Page xx

911 83 13
                                    

Sekarang tepat pukul 00

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sekarang tepat pukul 00.25 dan sembilan manusia itu masih memelototkan mata mereka untuk menonton sebuah film horror yang ditayangkan. Sebenarnya itu adalah film horror kedua malam ini, karena mereka sudah menonton sejak pukul 20.00 tadi.

Abil, Sakala dan Erick memilih rebahan disebuah karpet tebal yang terhampar depan televisi. Hanna dan Melody duduk di salah satu sofa sambil berpelukan dan menutupi wajah mereka dengan bantal. Haris dan Harley memilih duduk nyaman di sofa single masing-masing sambil mengangkat lutut mereka.

Julian dan Asher duduk di salah satu sofa panjang berdua, mereka duduk berdekatan dengan Asher yang berada dirangkulan pacar besarnya. Posisi mereka sudah seromantis itu sejak film pertama dimulai tadi, membuat jengah yang lain.

Masuk dalam salah satu adegan horror membuat jeritan terdengar nyaring silih berganti. Apalagi teriakan Haris yang melengking tak kalah dari suara para gadis.

Membuat Asher tersentak kaget dan memejamkan matanya dengan erat. Julian merasakan tubuh kecil dalam rangkulannya itu tersentak; membuatnya terkekeh gemas. Dia berbisik. "Mau udahan nontonnya?"

"Emang boleh?" Balas Asher dengan suara pelan, sangat pelan sambil terus menutup matanya karena suara dari film itu belum menunjukkan bahwa adegan nya selesai.

"Boleh dong. Mau dianter ke kamar?"

Asher terdiam memikirkan jika dia kembali ke kamar lebih dulu setelah melihat adegan-adegan menyeramkan. Dirinya akan sendiri dikamar luas itu nanti. Bukankah itu adalah pilihan yang buruk.

Asher menggeleng menandakan dirinya tidak mau pergi.

Julian paham itu. Pacarnya takut sendirian dikamar nanti. Satu tangannya lagi bergerak untuk menarik tubuh Asher agar masuk ke dalam pelukannya. Dia mengelus punggung Asher dengan lembut.

"Jadi mau disini aja?" Hanya anggukan yang Julian dapat.

Asher merasakan suara dari film sudah cukup tenang, dia mulai membuka kembali matanya. Adegan film sudah tidak terlalu menyeramkan. Dia menonton dengan tenang kembali.

Begitulah cara dia menonton horror sejak tadi. Dia banyak menutup mulut demi menyelamatkan jantungnya dari bentuk-betuk seram hantu didalam film. Dia akan kembali membuka mata jika adegan hantu sudah terlewatkan.

Persetan dengan alur, keselamatan jantungnya lebih utama.

Awalnya mereka menonton sambil makan mie instan tadi. Ide Haris sih lagian kan sayang kalau mie sudah dibeli tapi tidak mereka makan. Film bahkan belum setengah jalan tapi mie mereka sudah habis lebih dulu.

Namun itu perlu disyukuri. Karena jika tidak mereka tidak akan menyelesaikan makan nya. Sebab adegan-adegan kedepannya penuh dengan darah yang menjijikan.

"Tapi aku ngantuk.." gumaman terdengar lemah oleh Julian, dia melirik pacar kecilnya yang tampak sekuat tenaga menahan kantuk.

Dia terkekeh, mendekatkan wajah mereka untuk mengecup singkat hidung si manis. "Ke kamar ya? Aku temenin bobonya." Tawaran kali ini diangguki setuju oleh Asher.

[✓] A to J | nomin.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang