👣 4

120 7 1
                                    

_Happy reading_


✨✨✨

Setelah ashel di bawa ke uks oleh arfan, ia pun memberi tahu teman ashel di kelasnya walaupun ia tidak tahu kelas ashel ia terus berusaha mencari kelas ashel dengan berlari kecil dan bertanya kepada murid yang ia lewati.

"Dimana sih kelas lo!" Arfan sudah panik lebih dulu, dan ia pun melihat murid yang sedang mencari temannya sambil memanggil nama ashel, arfan pun menghampiri . Arfan bertanya kepada murid itu dan benar saja mereka teman ashel dikelasnya, arfan pun memberitahu jika ashel sedang di uks karena hukuman tadi membuat ashel pingsan. Sebelum chika mengikuti teman temannya ke uks ia menghubungi aldo terlebih dahulu karena takut jika nanti aldo salah faham.

Setelah chika menjelaskan kejadian ashel ia pun langsung berlari menyusul teman temannya yang sudah tidak terlihat.

"Semoga yang gue semoga kan tersemoga kan.." Ucap chika.

Sesampainya di uks, mereka kaget karena aldo sudah ada disana menemani ashel yang masih pingsan.

"Biasa aja kali mukanya" Ujar jessi, karena ia sedikit takut dengan muka dan tatapan sinis yang aldo berikan kepada mereka yang baru datang.

"Siapa yang menghukum ashel?" Tanya aldo dingin.

"Pak rudi" Jawab dira. Mereka yang mendengar jawaban dira hanya mengangguk, tetapi tidak dengan arfan ia langsung keluar dari uks dan mencari guru yang sudah menghukum ashel. Mereka yang melihat arfan keluar hanya melirik dan kembali fokus pada ashel, tapi ada yang aneh dengan ashel karena dia tidak membukakan matanya setelah diberi minyak kayu putih oleh lyn. Aldo yang peka terhadap gerakan lyn pun tersadar dan langsung menyuruh mereka untuk meminta izin kepada guru, dan aldo pun langsung menggendong ashel dan sedikit berlari ke arah parkiran mobil, tujuan aldo sekarang hanya mencari rumah sakit terdekat. Setelah menemukan RS, aldo dengan tergesa-gesa menggendong ashel dan meminta dokter untuk memeriksa keadaan pacarnya, ashel pun dibawa ke ruang pemeriksaan.

"Semoga lo baik baik aja shel" Aldo berbicara sendiri di depan ruang ashel yang sedang diperiksa oleh dokter. Setelah menunggu hampir 15 menit akhirnya dokter pun keluar, aldo yang menunggu pun langsung berdiri dan menanyakan kondisi ashel kepada dokter.

"Gimana keadaan pacar gua?" Tanya aldo kepada dokter.

"Gak sopan, keadaan ashel baik baik aja dia cuman kelelahan karena kondisi badan yang belum terisi makanan sama sekali" Jawab Zean, ia sudah terbiasa dengan ashel yang dibawa ke RS nya karena kelalaian ashel sendiri. Ashel memang sering lupa untuk sarapan pagi, ia juga sering dinasehati oleh zean jika tidak sarapan pagi setidaknya dia membawa bekal ke sekolah nya.

"Ck, dia ga sarapan lagi" Ujar aldo.

"Seharusnya lo pantau ashel, walaupun jauh juga" Zean juga sudah sering menasehati aldo karena tidak menjaga kesehatan ashel dengan benar, meskipun mereka jauh dan berbeda sekolah.

"Gua juga udah kok melaksanakan apa yang lo suruh, pagi tadi gua telepon ashel terus kata dia udah sarapan, yaudah gua langsung lanjut kuliah lagi." Jawab aldo. Setelah menjawab dan mendengar penjelasan dari zean, aldo langsung masuk ke ruangan ashel. Aldo melihat ashel yang masih menutup matanya, ia duduk dipinggir ashel dan menatapnya dengan memohon agar ashel cepat bangun.

Di luar zean yang kasihan kepada ashel ia hanya bisa mendoakan agar ashel bisa cepat sembuh dan beraktivitas seperti biasanya. Sebelum zean pergi untuk kembali ke ruangannya, ia melihat aldo yang sedang berbicara sendiri sambil menatap ashel dalam.

"Penyakit yang ada ditubuhnya cepat atau lambat akan menyebar ke organ penting lainnya" Ucap zean, setelah mengatakan itu ia langsung beranjak pergi ke ruangannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Untukku Dan AnakkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang