alam cermin retak dan waktu yang membeku, Terpantul sosok yang telah kalah. Langkahnya berat di jalan yang kotor, Menapaki puing-puing dari sebuah mimpi yang hancur.
Dia adalah pecundang dalam pandangannya sendiri, Terjatuh di tepi jurang yang tak terlihat. Kehilangan adalah bayangan yang membekas, Menggenggam hatinya dalam belenggu rasa sakit.
Dulu, ia berdiri tegak di bawah sinar mentari, Dengan harapan dan cita yang membara di matanya. Namun, sekarang, dalam kegelapan yang membungkus, Hanya ada jejak langkah yang menyisakan kesedihan.
Ia adalah seorang pemenang yang kehilangan segalanya, Dalam medan tempur yang tak pernah ia pilih. Kehilangan cinta, kehilangan mimpi, Menjadi pecundang dalam cerita hidupnya yang pahit.
Setiap detik terasa seperti luka yang terngiang, Kemenangan dan kehormatan kini hanya ilusi. Dalam kesepian yang membungkus dirinya, Dia mencari arti dari segala kesalahan.
Kehilangan, bagi pecundang ini, adalah penjara, Tempat di mana ia terkunci tanpa harapan. Bayangan dari masa lalu mengikutinya, Menyisakan rasa malu dan ketidakberdayaan.
Namun, di balik air mata dan kehampaan, Ada sisa kekuatan yang tersembunyi. Kehilangan mungkin membuatnya merasa rapuh, Tetapi dalam kekalahan ada pelajaran yang tersembunyi.
Pecundang ini belajar dari luka yang mendalam, Menerima kenyataan dan menghargai pelajaran. Dalam kehilangan, dia menemukan sebuah jalan, Untuk bangkit kembali dan merajut harapan.
Di ujung lorong gelap yang penuh keraguan, Ada cahaya kecil yang mulai bersinar. Pecundang ini mungkin telah jatuh dan kehilangan, Namun dalam setiap kegagalan, ia menemukan kekuatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE FALLEN KNIGHT WAS BURIED ALIVE
Poetrybagaimana kesatria bisa mati hanya karena patah hati? Lang : ind / bahasa