perubahan

270 38 4
                                    

Di depan sebuah ruangan operasi terdapat seorang wanita paruh baya yang sedang menangis mengkhawatirkan kondisi dari putri bungsunya,demi tuhan dia sangat menyesal atas semua perbuatannya selama ini.

Andai saja dia dulu menyayangi putri bungsunya,andai saja dulu ia tak mengabaikan atau bahkan membenci putri bungsunya itu maka mungkin sekarang hubungannya dengan sang putri tidak akan seperti ini.

Semoga sang tuhan yang maha kuasa  masih berbelas kasih padanya sehingga ia tak mengambil putri bungsunya,semoga saja sang pencipta masih memberikan dia waktu untuk menebus semua kesalahan dan juga dosa-dosa yang dia miliki pada putri bungsunya itu.

"Tolong bertahan sayang...maafkan bunda"

Tak ada kata lain yang bisa ia ucapkan selain doa-doa kepada sang pencipta agar menyelamatkan nyawa putrinya itu,ia juga tak lupa terus mengucapkan kata maaf atas semua perbuatan kejamnya selama ini.

"Tolong.... tolong tuhan...jangan ambil nyawa putriku,aku...aku bahkan belum pernah memeluknya,aku bahkan belum pernah memberikan kasih sayang padanya,aku mohon jangan ambil dia sekarang, izinkan aku untuk menebus semua dosa-dosa ku padanya"

Tak berselang lama mulai terdengar langkah kaki mendekati ruang operasi, terlihat seorang gadis berusia 22 tahun berlari menghampiri sang ibu yang terduduk di depan ruang operasi yang sedang menunggu sang adik kesayangannya berjuang untuk tetap hidup.

Gadis itu adalah Graciellan Nadeleine Dominique atau yang kerap disapa semua orang dengan nama Grace.

Ia memegang bahu sang bunda dan mengguncangnya pelan.

"Apa yang terjadi dengan adikku, bunda? Apa yang telah kau lakukan padanya? Apa yang telah kalian lakukan padanya selama aku pergi?" pertanyaan beruntun keluar dari mulut Grace untuk sang bunda yang telah melahirkannya.

"Maaf Grace ini salah bunda,kamu boleh marah sama bunda semau kamu tapi tolong... tolong jangan pernah membenci bunda,bunda memang salah,bunda sudah jahat dan sangat egois kepada adikmu dan sekarang bunda menyesal Grace...bunda menyesal,bunda ingin memperbaiki semuanya dari awal,tolong... tolong izinkan bunda"

"BANGSAT,ADIK SAYA JADI SEPERTI INI GARA-GARA KELAKUAN BIADAB KALIAN! KENAPA HARUS ADIK SAYA ANJING KENAPA? SUDAH PUAS ANDA MEMBUAH ADIK KECIL SAYA TERSIKSA? DEMI TUHAN SAYA AKAN MEMBAWA ADIK SAYA PERGI DARI KALIAN!!" bentak grace kepada sang bunda.

"Maaf Grace maaf...maafkan bunda,bunda tau selama ini apa yang bunda lakukan pada Jean salah, tolong beri bunda kesempatan untuk merubah semuanya, tolong Grace tolong,bunda mohon sama kamu jangan bawa pergi putri bungsu bunda,bunda menyesal tolong beri bunda satu kesempatan lagi untuk memperbaiki semuanya,bunda janji akan memperlakukan Jean sebagai putri kecil bunda" mohon sang bunda kepada sang anak

Grace menghela nafas panjang untuk menenangkan diri dari emosinya,demi tuhan hatinya sangat hancur saat mendengar kabar dari sang mata-mata kepercayaan nya bahwa sang adik telah disiksa habis-habisan oleh sang ayah dan kedua abang biadabnya,dia yang saat itu sedang berada di Singapura memutuskan untuk langsung terbang kembali ke Indonesia untuk menemui sang adik kesayangannya.

Aakan tetapi saat Grace tiba di bandara Indonesia,ia malah mendapatkan kabar bahwa  sang adik tercinta mengalami sebuah kecelakaan yang cukup parah hanya untuk menyelamatkan sang bunda,Grace merasa campuran emosi yang tidak bisa dia tahan,sedih dan marah bercampur menjadi satu,kenapa adiknya harus mendapatkan semua kesialan ini,kenapa adiknya harus mempertaruhkan nyawanya hanya untuk sang bunda yang bahkan tidak layak untuk disebut sebagai seorang ibu karena semua perlakuannya.

Saat itu Grace segera menghampiri sang sopir yang sudah menunggu nya dan segera memerintahkan dia untuk menuju kerumah sakit tempat adik kecilnya berada.

Grace menatap sang bunda dengan tatapan datar nan dingin,ia kembali menghelah nafas untuk mengambil keputusan yang terasa sangat berat untuknya.

"Baik,satu kesempatan ingat itu,saya hanya memberimu satu kesempatan,jika kau kembali melukai adikku entah itu fisik maupun mentalnya demi tuhan saya tidak segan-segan untuk membawa adik kecilku itu pergi dari anda,dan saya juga tidak segan-segan untuk menghancurkan kalian meskipun kalian keluarga ku sendiri,ingat itu baik-baik nyonya Belvania"

"Terimakasih Grace terimakasih, terimakasih sudah memberi bunda kesempatan untuk merubah semuanya,maafkan bunda,bunda janji tidak akan menyia-nyiakan kesempatan darimu,bunda janji" sang bunda memeluk tubuh anan perempuan pertamanya dengan erat.

"Saya pegang ucapan mu,bunda" ucap Grace

"Jangan rusak kepercayaan yang sudah Grace berikan untuk bunda,demi Allah bunda,hati Grace sakit saat melihat adik kecil Grace terluka" ucap Grace

"Setidaknya jika kalian memang tidak pernah menganggap Jean ada tolong perlakukan dia seperti manusia,sakit bunda...hati Grace sakit saat mendengar Jean menangis" air mata mengalir di pipi Grace dengan lancangnya, untuk pertama kalinya ia menangis di hadapan sang bunda.

"Jean anak yang baik bunda,adik Grace anak yang baik" ucap Grace

"Bunda tak tau saja jika Jean selalu menangis dan mengucapkan kata yang membuat hatiku semakin hancur,aku merasa sangat buruk karena tidak bisa melindungi adikku sendiri" ucap Grace

"Apa..apa yang dia bilang,katakan pada bunda" ucap sang bunda sambil  menatap Grace.

"Dia selalu bilang pada Grace seperti ini" Grace menghelah nafas sebelum berucap apa yang selalu sang adik ucapkan padanya, hatinya berdenyut nyeri saat mengingat semua ucapan dari sang adik kecilnya.

"Apa Jeje tidak berhak untuk bahagia Kaka? Apa Jeje memang ditakdirkan untuk hidup seperti ini"

"Kaka kenapa bunda,ayah dan abang tidak pernah sayang Jeje,apa Jeje ada salah ya sama mereka?"

"Kaka kenapa ayah dan abang jahat?"

"Kaka abang pukul Jeje lagi,sakit kaka"

"Kaka apa Jeje mati saja ya supaya ayah, bunda dan abang bahagia?"

"Kaka kenapa ayah selalu pukul Jeje?"

"Kaka apa Jeje boleh ikut Oma dan opa?"

Airmata mengalir dengan derasnya di pipi Grace dan sang bunda,hati mereka berdua rasanya sangat sakit, jantungnya berasa ditikam dengan sebuah pisau.

"Maafkan bunda...maaf" ucap sang bunda

"Grace takut Bun,Grace takut oma dan opa membawa Jean pergi" ucap Grace disertai tangisannya.

Grace tidak rela jika adik kecilnya harus menyusul sang oma dan opa yang sudah berada di sisi sang maha kuasa,tidak dia tidak akan bisa rela.

"Tidak akan Grace,Jean anak yang kuat,dia pasti tidak akan pergi,bunda yakin itu" ucap sang bunda

"Jean saja bisa bertahan sampai titik ini meskipun bunda dan yang lain selalu menyiksa Jean sejak ia kecil,bunda yakin Jean tidak akan menyerah dengan hidupnya" ucap sang bunda

"Mari kita berdoa kepada Allah semoga Jean baik-baik saja" ucap sang bunda

"Grace sangat menyayangi Jean,sangat sayang" ucap Grace

"Ya Allah tolong jangan ambil adik Grace,biarkan dia tetap hidup, tolong jangan bawa dia pergi kesisimu terlebih dahulu Ya Allah,ia masih belum merasakan sebuah kebahagiaan, tolong izinkan hamba untuk memberikan kebahagiaan untuk nya meskipun hanya sedikit saja" doa Grace di aminkan oleh sang bunda

"Bunda harap kamu bertahan Jean"

Bersambung
____________________________

Happy reading all 🌹🌹

Terimakasih sudah mau membaca cerita ini, tolong tandai jika ada typo ya biar segera author perbaiki

Jangan lupa tinggalkan jejak juga dengan cara vote dan komen🤏

See you in the next chapter ❤️




The Antagonist's Little Sister ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang