TUJUH

20 17 0
                                    

HAPPY READING

TANDAI TYPO
↓↓↓

***
Sore ini terlihat mereka sedang berkumpul di rumah Naomy dan Virza. "Sebenernya apa sih yang kalian lakuin sampai orang itu selalu neror kita?" tanya Naomy pada mereka semua.

"Naomy bener kalau gini terus keselamatan kita semua bisa terancam apalagi lo denger kan apa yang diucapin sama orang itu tadi," ujar Virza menyetujui ucapan Naomy.

Mereka berlima sungguh merasa bingung harus menjawab perkataan dari Naomy dan Virza dengan bagaimana mereka bisa bisa rasanya untuk sekedar menjelaskan atau apapun itu intinya mereka rasa orang tersebut berbahaya bagi mereka. "Kita ga tau juga harus gimana yang pasti kita harus hati hati sama orang itu," ujar Biru.

""Udah sore nih bentar lagi malem kita pulang dulu ya," mereka segera beranjak dari sana untuk segera pulang.

"hati hati bisa aja orang itu nyerang kalian di jalan," ujar Naomy diangguki oleh mereka.

"Kalau gitu kita pamit pulang dulu bye,"

***

Ketiga laki laki itu tidak langsung pulang melainkan mereka malah pergi sebuah cafe sedangkan Syaza dan Audy mereka bilang ingin langsung pulang saja mereka berdua memang menggunakan mobil Audy.

"Pusing kepala gue mikirin hal yang kayak gini," ujar Bintang pada mereka.

"Gue juga,"

DERTT...

Suara handphone Biru menghentikan obrolan mereka Biru segera mengangkat telepon tersebut. "Ha-" ucapan Biru terpotong oleh orang disebelah sana.

"RU TOLONGIN AUDY," teriak orang itu.

***

Audy dan Syaza berada didalam mobil dengan Audy yang mengendarai mobil tersebut. "Lah ni mobil kenapa," panik Audy saat mobilnya tiba tiba oleng padahal hari sudah mulai gelap dan sekarang mereka sedang berada di jalan sepi.

"Serius lo jangan becanda ya," ujar Syaza.

"Bentar turun dulu cek bentar," ujar Audy segera turun dari mobil begitupun dengan Syaza.

"Gila pantes aja oleng orang ban nya pecah," kesal Audy saat melihat ban depan mobilnya yang tertancap paku.

"Terus gimana dong gue takut anjir udah gelap ini," ujar Syaza.

"Mau gimana lagi orang ban nya pecah," pasrah Audy.

"Bentar gue telpon Bintang dulu," ucap Syaza.

Syaza segera menelpon Bintang. "Ga aktif gila," ujar Syaza.

"Bentar gue coba telpon Jendra siapa tau bisa," Syaza kembali menghubungi temannya itu tapi sampai panggilan ketiga pun cowok itu tetap tidak aktif. "Ga aktif juga," panik Syaza.

"Biru coba telpon Biru," perintah Audy.

Baru saja Syaza hendak menelpon Biru tiba tiba ada sekitar lima orang berjubah hitam dan bertopeng putih seperti orang yang menculiknya beberapa hari lalu.

Lima orang itu semakin mendekati mereka berdua. "Za mereka siapa?" tanya Audy berbisik.

"Gue juga ga tau Au tapi mereka mirip sama orang yang nyulik gue kemaren," jawab Syaza.

"Mau kemana kalian" ujar orang itu sambil menggenggam tangan mereka berdua saat melihat kedua gadis itu ingin kabur.

"LEPASIN," teriak Audy.

WHO EXACTLY [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang