3. Menyambut Lembaran Baru

13 0 0
                                    

Ka Rangga, Ketua organisasi Falisha di SEA (Student Escalation Association) in UGM, baru saja menyampaikan perihal agenda terdekat. Sebuah pertemuan rutin dari seluruh perwakilan anggota SEA di berbagai Universitas di Indonesia. National Operation Summit (NOS), sebuah pertemuan Nasional untuk review hasil kinerja di setiap universitas, saling berbagi dan mengapresiasi hasil kerja selama beberapa bulan kebelakang.

Falisha ikut bergabung dengan SEA karena kesibukannya di OSIS SMA dulu membuatnya gelisah jika tidak memiliki kegiatan. Akhirnya pilihannya jatuh ke organisasi ini karena program-program mereka membuatnya tergerak baik dari hati maupun pikiran. Salah satu yang menarik perhatiannya adalah program OV (Overseas Volunteer) yang membantu mahasiswa untuk melakukan kegiatan kerelawanan di luar negeri.

Ia selalu punya keinginan untuk kabur keluar negeri, tinggal dirumah yang jauh dari orang tuanya dan hidup sendirian. Sungguh sebuah impiannya sejak SMA. Namun akhirnya ia tetap tinggal disini bersama orang tuanya. Di Yogyakarta, Kota yang katanya istimewa, tapi bagi Falisha tidak lagi istimewa. Ditambah, setiap sudutnya kini membuat ia teringat akan Abyasa. Mantan Pacarnya. Baginya, masa peralihan sungguh menguras energi. Tapi ia harus tetap berjalan. Atau Bapaknya akan mengata-ngatainya lagi.

Falisha berpikir, mengikuti SEA merupakan salah satu upayanya untuk membukakan diri pada pintu-pintu kesempatan keluar negeri. Walaupun masih hanya sebatas mengantarkan orang lain ke luar negeri atau menyambut kedatangan orang dari luar negeri. Tapi Falisha cukup bahagia dengan pengalamannya sejauh ini.

Mengingat informasi agenda tadi, Falisha berpikir tentang jalan-jalan ke Bandung. Kabur dari rutinitas sejenak dan mengalihkan pikirannya dari Abyasa. Ditambah, ia pasti akan bertemu dengan orang-orang keren dari kampus-kampus lain. 

"Sha, kamu join ya. Kamu bakal ngewakilin tim kamu" ucap Rahma, ketua delegasi Incoming apprenticeship (IA) yang merupakan delegasinya. Pertanyaan itu membuyarkan narasi di pikirannya sendiri.

"Sebenernya nggak tertarik sih." ucap Falisha dengan sedikit skeptis. Padahal dalam hati ia sempat berpikir wah bisa juga nih buat pelarian healing pasca putus. Ia mulai lelah karena merasa lemah dengan perasaannya sendiri.

"Tapi kan kamu perwakilan IR dari tim . Nanti kamu yang menyampaikan ke tim kamu perihal hasil pertemuan disana" ucap Rahma mencoba mengingatkan kewajiban Falisha sebagai ketua tim IR (International Relation). Sebtulnya Falisha baru menjabat diposisi ini selama sebulan, karena ketua tim itu sedang cuti mendadak.

"Yaudah kalo gitu. Bisa dapat pesangon kan?"

"Iya bisa. Ngajuin aja ke Ka Rangga, ketua kita. Nanti disana banyak cowo keren-keren loh" goda Ka Rahma, ia salah satu yang tahu banyak hal tentang dirinya. Akhirnya Falisha pun luluh dan tentunya dengan mengingat kewajibannya sebagai ketua tim sementara.

...

Setelah mencoret-coret buku catatannya sambil mengobrol dengan Fara, sahabat kecilnya yang ikut-ikutan join organisasi SEA, akhirnya rapat pun dimulai. 

Ka Rangga selaku ketua organisasi baru saja memasuki ruangan dan duduk dengan sangat cool dibangku depan. Kemeja korsanya dibiarkan terbuka, memperlihatkan kaos oblong putihnya yang bertuliskan #IAMpartofSEA. Sungguh Ketua sejati. Ruangan UKM SEA memang tidak terlalu besar, tapi cukup untuk beberapa tim yang akan berangkat ke Bandung untuk agenda NOS. Jika dihitung, ada empat delegasi dantotalnya adalah sepuluh orang .

Ka Rangga menyalakan proyektor dan dibantu oleh Ka Tanto untuk mengoperasikan laptopnya. Layar presentasi bertuliskan NOS Trip 2019 pun muncul dengan fotonya dengan gaya sok cool. Memang sebetulnya ketua Falisha ini terlihat cool, padahal aslinya kocak bukan main.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sudut MemoriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang