Cahaya SyaNaa : 02🕊

27 3 7
                                    

Aku memilih mu. Tapi, hati ku belum
Pasti telah seutuhnya milik mu
_Author_

°
°
°
°
°
°

✨🍀🕊

Naafiqah telah di buat bungkam dengan tuturan dari gadis berbodi mungil dan sedikit berisi. Hantaman itu mampu membuat Naafiqah terdiam kikuk.

Apakah ia memang harus merelakan sesuatu yang bukan milik? Apakah mengikhlaskan sesuatu yang sudah menjadi miliknya, memang kah takdir sebaik itu padanya?.

Beberapa nasihat selalu ia dengarkan. Apakah Naafiqah mampu menghadapi hawa nafsu nya untuk di cintai dengan laki-laki yang pernah menghadirkan luka bahkan suka dalam hidupnya.

'Jika kamu mencintai nya maka dapatkan ia dengan cara-Nya'

'Jika dia takdir mu, tidak akan tertukar dalam takaran yang ada di tangan-Nya'

' yakinkan hatimu, teguhkan imanmu. Ingat takdir tidak akan tertukar di atas tangan manusia, jika Sang Maha Cinta memilik-Nya'.

'Berdoalah, itu adalah busuk yang akan sampai pada tujuannya'

Apakah yang harus Naafiqah lakukan. Naafiqah belum sepenuhnya melupakan laki-laki itu.

"Kamu gak capek ya Naa, dia bukan laki-laki yang baik, abang kamu aja bilang gitu"

Ucapan itu benar, apa yang Naafiqah harapkan jika abangnya saja tidak merestui mereka.

Naafiqah sadar ia hanya dibutakan oleh cinta, dan kejujuran laki-laki itu. Tanpa Naafiqah sadari ia menutupi kenyataan bahwa laki-laki itu jauh dari kata laki-laki yang baik, yang ada pada aturan agama, jauh dari lingkungan baik, abinya yang terbilang paham agama, malah membuatnya memilih jalan yang salah.

"Lupain Naa, aku yakin ada ganti yang lebih baik dari dia"

ucap gadis berhijab navy dengan gamis senadanya tersenyum pada Naafiqah memberikan tepukan kecil pada Naafiqah.

"Bagaimana Za, aku masih belum bisa"

"Aku yakin kamu bisa"

"Daripada banyak ngelamun laki-laki yang gak baik kayak dia, mending sekarang kita ke masjid buat urus bukaan nanti"

Membereskan buku-buku, keduanya bergegas menuju kamar menyimpan nya. Dan langsung saja menuju masjid seperti yang di kata Keyza tadi.

Pergerakan Keyza yang terbilang buru-buru akhirnya meninggalkan Naafiqah.

"Aku duluan ya Naa, ntar santri yang lain nunggu" ucap Keyza, yang langsung saja berlari keluar kamar menuju masjid.

Mengganti hijab nya Naafiqah berjalan menuju sahabat nya berada.

🍀

  Buka tidak ingin bergabung dengan yang lain nya tapi musyrifah mereka mengatakan bahwa panitia dan santri harus terpisah.

  Lelah yang mendalam bagaimana tidak jumlah yang terbilang banyak dengan banyak nya total santri dari rumah pun membuat mereka tak mampu berlama-lama berdiri.

Beristirahat sejenak, tanpa Naafiqah sadari ada kaka kelas yang menghampirinya.

"Melamun terus, kesambet tau rasa"

"Hehe, lagi istrahat aja kak capek soalnya"

"Gak usah terlalu di paksa, sakit baru tau"
Naafiqah hanya membalas itu dengan senyuman nya.

CAHAYA AL-NAA [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang