03

277 60 25
                                    


"Aku udah di depan, Fre. Aku tunggu yaa."

"Iya, Flo. Bentar aku mau bungkusin bekal dulu, aku matiin ya teleponnya."

Panggilan itu dimatikan sepihak olehku. Aku bergegas mengemasi bekal untuk sekolah, lalu memeriksa kondisi rumah, siap untukku tinggal pergi sekolah.

Setelah semua dirasa aman dan beres, aku berlari kecil keluar rumah, terlihat Flora dengan motor Scoopy nya menunggu di depan pagar.

Sebuah senyuman melayang dari wajah mungilnya, matanya pun ikut tersenyum. Ah manisnya pemandangan pagi ini. Aku membalas senyuman flora itu dengan tersenyum kembali.

Aku bergegas memasang sepatu berwarna hitam polos yang tak bertali dengan hiasan motif kuromi di sampingnya. Tak lupa aku mengunci rumah dan pagar.

"Maaf ya, agak lama. Aku ngecek rumah dulu tadi, takut ada listrik yang masih hidup." Ucapku kepada Flora, sambil memasang helm bogo milikku.

"Iya gapapa kok, ayo naik keburu telat kita." Flora menawarkan untuk duduk di motornya.

Perjalanan ke sekolah pagi ini didominasi oleh suara hembusan angin yang menerpa kami. Untung saja, Aku dan Flora sama-sama memakai sweater untuk menutupi badan dari rasa dingin pagi hari ini.

Butuh waktu 5 menit untuk kami sampai ke sekolah yang bertugu "SMA NEGERI 48" itu.

Sembari menunggu Flora memarkirkan motornya, aku termenung melihat gerombolan teman-teman sebayaku masuk ke sekolah. Dipikir-pikir, rasanya seru juga juga punya banyak teman.

Flora yang melihatku termenung, menepuk kecil pundakku.

"Liatin apa, Fre?" Tanya Flora sambil menepuk kecil pundakku.

"Oh, gaada Flo. Ngelihat teman-teman Segede kita punya banyak teman, sedangkan aku, cuma punya kamu." Lirihku kepada Flora. Batinku sedikit terguncang saat berkata seperti itu.

Flora sepertinya paham akan apa yang aku rasakan.

"Ah, udah Fre. Kalau masalah teman-"

Ucapan Flora terhenti saat ada seseorang yang berteriak di gerbang sekolah, memanggil nama kami.

"Freyana, Flora. Tungguin aku!" Teriak orang itu, suaranya tak asing lagi bagi kami. Ternyata, suara itu milik Cepio.

Aku dan Flora membalas teriakan itu dengan menggelengkan tangan ke arah Cepio. Cepio yang melihat itu langsung bergegas mendekati kami ke parkiran.

"Cepio, tumben jam segini baru dateng? Biasanya paling cepat kalau pergi sekolah." Flora membuka percakapan kami dengan melontarkan pertanyaan ke Cepio.

"Aku telat bangun pagi ini, plus lagi ngerasa malas banget buat pergi sekolah.
Biasalah, penyakit siswi semester akhir." Jawab Cepio sambil menggaruk kecil kepalanya.

Kami berdua yang mendengar jawaban Cepio hanya bisa manggut-manggut.

Setelah percakapan itu selesai, kami berjalan menyusuri koridor sekolah, menuju kelas kami.

"Freyana, Flora. Aku duluan ya, nanti ke kantin bareng yuk! Aku ajak Marsha ntar." Ucap Cepio, lalu meninggalkan kami di depan kelas kami. Aku dan Flora mengacungkan jempol, menyetujui ajakan Cepio.

Kami memasuki kelas, suasana kelas pagi ini cukup tenang. Teman-teman kelasku sibuk memperhatikan layar handphone, membaca buku pelajaran, dan ada juga yang mengobrol ringan. Kami tak menggubris hal itu, dan langsung duduk di tempat duduk kami.

Pagi ini pelajarannya apa, Fre? Tanya Flora sambil menghadap ke arah bangku ku.

"Pagi ini kimia dulu, Flo. Kayaknya hari ini preview materi buat ujian akhir semester deh. Kan Minggu depan udah mulai ujian." Jawabku, sambil mengeluarkan buku paket materi kimia.

Trauma (FreFlo) | HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang