Part 2

37 21 1
                                    

"Eh ngomong dong suara lo itu lucu kayak cewe tau gak? Belum dewasa ya kayaknya."


~Rudi Permana~

»»——⍟——««

Seminggu telah berlalu dan kegiatan MOS biasanya di isi dengan berbagai hal. Baik itu perkenalan sekolah, ekstrakurikuler di sekolah dan keunggulan keunggulan dari sekolah ini.

Selain itu hubungan pertemanan Alaska dengan Aldi semakin akrab saja. Aldi selalu mengajak pulang bareng dengan Alaska. Tidak tahu apa yang menjadi alasan, kenapa Alaska lebih memilih jalan kaki ketimbang naik motor padahal dia bisa bisa aja naik motor.

Emang bener kalau berangkat pagi dari rumah ke sekolah cukup dengan jalan kaki. Namun, kalau pulang jadi jauh. Kenapa bisa gitu? Apakah rumah orang tua Alaska bergeser gitu aja?

Bukan seperti itu. Jadi dulu itu rumahnya. Di sana banyak sekali kenangan saat kecil. Daerah sana juga merupakan tempat dia bermain dulu. Namun, setelah ada sosok yang mirip TNI itu datang ke rumah dan bilang seperti ini ke ibunya Alaska.

"Bukannya ibu tau ya tanah ini merupakan tanah desa. Dan suatu saat siap gak siap jika ada penggusuran tanah ibu harus angkat kaki dari sini. Untuk itu kalau ibu dan keluarga tidak ingin hal itu terjadi. Di mohon segera menyiapkan tempat untuk pindah. Terimakasih." Tuturnya panjang lebar. Udah mah datang gak salam, pergi gak pamit kayak apa aja.

Itu memang sudah kejadian yang sangat lama. Mungkin Alaska aja umurnya sekitar empat atau lima tahunan lah.

Maka dari itu ibu dan bapak Alaska mempunyai kebijakan dimana Alaska masih TK. Di sekolah Alaska biasanya suka ada kegiatan menabung gitu kan. Uang tersebut bapak Alaska tabung di toko bangunan. Sehingga dengan harapan di masa yang akan datang jika butuh keperluan tidak perlu membayar biaya cukup besar.

Singkat cerita pas kelas 4 SD rumah yang sekarang keluarga Alaska tempati sudah beres. Awalnya rumah itu belum mereka tingali. Namun, banyak masyarakat yang membicarakan rumah itu ada hantunya dan bla bla bla.

Keluarga Alaska memang begitu banyak yang tidak suka terhadap mereka. Bahkan setiap usaha sukses yang orang tua Alaska lakukan pasti selalu ada orang iri. Benar ya kata pepatah "semakin tinggi sebuah pohon semakin besar juga angin yang menerpa" Mungkin maksudnya gitu.

~ALASKA~

Kehidupan keluarga Alaska adem ayem saja. Namun Alaska sekarang merasa kesepian saja kalau di rumah. Udah mah anak nolep kakak perempuan nya sekarang udah nikah. Kalaupun suami kakaknya tidak sesuai kriteria kakak ipar idaman Alaska.

Meski adem ayem gitu Alaska pernah di usir dari rumah. Karena apa? Dia hanya menginginkan sebuah hadiah.

Jadi ceritanya gini. Dulu pas waktu Alaska SD dia sering mendapatkan juara kelas. Selama Alaska dapat juara dia tidak pernah mendapatkan hadiah sepeserpun dari orangtuanya. Alaska hanya menginginkan sebuah apresiasi dari orang tuanya namun berakhir usiran yang dia terima.

Kembali lagi ke masa SMP sekarang. Alaska seperti biasa selalu bersemangat untuk memulai harinya. Walaupun, dia masih sering di bangunkan oleh ibunya. Soalnya kalaupun dia pasang alarm, bukannya malah bangun tapi tambah tidur. Kayak orang yang lagi simulasi mati aja dia.

Seperti biasa Alaska selalu jalan kaki untuk berangkat sekolah. Dari SD sampai sekarang Alaska selalu jalan kaki. Kalau SD kadang-kadang Alaska biasanya di jemput saat pulang sekolah. Jika tidak ya jalan kaki atau ada orang yang Alaska kenal ngajak dia ikut.

Hari ini merupakan hari dimana Alaska resmi menjadi siswa SMP di sekolah tersebut. Karena kegiatan MOS sudah berakhir.

Kesan dan pesan dari kegiatan MOS ada yang merasa happy, netral bahkan lebih parah ada yang tidak menyukainya dengan alasan pemateri yang garing. Namanya juga manusia kan gak ada yang sempurna. Dasar siapa si orang yang seperti itu?

Setelah upacara bendera selesai, Alaska segera memasuki kelas. Dia bukan tipe orang yang suka keluyuran gak jelas. Waktu masuk ya masuk, waktu istirahat ya istirahat simple kan.

~ALASKA~

"Eh ka gimana rasanya sekarang jadi anak SMP?" Ujar Aldi. Ya Alaska cuman mempunyai teman bicara dia aja satu satunya yang lain entah seperti apa pandangan terhadap Alaska ini.

"Ya untuk ukuran seminggu not bad lah. Gurunya juga asyik asyik kok. Ralat untuk yang asyik aja." Timpal Alaska cengengesan.

"Lo sendiri gimana aldi?" Alaska menghentikan cengengesan nya dan bertanya.

"Ya gua mah seneng banget lah. Soalnya ya gua sempat mau di masukin ke pesantren anjirr. Dan itu bukan gua banget lah. Ini adalah masa-masa kebebasan. Mana ada santri bebas pasti kalau di pondok banyak aturan kan. Selain itu nanti gua sering jemur diri." Timpal Aldi panjang lebar mengutarakan isi pikirannya.

"Ouh lo takut banyak tato alami ya?" Alaska tertawa lebar.

Mereka terus bercanda ria, sambil mengakrabkan diri. Namun, kegiatan mereka harus terhenti karena pembelajaran yang sebenarnya akan segera di mulai.

Dan saat ini mata pelajaran PPKn, dimana kita harus belajar bagaimana cara menjadi warga negara Indonesia yang baik.

~ALASKA~

Istirahat pertama telah tiba. Dia dan Aldi membereskan buku pelajaran yang masih ada atas meja dan segera memasukkan ke dalam tas mereka masing-masing.

Hari ini mereka berdua tidak pergi ke kantin. Di sekolah ini itu memperbolehkan pedagang dari luar juga. Oleh karena itu, sekarang mereka berdua sedang mencari makanan yang sesuai dengan lidah mereka.

Selesai jajan mereka berdua kembali ke kelasnya. Dan ternyata di kelas ada tiga manusia kurang attitude. Kenapa bilang seperti itu? Kalau ke sesama siswa-siswi di sekolah mungkin masih bisa di maklum. Kalau ke guru ikutan gak sopan juga udah beda cerita.

Tapi guru disini tidak ada yang mempermasalahkan hal itu. Atau mungkin mereka aja yang belum bertindak. Begitulah kira-kira isi dari pikiran siswa-siswi di kelas 7-C ini. Terutama Alaska sendiri.

"Eh ngomong dong suara lo itu lucu kayak cewe tau gak? Belum dewasa ya kayaknya." Lucu disini entah itu pujian atau sebuah hinaan Alaska pun tau apa maksud dari ucapan dia dan hanya memandang orang tersebut dengan datar.

Tak Di Dengar (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang