—𝐓𝐔𝐍𝐀𝐖𝐈𝐂𝐀𝐑𝐀—
∞
∞
“dilema dalam sebuah kata, selamat datang di kisah yang hampir sempurna. Jangan menangis terlalu lama, tataplah sang wicara yang terus mengalirkan kekuatannya.”
— o n b y e l lsᴇʟᴀᴍᴀᴛ ᴅᴀᴛᴀɴɢ ᴅɪ ᴋᴀʀʏᴀ ᴘᴇʀᴛᴀᴍᴀᴋᴜ, ʙᴀᴄᴀʟᴀʜ sᴇᴍᴜᴀɴʏᴀ ᴅᴇɴɢᴀɴ ᴘᴇɴᴜʜ ᴘᴇʀᴀsᴀᴀɴ, ʙᴜᴋᴀɴ ᴘᴇɴᴇᴋᴀɴᴀɴ.
ᴛᴇᴋᴀɴ ᴛᴏᴍʙᴏʟ ᴠᴏᴛᴇ ᴅᴀɴ ʙᴇʀɪᴋᴀɴʟᴀʜ ᴋᴏᴍᴇɴᴛᴀʀ ᴅɪ ʀᴜᴀɴɢ ᴋᴏsᴏɴɢ ʏᴀɴɢ ᴛᴇʀsᴇᴅɪᴀ.
ᴛᴇʀɪᴍᴀᴋᴀsɪʜ, sᴇʟᴀᴍᴀᴛ ᴍᴇᴍʙᴀᴄᴀ—
»»——⍟——««
𝐏𝐞𝐦𝐮𝐝𝐚 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐩𝐚𝐫𝐚𝐬 𝐭𝐚𝐦𝐩𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐞𝐝𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐲𝐮𝐡 𝐬𝐞𝐩𝐞𝐝𝐚𝐧𝐲𝐚, 𝐤𝐞𝐛𝐢𝐚𝐬𝐚𝐚𝐧𝐧𝐲𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐞𝐫𝐢𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐞𝐩𝐞𝐝𝐚 𝐝𝐢 𝐬𝐨𝐫𝐞 𝐡𝐚𝐫𝐢 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐮𝐚𝐭 𝐢𝐚 𝐦𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚 𝐭𝐮𝐛𝐮𝐡𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐞𝐦𝐚𝐤𝐢𝐧 𝐬𝐞𝐡𝐚𝐭. 𝐃𝐢 𝐬𝐚𝐚𝐭 𝐢𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐡𝐞𝐧𝐭𝐢 𝐝𝐢 𝐬𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐚𝐭𝐮 𝐡𝐚𝐥𝐭𝐞 𝐛𝐮𝐬 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐞𝐫𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐬𝐢𝐧 𝐦𝐢𝐧𝐮𝐦𝐚𝐧 𝐨𝐭𝐨𝐦𝐚𝐭𝐢𝐬, 𝐢𝐚 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐞𝐥𝐢 𝐝𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐧𝐮𝐦𝐧𝐲𝐚.
Tanpa sadar, ada satu gadis berambut pendek yang menyenggol nya tanpa sengaja. Ia kemudian mencabut earphone yang terpasang di telinganya, dan mencoba membersihkan minuman yang tertumpah di kaos laki-laki itu.
“Eh, aduh...maaf ya,” ucapnya sembari terus membersihkan, namun aksinya di berhentikan oleh laki-laki itu.
Laki-laki di depannya ini memberi isyarat agar gadis di hadapannya itu berhenti, ia sembari tersenyum saat melihat wajah gadis itu. Pemilik rambut pendek itu melihat alat dengar yang terpasang di telinga kiri pemuda di hadapannya ini.
“Ayo duduk?” ajak gadis itu sembari menggunakan bahasa isyarat, laki-laki itu mengangguk menyetujui dan mereka duduk bersama di halte bus.
“Maaf, kamu gabisa bicara?” tayanya sedikit hati-hati takut laki-laki di depannya ini tersinggung.
(“Iya, aku bisu.”)
“Nama kamu siapa?”
Laki-laki itu mengambil buku kecil dan pulpen dari saku celananya, kemudian ia menuliskan sesuatu disana.
ᴘᴜᴛʀᴀ ʟᴀᴋsᴀ ᴋᴀʀᴛᴀɴᴇɢᴀʀᴀ
ᴘᴀɴɢɢɪʟ ᴀᴊᴀ ɴᴇɢᴀʀᴀ, ᴋᴀᴍᴜ sɪᴀᴘᴀ?Gadis itu membaca sembari tersenyum, hatinya menghangat saat berdekatan dengan manusia hebat ini. Kemudian, gadis itu meminta izin untuk meminjam pulpen dan buku kecil itu, lalu menjawab pertanyaan Negara.
ɴᴀᴍᴀᴋᴜ, ᴀᴍᴏʀᴀ ɢᴜsᴛɪᴋᴀsʏᴀ.
ᴘᴀɴɢɢɪʟ ᴀᴊᴀ, ᴛᴇʀsᴇʀᴀʜ ᴋᴀᴍᴜ ʜᴀʜᴀ!Keduanya tertawa bahagia saat melihat jawaban Amora, kemudian Amora mengambil sesuatu di tas ransel kecilnya. Ia mengambil stiker kecil kecil yang ia simpan di tasnya. Kemudian, ia menatap Negara sambil bertanya menggunakan bahasa isyarat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mata tanpa bicara.
Teen Fiction"𝐒𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐤𝐞𝐧𝐚𝐥, 𝐍𝐞𝐠𝐚𝐫𝐚!!" - 𝐠 𝐞 𝐥 𝐚 𝐩 - Disaat semuanya indah dan berwarna, di matanya hanya gelap dan sunyi yang menyelimuti. Laman indah yang berisikan manusia hebat dengan sejuta keindahan dan keburukannya, bangkit atau tidak...