003 ; kelemahan

376 93 8
                                    

KETIKA seseorang berada di bawah pengawasan OSIS, maka pergerakan mereka akan dibatasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

KETIKA seseorang berada di bawah pengawasan OSIS, maka pergerakan mereka akan dibatasi. Mereka semua akan diawasi selama 1 minggu.

Kalau 1 minggu mereka sudah berakhir dan tidak berbuat keributan, mereka terlepas dari masa detensi.

"Selamat pagi Kak," [Name] menyapa wakil ketua OSIS, Lee Seolhwa yang sedang jaga di gerbang sekolah.

Seolhwa tersenyum tipis menatap [Name], "pagi [Name]."

Ah, aku benci senyuman itu. [Name] berbatin, memalsukan senyumnya.

"[Name], nanti istirahat pertama ada urusan apa?" itu adalah pertanyaan yang paling [Name] benci di seluruh jagat raya.

Mempertahankan senyum palsunya, otak [Name] berusaha sekuat mungkin untuk memikirkan jawabannya.

[Name] yang melihat kehadiran Alberu yang baru saja masuk, langsung menarik pemuda itu ke sisinya. "Maaf Kak, tapi saya udah ada janji sama Kak Alberu."

"Huh? apa?" Alberu malah kikuk sendiri, hingga [Name] harus mengeratkan pegangannya pada pegangan tangan Alberu.

Seolah-olah paham dengan kode yang diberikan───terutama Alberu melihat Seolhwa───dia langsung mengangguk dan tertawa.

"Bener tuh," jawaban Alberu membuat Seolhwa menghela napas.

Seolhwa mengangguk, "ya sudah deh."

"Haha! Dadah!!" [Name] langsung menarik Alberu menjauh dari gerbang sekolah. [Name] menghela napas lega.

"Thanks Kak," Alberu memberikan balasan jempol pada adik kelasnya itu.

Alberu tahu, semua orang tahu. [Name] paling benci berinteraksi dengan dua petinggi OSIS. Baik itu Cruel maupun Seolhwa.

Kalau digambarkan, rasa benci [Name] itu mungkin lebih besar dari pada Matahari.

Alasannya sih sederhana, kedua orang itu berulang kali menolak [Name] yang ingin mengundurkan diri dari OSIS.

Kalau dipikir-pikir lagi, dia sering menemukan [Name] yang sedang ngomel-ngomel di depan Uriel ataupun Yoohyun, sebagai bentuk emosinya.

Melihat kedua orang itu diam, terutama Yoohyun, Alberu memilih untuk main aman.

"By the way, udah mikirin hukuman untuk hari pertama ga?" Alberu membuka pembicaraan.

[Name] mengangguk, "udah."

"Spill dong," bukan Alberu namanya kalau dia ga tahan dengan sesuatu yang direncanakan di belakangnya.

[Name] mendelik tajam ke pemuda itu. Membuat Alberu langsung dengan kesadaran penuh mengundurkan diri menjadi teman jalannya [Name].

Alias pemuda itu langsung lari ke kelasnya.

[Name] menghela napas lelah. "Ini bakalan ngerepotin banget."

Let Love Burn! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang