A Coincidence That I Love

0 0 0
                                    


Dengan menahan air mata ku yang ingin jatuh aku melangkah dengan langkah kaki ku sudah tidak kuat berjalan, hari ini hari yang sangat buruk bagi ku dan sangat melelahkan di tempat kerja. Aku berusaha menuju sebuah halte di depan ku dan hendak beristirahat sejenak. Aku melihat seorang laki laki yang membawa sebuah biola di-sisinya, Aku duduk disampingnya sambil tersenyum kearahnya, dia membalas dengan senyuman manisnya. Awalnya aku takut karena ini sudah malam hanya ada aku dan orang asing tersebut, namun kekhawatiran itu terabaikan oleh rasa lelah ku, aku ingin segera duduk di kursi itu, kondisi menjadi hening sejenak dan aku sedikit kaget karena tiba-tiba dia mengarahkan sebotol air mineral ke arahku dan berkata "Minum lah, ini untuk mu".

"Maaf ini untuk apa?" dengan bingung aku bertanya kepadanya, dia menjawab "Kamu terlihat lelah, jadi sepertinya air ini lebih layak jika kamu yang meminumnya" dengan tangannya yang masih menyodorkan air itu kepada ku. Aku terdiam dan menerima air yang dia berikan, langsung aku mengucapkan terima kasih sambil memperbaiki rambut dan penampilanku, aku tidak menyangka kalau penampilanku bisa terlihat kelelahan olehnya.

Dia tersenyum dan membalas "Sama-sama", suasana hening dan canggung seketika karena aku bingung mau membicarakan apa dengannya, dia hanya seorang pria asing yang baru ku temui lalu memberikan ku sebotol minum dengan senyuman manisnya, aku tidak bisa berkata-kata karena aku juga lelah kata-kataku seperti habis di tempat kerja. Dengan keadaan setengah mengantuk diriku yang sudah lelah, tiba-tiba mendengar alunan suara biola yang indah, tanpa ku sadari ternyata laki-laki itu memainkan biolanya tepat di samping ku, fokusku teralihkan oleh permainan biolanya, aku tidak pernah mendengar alunan biola seindah itu, aku sangat menikmatinya.

Permainan biola itu membuat aku tenang dan merasa lega dari semua keletihan dan kelelahan ku, sangat aku nikmati sekali setiap detik suara biola itu. Saat dia berhenti aku sontak bertepuk tangan "Itu sangat bagus, indah dan menenangkan" ucapku sambil menahan air mata ku yang hampir terteteskan, dan jawaban dia membuatku terkaget untuk kedua kalinya "Syukurlah, kamu terlihat membaik" sambil tersenyum dan menaruh biolanya. Aku kaget dan heran, dia seperti ingin membuatku terhibur dan merasa lebih baik hari ini. Mungkin raut wajahku seperti takut dan heran, dia berkata lagi "Tenang saja aku tidak berniat buruk, aku hanya ingin membuatmu merasa lebih baik saja, hari yang melelahkan buatmu?"

Mendengar itu aku langsung menjawabnya dengan senyuman "Yah begitulah, sedikit terdapat masalah di-pekerjaanku, panjang ceritanya, terima kasih sudah mau menghiburku", tidak tau mengapa energi ku untuk berbicara seperti kembali seketika dan aku merasa nyaman saja bicara dengan dirinya.

Dia selalu membalas terima kasih ku dengan senyuman dan senyuman itu membuatku senang melihatnya. Setelah kejadian itu kami berbincang-bincang dan ngobrol sejenak sebelum bus yang dia tunggu akhirnya pun tiba. "Ini bus ku, kamu naik bus apa?" tanya dirinya, aku menjawab kalau aku tidak menunggu bus di sini, aku hanya istirahat sejenak. Dia membalas "Oke, senang bertemu dengan mu semoga kita bisa bertemu lagi di-lain waktu, aku duluan ya" dan entah kenapa aku sedikit merasa sedih melihat dia pergi dengan mengucapkan kata kata itu. Aku hanya tersenyum memeluk erat tas yang ku bawa, lalu bus itu pun pergi bersamanya yang melambaikan tangannya ke arah ku, entah mengapa air mata ku keluar dan aku menangis seorang diri ditengah malam sunyi itu.

Laki-Laki Dengan Sebuah BiolaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang