Hai hai! Selamat datang bersama Bena dan juga Aluna yang paling anti dengan namanya cowok. Aluna paling anti, deh. Jadi gimana caranya dia bisa keluar dari status jomblonya? Yuk baca!
Benar apa kata Azoya. Jomblo kutukan sepertinya.
*****
"SEDIKIT PUN KU TAK PERNAH MERASA MALU... UHUY! UHUY!"
"ASEZ! TANPA ADA KEKASIH DI HATIKU!" sambung yang lain.
"JOMBLO HEPPY! MEMANG PILIHAN HATI!"
"BUKAN KARNA TAK MAMPU! CUMA KARNA TAK LAKU!" Senandung salah seorang cowok. "Ups, salah lagu."
Gerombolan cowok itu cikikan, asik menyanyikan lagu dengan nada sumbang. Terasa begitu mengusik telinga serta ketenangan Aluna yang kini sibuk pada tugas mencatatnya. Sendari tadi dia sangat jenggah pada mereka yang menggangu secara sengaja atau tidak. Benar-benar membuat kepalang geram.
BRAK!
"MATI AJA LOH SEMUA!"
Seluruh perhatian sekejap tertuju pada Aluna akibat pukulan yang cewek itu berikan pada meja, tanpa peduli tatapan penuh tanya di sekitar, Aluna segera berlalu keluar. Tak lupa dia menghentakkan kakinya kuat-kuat sambil melotot garang sesat berhadapan dengan cowok-cowok itu.
"Galak bener," heran seorang cowok.
"Biasalah. Ciri-ciri calon gak laku."
"Seblak kali, ah."
Sudah agak jauh cewek itu mengumpat. "Dasar cowok menjengkelkan! Makhluk hutan! Penghuni kebun binatang!"
"Kenapa lagi loh?" tegur Geva baru sampai di depannya.
"Sumpah, Gev. Rasanya gak sanggup lagi gue! Kenapa gue harus sekelas sama cowok-cowok itu! Harusnya gue masuk asrama putri kalau tau gini!"
Azoya disebelah Geva tertawa. "Emang tahan loh di pesantren? Kali-kali gila repot nantinya."
"Semua cowok sama aja kayak, pas, SD dulu. Kerjaan ganggu aja! Setan masih mending dari pada, tuh, para kuman! Heran dari dulu, hidup buat populasi mulu! Musnah aja sekali-kali," cerocos Aluna melontarkan sumpah serapahnya.
Aluna Maganta, salah satu siswa pembenci pria. Bagi Aluna para lelaki itu wajib di hapuskan dari status penghuni dunia, biar tenang dan damai hidupnya. Ia tidak akan kesusahan lewat saat pulang karna mereka berkumpul di depan gang, mengakibatkan Aluna jalan menyimpang sampai tercebur ke selokan.
Benar-benar memuakan. Makhluk setan menang. Bersama ke tiga temannya, Aluna berjalan menuju kantin guna menyegarkan kerongkongannya beserta pikiran yang selalu di landa bencana.
"Eh, itu pada kenapa?" Geva heran terhadap apa yang dilihatnya. "Jangan-jangan habis ada gempa bumi. Pantes gue ngerasa goyang tadi."
"Itu, mah, kaki loh kagak seimbang. Pendek sebelah jadi gitu." Azoya menyahut.
"Akibat nonton anime pagi-pagi. Jadinya halusinasi," tambah Aluna.
"Biasa, lah. Buaya bosen sama mangsanya." Rea memutar bola matanya. "Hati-hati. Bakal nyari target berikutnya."
"Cih, dasar sok ganteng. Punya muka aja berlagak kaya raja." Aluna berlalu tak peduli, menghampiri penjaga kantin guna memesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai jomblo
FanfictionBenar kata Azoya. Jomblo kutukan sepertinya. Begitulah yang sekarang tercetus di pikiran Aluna Maganta yang selalu membenci kehadiran pria di dekatnya. Hal yang membuat cewek itu terusik karna tiap orang selalu mengusik status jomblo, membuat Aluna...