BAB III

117 10 0
                                    

-----------------------------------------------------------

Maafkan jika ada typo, atau salah penulisan

-----------------------------------------------------------

Di sisi lain

Vino, faiz, genah, dan Jerry. mereka sedang berkumpul di ruangan dan mencari tahu dimana Luca berada

Genah: bisa ga iz?

Faiz: semoga bisa.. Jika mereka tidak menyadari nya

Akhirnya ketemu juga lokasi Luca berada, lumayan jauh dari lab dan dia berada di sebuah mansion

Faiz: ketemu! Luca sekarang ada di mansion dan dari sini kesana itu lumayan jauh..

Vino: gw ga peduli, kita harus kesana sekarang!

Genah: sebaiknya jangan gegabah, kita harus membuat rencana lebih dulu.

Faiz: yang dikatakan genah benar.

Vino: tapi..

Jerry: vin.. Jika kita terburu buru, Luca bakal terancam.. Mereka itu licik kan?

Faiz: ... Gw punya rencana

Genah: paan tuh?

Faiz: kita bagi kelompok, gw sama Jerry yang bakal menyelamatkan Luca. Genah dan vino akan mengalihkan perhatian mereka, bagaimana?

Genah: ya... Boleh lah

Vino: iz, kata lu luca berada di mansion kan? Mansion itu sangat gede, dimana ruangan mana luca berada?

Faiz: tenang saja, gw tahu pasti Luca berada dimana.

Jerry: hah? Gimana caranya?

Faiz: rahasia, cuman gw dan Luca yang bisa melakukan nya.

Genah: yaudah deh kalo begitu sebaiknya kita menyiapkan diri kita masing masing untuk besok.

Mereka pun bubar dan menyiapkan diri mereka masing-masing, di sisi Luca

Nakki: kamu ga laper kah? Aku sudah berusaha memberikan kamu makanan, hingga menyuapi mu

Luca: masakan lu gaenak.

Nakki: ya.. Bener sih, tapi setidaknya hargain gw.

Nakki: andai "DIA" Tidak menyuruh gw untuk ngurusin lu, gw pasti bakal ngebiarin lu.

Luca: gw ga peduli lu mau ngurusin gw atau ga.

Terdengar suara pintu terbuka, luca dan nakki nengok kearah pintu itu dan terlihat 2 lelaki.

Nakki: udah selesai kah misi kalian berdua?

Dibudin: ez cuy misinya

Pablo: cewe itu...

Nakki: dia Luca, cewe yang di inginkan oleh "DIA"

Dibudin: gw ga nyangka ternyata dia secantik ini.

Nakki: biasa aja.

Luca: pft.. Memangnya kalian ingin ngelakuin apa lagi?

Pablo: hmm.. Ngapain ya?

Pablo mendekati Luca, mata nya tertuju ke kalung yang dipakai Luca. Lalu Pablo menarik paksa kalung Luca, akhirnya kalung itu terputus dan membuat leher Luca terluka

Pablo: trik murahan. Kalian kira kita bodoh?

Luca: ... B-bagaimana bisa..?

Dibudin:bukankah kau hampir tidak pernah ingin menggunakan kalung?

"apakah dengan adanya dia, kita akan berhasil? " Genah x Jerry x faiz Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang