"Istriku! istriku! buah, buah apa yang kembar?"
"..Buah dada! jiaakkhhhh!"
Yeji menoleh pada Ryujin, suaminya itu masih saja aktif terpengaruh efek dari buah kecubung.
Posisi mereka kini sedang tiduran entah sudah jam berapa kah ini..
Yang pasti, Yeji sudah lelah ingin tidur. tapi Ryujin pekok berotak cempedak masih saja bergumam tidak jelas.
"Istriku istriku! buah--"
"Udah ya a! Yeji capekk!" dengan segera istrinya itu menggegam congor suaminya erat-erat.
Yeji kemudian bangun dari posisi berbaring; melangkah pergi meninggalkan suaminya yang mulai klemer-klemer diranjang.
"Halo, Chae!"
Gadis bermata kucing itu rupanya keluar dari kamar hanya untuk menelpon teman seperjamuannya. Sri Chaewon Kumalasari.
"Bisa bantuin aku nda? gimana caranya ngilangin efek dari buah kecubung?"
Chaewon dari seberang nampak berpikir-pikir sembari menggetuk-getuk kepalanya yang kosong.
"Kenapa, sayang?" seru Kazuha, melihat istrinya. kemudian ikut duduk diranjang disebelah Chaewon.
"Ini mas, suaminya Yeji sampai sekarang masih kena efek dari buah kecubung itu.." papar Chaewon, membuat Kazuha manggut-manggut.
"Udah dikasih jamu kah Ji?" tanya Kazuha mendekatkan lambenya keponsel sang istri.
"Udah kang, masih gak mempan."
Kazuha pun menggaruk-garuk kepalanya yang berketombe mendengar penuturan dari Yeji. "Aihhh kumaha deui enya? bingung mas dengernya.' ujar pak kades menatap bingung pada istrinya.
"Mas bantuin mas, kasihan.." Chaewon memelas dengan mata anak guguk menatap mata suaminya. membuat Kazuha tersenyum gemas seraya mencolekan sabun colek yang ia bawa tadi untuk cuci motor kedagu Chaewon.
Membuat dagu gadis berusia dua puluh lima tahun itu terlihat bertai lalat seperti dagu Elvie Sukaesih pelantun lagu Gula-Gula tersebut.
"Bantuin gimana atuh cintaku, sayangku, istriku, permaisuriku, pujaan hatiku, bidadari surga ku, jiwaku??.."
Chaewon memalingkan wajahnya sembari kedip-kedip maloe mendengar penuturan suaminya. kemudian menyisipkan sebagian rambut pendeknya kebelakang telinga sebelum akhirnya kembali menjawab panggilan dari Yeji yang sudah tantrum diseberang sana.
"Bawa kedokter aja tsay.." ujar Chaewon menyarankan.
"Udah jinkk! udah dikasih obat penenang juga, malah makin aktif tu suami biadab!"
"Waduhh bisa kitu, nya.." Kazuha tiba-tiba merenung, melihat keadaan rumah mereka sekarang yang tiba-tiba menjadi gelap gulita.
Kazuha lupa membayar tagihan listrik.
"Mas?"
"Mas lupa dek.. bentar mas otw tempat Yeji sama Ryujin dulu baru bayar tagihan listrik diwarung teteh SZA."
"Ihhh bayar tagihan aja dulu! dedek atut geyappp!" rengek gadis itu melihat suaminya sedang menghidupkan bohlam lampu besar yang telah di charger.
"Hueekkk!!"
Chaewon menatap ponsel miliknya, baru sadar panggilan dengan Yeji masih belum berakhir.
"Goblokk! pakai didengerin segala!"
Yeji kemudian terdengar ngakak besar disana sampai bengek sendiri. tapi segera diam saat mendengar Ryujin menggetok-getok kepalanya kedinding.
"Ji! km punya jahe gak?" tanya Kazuha sembari mempersiapkan lading baduk dan celurit disamping istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Household
FanfictionBerlatarkan pedesaan asri tanah sengketa, menghadirkan kapal-kapal majestik nan menakjubkan dengan balutan humor artefak untuk menemani masa nolepmu. » comedy, romance, slice of life