BAB XIIII

118 15 4
                                    

WARNING
>dibab kali ini mengandung kata kata kasar
>mohon maaf jika terlalu berlebihan dan bikin kalian tidak nyaman
>enjoy yaa bub:3


✧・゚: *✧・゚:*✧・゚: *✧・゚:*✧・゚: *✧・゚: *✧


Setelah mendengar cerita tentang masa lalunya Luca, dia segera pamit dengan kakek lalu kembali ke laboratorium

Vino segera mencari faiz ke segala ruangan, ia menemukan faiz yang berada diruang dapur sedang melamun.

"Woi iz! Luca diculik lagi, Kita harus segera menyelamatkan luca! "Ucap Vino yang terburu buru

"Kali ini.. Sepertinya kita tidak akan bisa menyelamatkan nya. "Faiz menyenderkan dirinya kepada sofa, terlihat dari raut wajahnya yang kecapean dan seperti belum tidur beberapa hari

"HAH?! Maksud lu apa anjing!? Kita harus menyelamatkan nya atau-"

"Atau dunia ini akan hancur? Gw udah tahu semuanya karena gw udah kenal dia dari bayi. "

"Kalau lu sudah tahu semuanya kenapa lu diam saja?! "

"Karena orangtua Luca sudah membuat janji kepada beloman, kita tidak bisa ikut campur urusan mereka. "

"Tapi-"

"Lagian luca sudah setuju kan? Sebenarnya gw juga ingin menyelamatkan nya namun.. Orangtuanya melarang gw. " Faiz menatap kearah vino lalu meneguk kopinya

"Mereka hanya meminta tolong gw untuk merawat nya hingga Luca sudah siap"

"... Apakah tidak ada cara lain? "

"Tentu saja ada. Orangtua Luca hanya melarang faiz kan? Berarti kita bisa menyelamatkan nya. " Ucap genah yang tiba tiba muncul dengan jerry

"Tapi itu tindakan yang gegabah gen, bagaimana jika-" Kali ini faiz mengarahkan pandangan nya ke genah dan jerry yang tiba tiba datang

"Lu ngeremehin kita? Lagian mereka sudah berhasil kan? "

"Kita bisa ajak Ubi, Sulis, dan noya. Mereka juga jago dalam bertarung loh"ucap jerry dengan senang

"... Kalau begitu gw juga akan bantu kalian, ngelanggar dikit ga ngaruh kan? "

"Kalau begitu mari kita susun rencana. "

Di sisi luca

Kini Luca dikurung dan dijaga oleh azazel dan kaguma, sedangkan beloman dan anggota lain sedang menyiapkan sesuatu

Azazel memerhatikan Luca yang seperti kedinginan dan kelaparan, dia dengan inisiatif membawakan roti, minum, dan memakaikan Luca selimut

"Nih buat lu biar kelaparan. " Ucap Azazel sembari menyelimuti tubuh Luca

"... Makasih. " Luca memakan roti yang diberikan Azazel dengan lahap

Azazel kembali ke tempat nya dan berjaga lagi bersama kaguma, hingga malam hari mereka berdua gantian dengan pablo dan dibudin.

Luca teringat bahwa hp nya tidak diambil oleh mereka, jadi dia segera mengirim lokasinya kepada vino lalu dia kembali umpetin hpnya.

Tiba tiba terdengar suara pintu terbuka, Luca segera menyembunyikan hp nya dan bersikap biasa aja.

"Ayo ikut kita, Luca. " Ucap Pablo yang berdiri didepan pintu

"Oke."

Sebelum mereka pergi, pablo menutup mata Luca.

"apakah dengan adanya dia, kita akan berhasil? " Genah x Jerry x faiz Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang