Jimmy. 05

155 17 3
                                    

Jimmy dan sea kini berada ditempat makan. Entah mengapa sea terlalu mengikuti alur. Dan bodohnya sea mengiyakan ajakan dokter Jimmy. walaupun iya sudah sedikit melupakan kejadian yang baru saja terjadi. Tetap saja ia Merutuki dirinya yang  bodoh, sampai tertidur di mobil dan bahkan  tangan dokter Jimmy sebagai bantal.

Jimmy hanya memperhatikan sea yang begitu tenangnya. Jimmy menatapnya karena ingin tau apa yang dipikirkan manusia yang duduk berseberangan dengan nya.

"Eummm.eumm"

Jimmy membuat suara batuk walau tenggorokan nya tidak gatal. Hanya memecah keheningan dan mengalihkan pandangan sea

"Kenapa dok? Dokter tenggorokan nya sakit ya? Kaya nya dokter kecapean deh, jadi bakal flu dan batuk. Apa ga pulang aja dok? Mumpung belum pesan makanannya kan" tutur sea yang salah menanggapi Jimmy

"Eumm.. tidak aku baik baik saja" jawab Jimmy dan menggaruk dahinya yang tidak gatal. Karena respon sea yang diluar ekspektasi nya

"....."

"....."

Hening terjadi di Anatar mereka berdua

"Eum.. dokter" sea memecah keheningan

"Iya?"

"Aku minta maaf atas kejadian kemarin sampai hari ini" sea yang kemudian diikuti gestur seperti memohon.

Jimmy hanya terkejut melihat apa yang dilakukan sea dihadapannya. Dan meminta sea untuk berhenti melakukannya.

"Jangan seperti itu banyak orang yang melihat" jelas Jimmy

"Lagi pula untuk apa meminta maaf, kemarin kau tidak melakukan yg salah padaku"

"A...aku minta maaf karena dari kemarin sampai hari ini aku merepotkan dokter.. aku merasa tidak enak selalu merepotkan mu setiap saat dari ke..marin.. merepotkan mu" ujar sea penuh penyesalan dan kikuk ditatap Jimmy

Jimmy yang tidak mengerti hanya menautkan alisnya.

"Aku tidak paham, cepat pesan kau bilang lelah dan butuh istirahat " tutur Jimmy yang tidak menanggapi ucapan sea

Sea yang melihat respon Jimmy hanya terperangah.. tidak percaya respon yang diterimanya

"Emang paling benar kau diam saja sea, lalu menikmati makanan.. betapa malunya dirimu sea sea" sea hanya tersenyum tipis meledek dirinya yang bodoh menurut nya

Jimmy dan sea memesan makanan. Mereka menikmati makan dengan nyaman dan tenang. Tentu nya sea begitu saja melupakan kejadian bodoh yang ia lakukan beberapa menit yang lalu. Sebenarnya bukan hal bodoh tapi memang manusia yang dihadapannya saja tidak peka dan paham apa yg sea ucap, sea tidak mau mengingat lagi dia hanya semangat menyantap makanan ya dengan nyaman.

Gedung Apartment Sea

Jimmy dan sea sampai tepat di depan gedung apartmentnya sea. Tentunya tetap tanpa suara sampai sea membuka seltbeat miliknya dan menghadap ke dokter dingin seperti 1000 kulkas tanpa ragu

"Dokter Jimmy.. terimakasih kasih banyak untuk hari ini, maaf kan aku yang sudah tidur dimobil dan bahkan dilenganmu, bahkan aku tidak tau seberapa lama aku tidur di sana, dan seberapa kebasanya tangan mu. Jadi aku mengucapkan terima kasih banyak dan mohon maaf, semoga hari mu menyenangkan. Dan satu lagi terima kasih atas makan malam dan tumpangan nya. Aku permisi selamat malam" ucap sea yang begitu panjang dan lebar tanpa ada jeda sedikit pun

Sea memang bukan Orang yang memendam, ia akan mengatakan maaf jika ia salah dan mengakui kesalahannya Jika ia salah. Tidak lupa juga ucapan 'terima kasih' yang selalu ada di setiap ucapan yang ia keluarkan setiap harinya.

FILTRING SYNDROME (JimmySea)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang