Aku menutup laptopku setelah menyelesaikan sebagian pekerjaanku untuk besok. Menyimpan kacamata minusku pada nakas di samping tempat tidur. Kemudian melirik jam digital pada ponsel yang sedari tadi notifnya deras karena ruang obrolan dari teman-temanku.
Aku menghempaskan tubuhku di ranjang, merenggangkan otot-ototku lima belas menit sebelum akhirnya aku terlelap meninggalkan notif yang datang berkali-kali tanpa aku minta.
。。。
"Bagaimana dengan desain yang ini, bu?" Staff Kim menyerahkan sebuah map berisi hasil desain cover klien.
"Semua ada berapa?" Tanyaku sembari membuka map tersebut.
"Tiga bu." Jawab Staff Kim yang kemudian aku periksa satu persatu hasil desain tersebut.
"Apa ini sudah fix?"
"Kalau anda setuju, itu berarti fix."
"Baik, kita ambil ini saja." Aku memasukan kembali desain itu ke dalam map. "Kita bawa semua untuk perlihatkan pada Nona Fang. Jangan lupa soft file-nya juga. Bawa laptop kantor." Terangku pada staffku itu.
"Baik bu, jam berapa menemui Nona Fang?"
"Sekarang. Tidak, maksudku..." Aku melihat jarum jam pada arlojiku. Berpikir sejenak. "Jam setengah sepuluh kita pergi." Jawabku kemudian.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Third Woman (Freenbecky)
Fanfiction❗cerita mengandung unsur gxg dan dewasa ❗ [Based on true story] - bercerita tentang Freen Sarocha, seorang perempuan yang kehilangan segalanya. Lalu, apakah pertemuannya dengan Rebecca Armstrong bisa menyembuhkan luka hatinya?