BAB IV

105 9 0
                                    

Saat mereka semua sudah selesai makan, Luca langsung kembali ke kamarnya

Vino: Luca seperti ada yang aneh kan?

Genah: hah? Aneh darimana, dia masih sama seperti biasanya

Jerry: mending lu diem aja gen

Faiz: sepertinya mereka melakukan sesuatu terhadap Luca

Vino: ngelakuin apa lagi?

Faiz: entahlah, gw masih belum bisa mastiin..

Di sisi febri dan "Dia"

Febri: Luca sudah berubah drastis, kukira kita tidak perlu menggunakan rencana kedua tapi ternyata malah terpakai

"Dia" : yang penting rencana kedua berhasil kan? Kalau begitu kita tidak perlu khawatir

Febri: iya, tapi haruskah kita menunggu selama seminggu? Bagaimana jika kita mendatangi tempat mereka dan membawa Luca pergi?

"Dia" : hmm.. Ide yang bagus tapi sebaiknya jangan sekarang.

Febri: bagaimana kalau besok? Apakah lu juga bakal ikut?

"Dia" : iya, karena gw juga sudah lama tidak bertemu dengan faiz.

Febri: baiklah, kalau begitu gw bakal memberitahu informasi ini kepada mereka, gw pergi dulu

Keesokan harinya disisi febri

Febri: jadi, gw kumpulin kalian disini ingin memberitahu informasi

Diablo: info apaan?

Febri: kita bakal mendatangi tempat Luca berada dan membawanya, tujuan kita hanya lah menculik Luca.

Dibudin: kapan kita berangkat kesana?

"Dia" : kita berangkat sekarang, kalian sudah siap kan?

Pablo: gw pengen hancurin tempat itu boleh ga?

Febri: gaboleh, karena itu akan membuat rencana kita gagal.

Dibudin: gw pengen culik cowo yang bertanduk itu boleh ga?

Febri: untuk apa lu nyulik dia?

Dibudin: dia sangat menarik, jadi gw ingin mencoba sesuatu hal dengan nya

"Dia" : yaudah boleh

Febri: yaudah kalau gitu kita langsung berangkat saja

Di sisi faiz

Di dapur mereka semua berkumpul kecuali Luca

Faiz: Luca dimana?

Vino: tadi sih masih dikamar, btw lu berdua mau makan paan?

Genah: gw pengen mie, vin

Faiz: gw juga mie

Vino: oke

Genah: eh, Jerry kemana? Gw ga liat dia daritadi

Faiz: ... Feeling gw gaenak

Tiba tiba terdengar suara ledakan dari arah pintu utama, mereka yang mendengar hal itu segera berlari kearah pintu utama. Disana terlihat dibudin yang sudah menggendong Jerry

Faiz: kau ngapain kesini...
"beloman".

Beloman: ternyata masih ingat nama gw, gw kesini hanya ingin membawa beberapa subjek lu dan luca

Faiz: Untuk apa? Dan kenapa lu juga membawa cowo itu juga?!

Beloman: kalau cowo bertanduk itu sih keinginan salah satu anggota gw

Di sisi febri dan nakki

Febri: sial! Dimana Luca berada?!

Nakki: Feb! Kemarilah, gw nemuin dia

Luca: .... Kalian siapa? Dan bagaimana kalian bisa masuk kesini?

Nakki: kita disini ingin nyelamatin kamu dari orang orang berbahaya

Febri: kita gapunya banyak waktu, langsung bawa dia ke mobil aja

Nakki: baiklah..

Nakki membawa Luca ke mobil, disana ada Jerry, dan beberapa subjek yang dibuat oleh faiz. Saat nakki sudah selesai menaruh Luca dia mendengar suara tembakan dari dalam

Terlihat vino dan genah yang sangat emosi sedang bertarung melawan Diablo dan Pablo, di sisi beloman dia berhasil membuat faiz terluka

Nakki menghampiri febri dan berbicara kepadanya bahwa kita sudah bisa pergi dari sini

Nakki: misi kita sudah selesai, kita sudah bisa pergi dari sini

Febri: baiklah

Febri: oi beloman! Misi kita sudah selesai.

Beloman: baiklah, kalau begitu kita pergi sekarang

Genah: lu kira, segampang itu kabur huh?!

Diablo: sudah lah gen, lu tuh cuman membuang buang tenaga lu saja

Genah: BACOT!

Genah langsung menendang Diablo dan membuat Diablo terpental, begitu pula dengan keadaan vino dan Pablo. Genah dan vino segera menghampiri nakki, febri, dan beloman yang sudah berada di mobil namun sayangnya mereka langsung menancapkan gas






"apakah dengan adanya dia, kita akan berhasil? " Genah x Jerry x faiz Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang