kunci motornya tetap." zilfia tersenyum kecil karna bisa keluar dari penjara ini
di tengah-tengah perjalanan zilfia berteriak puas dan tertawa lega
dan tak lama kemudian keningnya berkerut matanya berpindah dari satu objek ke objek lain "gue mau kemana"dalam hati zilfia
tanpa tersengaja bola matanya tertuju ke wajah orang yang gagah,tulang pipi tajam melekuk seksi, hidung yang tinggi, mata coklat, serta alis dan bibir yang elok dengan tata letak rapi dipersembahkan tuhan yang piawai menciptakan manusia."
"oh shitt dia?!"
zilfia turun dari motornya lalu menghampiri pria tersebut dan tak lupa melambaikan tangannya ke pria itu
"WOII MAS." teriak zilfia
pria itu membalikkan semua badannya dan menatap zilfia dengan penuh kelembutan lalu tersenyum hangat ke arahnya.
"trust me i can be more toxic than u, please don't test me.'' gumam zilfia ke pria itu
pria itu tertawa melihat zilfia yang menatapnya dengan alis yang terangkat satu dan mata yang tajam
zilfia memukul lengan pria itu dengan cukup keras
"anak kecil kayak kamu ga boleh mukul-mukulin orng, di ajarin siapa dek?"
"NYEBELIN BANGETT LU C*K." dengan nada yang tinggi, zilfia mengepalkan tangannya
"eeh anak kecil kok toxic, ga boleh berbicara seperti itu ya"
"EMANG KENAPA HAH?."menyipitkan kedua matanya
pria itu tersenyum dan menjelaskan mengapa berkata kotor tidak di perbolehkan
"Al Imam Tirmidzi meriwayatkan dalam sunnahnya, dimana Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya tidak ada sesuatu apapun yang paling berat ditimbangan kebaikan seorang mu'min pada hari kiamat seperti akhlaq yang mulia, dan sungguh-sungguh (benar-benar) Allah benci dengan orang yang lisannya kotor dan kasar."
zilfia menatap kosong satu arah,dirinya menyesali perbuatannya tadi
"gue minta maaf."ujar zilfia dengan nada yang melas
senyumnya tak bisa lepas dari wajahnya,dan tawanya menggema, mengisi ruangan toko
"kalok gue ga mau maafin lo gimana?."
zilfia terdiam dan menghembuskan nafas dengan berat“ga apa-apa itu kan hak lo juga."
ucapan pria itu membuat hati zilfia menjadi sedih, matanya memandang kosong ke arah luar jendela yang ada di toko
pria itu menepuk bahu milik zilfia“gue becanda, ga usah di masukan ke hati, lo ga salah."
zilfia hanya mengangguk tanpa menatap wajah pria itu
"sabarr, ini cuma mengahadapi wanita bukan menghadapi demam, setelah kesulitan pasti ada kesulitan lagi"dalam hati pria
setelah lama mereka saling berdiam akhirnya si pria itu membuka suara terlebih dahulu
"ikut gue."menarik baju zilfia dan membawa ke suatu tempat
pria itu mendatangi sebuah tempat lahan sederhana yang menjadi alasan kedukaan banyak orang. ada sebuah doa yang mengalir, ada lontaran kata-kata yang diiringi air mata, dan ada bunga yang ditebarkan di atas tanah. Tempat ini hanya diisi dengan banyak duka dan tangis tulus dari para manusia yang merasakan sebuah kehilangan abadi.
"ngapain? lu mau gue kuburin??"ejek zilfia kepada pria itu
"berkata yang baik atau diam, gue bawah lo kesini karna gue mau nunjukin ke mama gue kalok gue ketemu sama orang yang ngeselin seperti lu.''lantang pria itu
zilfia duduk di dekat pemakaman itu dan dirinya membaca do'a.
selesai mereka membaca doa pria itu menatap lama kuburan mamanya lalu tersenyum
"ma,aku ga kuat sendirian di sini,ayah juga ga pernah baik ke aku ma dan tuhan menyuruhku untuk selalu menjadi anak yang kuat,tangguh, berkerja keras untuk bisa hidup di dunia ini."pandangannya hampa, matanya yang indah kini telah menjatuhkan air mata sedikit demi sedikit
zilfia melihat heran kepadanya, kenapa pria itu memandang kosong, baru kali ini dirinya melihat lelaki menangis langsung di hadapannya.
"u fine?."
pria itu terkejut mendengar suara zilfia,dan menoleh ke arahnya
"gue cuma keinget sama alm mama aja."
"sederas apapun hujan akan berakhir menjadi rintik, seberat apapun masalah akan berakhir menjadi pelajaran Kamu dipilih oleh Allah karena bahumu kuat, karena Allah tidak akan menitipkan ujian diluar kemampuan hambanya." zilfia mengerti apa yang pria itu rasakan saat ini
pria itu mengangguk dan menyeret zilfia untuk pergi dari tempat ini.
di perjalanan itu tidak ada siapapun yang berbicara
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTAKU DI 2022
Teen Fiction۞﷽۞ kamu memang bukan cinta pertamaku tetapi kamu adalah orang pertama yang sangat menghargaiku • . aku membuat karyaku ini bukan hanya untuk bergaya karena aku mencintaimu tetapi aku membuat karyaku karena aku ingin mengabadikan namamu di dalam kar...