****Kata orang gosip itu lebih cepat dari pada hembusan angin. Sekejap langsun menyebar. Tak perlu repot-repot beberkan status yang sudah tak lagi sendiri ataupun kasus perselingkuhan yang marak terjadi, selama ada Daffa Davaka di SMA Nusantara hidup kalian takkan aman dari omong orang.
Sekilas mendengar maka langsung gercep Daffa buat postingan di akun akun Instagram.Entah benar atau hanya salah dengar. Yang terpenting sebar. Urusan hoax itu belakang.
Dinda mengebrak meja hingga membuat seluruh temannya tersentak. Azoya yang tadinya makan rambutan tersedak kaget sampai tak sengaja meneguk bulat-bulat rambut di mulut. "Uhuk! Ke-keselek gue keselek, anjir! Abis, deh, tumbuh rambutan lagi pala gue. Kemarin-kemarin biji mangga."
"Seriusan loh jadian sama Galin? Kenapa, Lun? Kenapa?"
Nada melakukan hal serupa seperti Dinda. Sepasang yang selalu kompak sekaligus nyinyir tentunya. "Tadi dia deketin loh masa? Wah, terbukti ini postingan Daffa bukan hoax lagi."
"Hemm, setuju. Kadang gosip Daffa suka ngada-ngada. Masa waktu itu dia bilang kalau Siti jadi sugar baby Pak Yanto. Padahal, kan, bapak kandungnya sendiri." Nora membeberkan.
Geva yang sendari tadi diam angkat bicara. Sambil melahap mie ayam dengan porsi jumbo ia mengeluarkan pendapat. "Kalau gue, sih, masih mending Jukipli daripada Galin."
"Emang kenapa, Gev?" tanya Azoya.
"Buaya darat. Takut kena mamam."
Nora memulai aksi ghibah. "Eh, Galin bukannya baru kemarin putusan sama Karin?" bisik Nora.
"Wanjay! Namanya deketan. Jangan-jangan saudaraan."
"Hush! Jangan ngelantur, Zo. Karin, mah, selingkuh Sasuke. Suami halu gue."
Nada menimpuk kepala Geva. "Dih, loh lebih memperihatinkan kali. Suka kok sama anime. Virtual doang!"
"Dih, apa bedanya, cok?"
Sendari tadi Aluna termenung diam sambil mengetuk-ngetuk jarinya pada meja tanpa sedikitpun berniat menyentuh makanan yang sudah Geva pesankan. Ada sedikit penyesalan tertinggal dari keputusannya yang sudah ia ambil. Terasa ingin membatalkan saja. Lagi pula benar kata semua sahabatnya, cowok satu itu buaya. Bangsatnya gak kira-kira!
Namun begitu gerombolan cewek kelas XI IPS 2 terlihat menuju ke salah satu meja, Aluna langsung menepis pemikiran tersebut.
Dengan senyum mengembang ia sigap beralih ke meja para teman sekelasnya. Mengabaikan tatapan sengit dari mereka.Dengan raut muka menyakinkan Aluna berhenti meraih tangan Caca. "Loh gak perlu risau, Ca. Gue gak bakal rebut Aiden. Loh udah dengar kabar burung, kan? Gue sama Galin pacaran."
Bukannya menjawab Caca menyentak tangan Aluna lalu pergi dari sana tanpa mengeluarkan sepatah kata. Ia tampak pucat tak seperti bisanya. Meycha menjelaskan kalau selepas Aluna pergi, Caca dan Aiden bertengkar hebat sewaktu itu. Satu fakta yang tak pernah terduga, Aiden memacari Caca hanya karena tak bisa mendapatkan Aluna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai jomblo
FanfictionBenar kata Azoya. Jomblo kutukan sepertinya. Begitulah yang sekarang tercetus di pikiran Aluna Maganta yang selalu membenci kehadiran pria di dekatnya. Hal yang membuat cewek itu terusik karna tiap orang selalu mengusik status jomblo, membuat Aluna...