"Ya benar, seperti yang dokter kira"
Mereka terdiam sibuk dengan isi pikirannya masing masing.
"Oh iya saya baru ingat"
"Kenapa dok?" tanya keduanya.
"Kebetulan ada kerabat dekat dari ibu Rembulan, saya ingin menyampaikan sesuatu yang sangat penting dan menurut saya ini bisa dipidana" ucap Alvin.
"Pidana?, maksudnya gimana dok?" tanya Ala.
"Jadi begini..."
"Beberapa waktu yang lalu salah satu suster disini telah mengalami kekerasan seksual dan pelakunya itu kekasih Rembulan yang berarti pemuda itu" jelas Alvin yang mudah dipahami oleh keduanya.
"Apa?!!" teriak Daniel dan Ala bersamaan karena terkejut akan informasi yang mereka dapat.
"Selow mas selow jangan teriak, hampir aja jantung saya lari"
"Tadi gimana dok?" tanya Ala.
"Salah satu suster kami telah di perkosa oleh kekasih dari Rembulan"
Daniel dan Ala saling menatap satu sama lain. "Jangan bilang Langit?" batin keduanya.
"Dokter ngarang cerita?" tanya Ala yang masih ragu ragu.
"Kasus pelecehan seksual, pemerkosaan tidak baik untuk dijadikan bahan candaan" ucap Alvin.
"Apakah dokter ada barang buktinya?" tanya Daniel.
"Mau mendengarkan cerita sendiri dari pihak korban?" tanya Alvin.
"Ya, tapi apakah pihak korban akan menceritakan pengalaman terburuknya itu?" tanya Daniel.
"Saya rasa untuk beberapa korban pelecehan seksual maupun pemerkosaan akan mengalami trauma berat mentalnya pun terganggu" sambung Ala.
"Korban memang sedikit terguncang mentalnya tapi saya yakin dia pasti akan bercerita keseluruhannya dari apa yang dia alami itu"
"Karena dia juga butuh keadilan" ucap Alvin.
"Bolehkah kami bertemu sekarang?" tanya keduanya.
"Sebentar saya panggilkan" ucap Alvin.
Lohh gw baru sadar kalo nama suster sama gadis smk Bima itu sama!!...
"Halo?"
"...."
"Bisa keruangan saya sekarang?, ada yang ingin bertemu dengan kamu"
"...."
"Tidak sibuk kan?"
"...."
"Oke, keruangan saya sekarang" panggilan pun ditutup oleh dokter Alvin.
"Sebentar lagi korban akan kesini"
"Saya harap kalian jaga sikap dan jangan bertanya berlebihan karena mental korban yang terguncang" ucap Alvin.
"Baik dok"
Tok...tok...tok...
"Masuk" ucap Alvin.
"Maaf permisi, ada yang bisa saya bantu dok?" tanya suster yang baru saja tiba.
"Silahkan duduk Adel" ucap Alvin kepada suster itu. (Ganti nama).
Adel si suster itu terlihat takut untuk mendudukkan dirinya karena terlihat ada dua lelaki asing di depan matanya.
"Masuk aja jangan takut ada saya, mereka orang baik" ucap Alvin yang mengerti akan ketakutan Adel.
"Kenapa ya dok?" tanya Adel setelah mendudukkan dirinya di sofa yang ada di ruangan dokter Alvin.
"Begini Del, mereka ini ingin bertemu dengan kamu"
"Bertemu saya?, ada perlu apa ya?" tanya Adel.
"Bolehkah kami bertanya sesuatu yang menyangkut peristiwa yang telah kamu alami beberapa waktu yang lalu?" tanya Daniel.
Suster Adel terdiam, ada raut keraguan dari wajahnya.
"Iy-iya boleh"
"Sebelum itu saya ingin bertanya kepada suster Adel" ucap Ala.
"Ya?"
"Tolong jawab sejujurnya, apakah suster ingin pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal?, apakah suster ingin menindak lanjuti kasus itu?" tanya Ala.
Suster Adel diam tidak menjawab dan hanya melirik dokter Alvin. Dokter Alvin yang paham pun berucap. "Gak papa jawab aja dan cerita yang sebenarnya agar mereka bisa membantu kamu".
"Ya saya ingin orang itu mendapatkan hukuman yang setimpal atas apa yang telah dia perbuat kepada saya, saya ingin keadilan, saya ingin dia merasakan penderitaan" ucap suster Adel.
"Baik kalau gitu, kami akan membantu kamu untuk mendapatkan keadilan" ucap Daniel dan Ala.
"Bolehkah saya mendengarkan kronologisnya dengan jelas?, agar kami tau apa yang akan kami lakukan untuk proses selanjutnya" ucap Daniel.
"Saya akan menceritakan semuanya dan tidak ada yang akan saya tutupi lagi atau saya lebih lebihkan"
"Peristiwa ini membuat mental saya terguncang dan untung saja saya tidak depresi dan memilih bunuh diri karena saya tau bunuh diri akan sia sia untuk saya" ucap suster Adel.
"Dihari itu setelah saya selesai bertugas saya pergi ke kamar mandi yang lumayan sepi karena tujuan saya ke kamar mandi itu untuk mengambil kruk yang sudah tidak bisa digunakan lagi, biasanya tugas seperti itu dilakukan oleh OB tapi karena OB nya telah mendapatkan tugasnya masing masing jadi saya terpaksa mengambilnya sendiri"
"Dari jarak yang lumayan dekat saya bisa mendengar samar samar suara seseorang, saya yang penasaran akhirnya mendekat guna mencari sumber suara itu. Setelah saya berada di depan pintu kamar mandi itu saya mendengar suara orang yang sepertinya sedang ketakutan, dari situ saya berinisiatif teriak untuk memastikan ada apa di dalam sana akan tetapi tidak ada yang menyahuti teriakan saya"
"Karena saya takut yang di dalam itu maling saya pun langsung masuk ke dalam kamar mandi, namun setelah saya masuk ke dalam kamar mandi saya mendapatkan pemandangan yang tidak mengenakan. Di dalam kamar mandi itu saya melihat ada pemuda yang sepertinya sedang masturbasi"
"Saya yang ketakutan ingin segera keluar dari tempat itu dan saya pun mulai berjalan menjauh akan tetapi saya sudah di cegat duluan oleh pemuda itu. Saya semakin takut setelah pemuda itu mengatakan hal yang tidak senonoh dan mendekatkan alat vitalnya ke saya"
"Pemuda itu mengikat tangan dan menutup mulut saya menggunakan baju yang ia kenakan dan merobek pakaian saya, di menit inilah saya diperkosa secara paksa oleh pemuda itu. Saya yang tidak bisa berteriak maupun memberontak hanya bisa menangis meratapi nasib kedepannya"
"Pemuda itu melakukanya secara kasar dan beberapa kali menyiksa saya, beberapa menit setelah pemuda itu memecahkan keperawanan saya pemuda itu berdiri yang saya kira akan pergi dan meninggalkan saya karena apa yang ia mau sudah selesai, ternyata dugaan saya salah. Pemuda itu berjalan menuju pojok kamar mandi yang terdapat kruk yang sudah rusak"
"Setelah mengambil kruk, pemuda itu berjalan ke arah saya dengan senyum menyeringainya. Saya tidak mengira bahwa kruk yang ia bawa akan di masukkan ke dalam alat vital saya, pemuda itu memasukkan kruk itu kedalam alat vital saya. Saya yang kesakitan hanya bisa menangis"
"Pemuda itu menyiksa saya dengan kruk yang sudah rusak itu, setelah puas menuntaskan hasratnya pemuda itu langsung keluar begitu saja namun sebelum itu pemuda biadab itu memberikan saya uang sebesar lima juta"
"Saya sakit hati, saya sedih, saya kecewa terhadap diri saya sendiri, saya juga benci dirinya sendiri"
"Andai saja saya tidak datang ke kamar mandi itu pasti kejadian itu tidak akan pernah terjadi"
"Akan tetapi hal yang lebih membuat saya sakit hati itu ketika pemuda biadab itu memberikan...."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ibuku Adalah Pacarku
Teen FictionTentang laki-laki bernama Blue Sky atau yang kerap di panggil Langit, laki-laki berusia 23 tahun yang harus mendekam di penjara disebabkan karena perbuatan buruknya. Langit yang menjalin hubungan gelap dengan ibunya sendiri selama 6 tahun tanpa sepe...