1. Sparkling

74 7 1
                                    

Awal



Katakanlah ini adalah hari yang kacau. Di mana seharusnya ada presentasi pengenalan diri pada mata kuliah Kesekretarisan 2, tapi bersinggungan dengan itu Lita harus mengurus keperluan untuk acara camping yang dilaksanakan pada hari yang sama.

Kalau masih sempat kuliah, kenapa harus bolos? Kata-kata itu mengiang terus di kepala anak-anak yang diharuskan untuk lomba bernuansa camping itu.

"Astaga!" geram Lita dalam hati. Alisnya yang dipertebal dengan pensil alis itu mengikuti gerakan dahinya – terlihat sangat kesal. "Sumpah, gue ngga bakal mau kalau disuruh lomba atau apa itu terserah!" gerutunya pada teman di sampingnya.

"Bentar lagi lu juga bakal sibuk SENAT, then lu bakal lebih sibuk lagi, bego!" seru Carissa, teman sampingya itu.

Kaca mata yang bertengger di hidungnya itu segera ia benarkan. "Tapi gue bakal berhenti dance sih pasti, Car" kata Lita masih kesal.

Carissa langsung memasang wajah muramnya. "Gue juga males deh kalau ngga ada temen."

Mereka berdua sama-sama tampak murung. Rasa tergesa-gesa dalam hati itu membuat mood mereka sedikit kacau. Sampai akhirnya giliran mereka untuk presentasi pun tiba.

"Udah, yuk presentasi dulu!"

Tidak sampai satu jam, Lita dan Carissa sudah keluar kelas dan segera membereskan barang-barang kuliahnya lalu memasukkan ke dalam loker diikuti oleh anak-anak lain yang ikut lomba.

"Yuk, cepetan yuuu!" teriak salah satu dari mereka yang berada di ambang pintu ruang loker. Mendengar itu membuat mereka cepat-cepat membereskan barangnya dan segera mengambil barang lain yang sekiranya diperlukan untuk camping itu.

"LITA catokan jangan lupa!" ucap salah satu dari mereka yang bernama Uty.

"Iya elah!"

Tak lama, mereka yang berjumlah 11 orang itu pun masuk ke dalam mobil jenis van milik kampus mereka. Mobil mereka pun mulai bergerak yang mana membutuhkan waktu kurang lebih satu setengah jam dari Jakarta ke Bogor. Mereka hanya sibuk dengan urusan ponsel masing-masing hingga akhirnya mereka pun sampai pada tujuannya, yaitu Villa Bukit Hambalang.

"Wah, akhirnya sam.. What the heck... kenapa tempatnya kaya gini deh?" ucap Uty baru melangkahkan kaki keluar dari mobil.

Hampir dari mereka berhasil dibuat melongo karna pemandangan yang disajikan adalah bumi perkemahan. Padahal yang ada di benak mereka adalah vila dengan fasilitas kamar yang lengkap.

"Rame juga ya. Mana lesu banget jam segini tuh" ucap Carissa kali ini saat melihat rombongan lain yang wajahnya sudah lesu dengan barang yang banyak dan memakai almamater. Yang lain pun akhirnya ikut melihat arah pandang dari Carissa.

"By the way, panitianya belum keliatan nih?" ucapnya lagi dengan mengerutkan alisnya

"Yaudah yuk kita taruh barang dulu deh di sana!" balas Lita yang moodnya sudah tidak baik.

--

Bugh

"Akhirnya sampe juga" ucap seorang laki-laki setelah keluar dan menutup pintu mobil.

"Lewat sini" ucapnya lagi setelah melihat banner acara yang terpasang membentang gerbang.

Rombongan itu pun bergegas menuju ke arah yang telah ditunjukkan.

"Val, ayok!" ucap Baron memperhatikan gadis yang masih sibuk dengan alat-alatnya.

Tak lama yang dipanggil Val tadi pun menoleh mengikuti arah pandang orang yang berada di sampingnya. "Takut gue" balasnya sambil membawa jimbe di punggungnya.

Heaven's SinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang