Terima kasih untuk vote nya.
Sasuke menatap wanita yang berpenampilan cantik. Melihat tubuh bagian belakangnya saja membuat dirinya sudah mengenali siapa wanita yang berada dihadapannya ini.
Bagaimana bisa penampilannya semanis ini saat sedang patah hati? Tuhan memberkatinya pasti. Buktinya ia masih bisa melihat penampilannya di luar kantor. Ia kira Sakura akan berdandan seadanya, berbanding terbalik dengan pikirannya. Wanita itu luar biasa cantik saat berada di luar kantornya.
" Sakura " Panggilnya dan wanita itu menoleh. Tidak ada bekas air mata, wanita ini lebih tangguh dari dugaannya.
Bukankah bagus kalau begitu? Sasuke merogoh kantong dan memberikan uang cukup banyak pada resepsionis tanpa Sakura ketahui. Ia ingin bersenang-senang berdua tanpa ada yang mengganggu.
" Pak Wakil, kenapa anda..? "
" Mencari hiburan, saya sering datang kesini " Boro-boro datang kesini. Pulang kerja saja masturbasi dengan foto Sakura. Ia patut mendapat oscar untuk akting nya ini.
" Bukankah acara masih berlangsung? " Tanya Sakura seakan mengetahui. Sasuke pun mengangguk.
" Ayo masuk, bicara didalam " Sakura mengangguk. Masih tidak percaya kalau Bosnya berada ditempat kecil dan murah seperti ini.
" 1 room yang paling bagus, minumannya juga " Ucap Sasuke. Sakura hendak mengeluarkan uang namun Sasuke menahannya. Ia sudah membayar banyak, hanya butuh ruangan dipojok, kedap suara dan bisa melakukan hal mesum.
" Baik Tuan " Dan setelah keduanya mendapat kunci mereka langsung naik ke lantai lima gedung kecil ini.
Ada dua botol minuman beralkohol, Sakura sebenarnya menatap ngeri namun dirinya berusaha tenang. Sasuke tidak mungkin macam-macam. Seandainya lebih dari satu macam ia bisa kabur dari sini.
Ruangannya cukup bagus, ada tirai yang bisa dibuka dan juga kedap suara. Seperti inilah yang Sasuke inginkan, ia juga sudah memakai parfum yang bisa meningkatkan hormon wanita. Dirinya yakin sekali kalau malam ini juga Sakura tidak akan lolos.
" Maaf soal foto tadi. Saya tidak bermaksud membuat hubungan kalian renggang. Tapi saya merasa harus memberitahu kamu " Ujarnya dan Sakura mengangguk.
Sasuke menceritakan soal Sai yang dikhianati. Memang awal mulanya Shikamaru masih mencari tahu sampai mereka ketahuan di hari ini. Shishui cukup misterius memang.
" Jadi, Sai adalah sahabat Bapak? Mereka baru putus empat bulan yang lalu. Ino memberitahu saya karena Sai terlalu sibuk " Begitulah yang Sakura tahu. Ia mengira sibuknya Ino karena jadwal padat atau karena masih patah hati ternyata wanita itu malah bersenang-senang.
" Sahabat saya bahkan membantunya masuk untuk casting model. Terlalu sibuk itu hanya alasannya saja. Faktanya mereka ternyata sudah enam atau mungkin tujuh bulan bersama "
Lama sekali.
Sakura terdiam dan membuang muka. Sasuke cukup prihatin namun tertawa dibaliknya. Sakura akan ia bawa ke dunianya yang baru, wanita itu tidak perlu khawatir ia mengkhianatinya. Ia bahkan sudah berada di level terobsesi dengan Sakura.
" Saya sudah memblokirnya, saya rasa sudah tidak ada yang perlu dibicarakan lagi. Saat mengatakan putus di chat pun Shishui masih bilang sibuk membantu acara Pak CEO " Alasan klasik. Namun membuat dirinya hampir melompat kegirangan.
Walau Sakura tidak menangis Sasuke tahu ada yang disesali. Sakura tinggal menyerahkan dirinya padanya dan akan ia buat Sakura menjadi ratunya. Yang hanya akan Sasuke puja dan akan ia cintai setengah mati.
" Oh ya Pak, para wanita dikantor semuanya menyukai Bapak " Wanita itu mengalihkan namun ia tidak peduli. Ia ingin bibir merah dihadapannya ini, sekarang! Pikirannya sudah mesum.
" Benarkah? Saya tidak tahu " Sakura tersenyum. Sasuke terlalu memikat, ditambah duduknya yang sangat membuat darahnya berdesir.
Parfumnya, Sakura seakan ingin terus menghirupnya seperti narkotika yang begitu memabukkan. Malam ini Sasuke tampan sekali dengan kemeja digulung. Pria itu.. Seksi. Apalagi otot tangannya yang kekar.
Rahangnya yang kokoh, matanya yang terus menatapnya tajam, ditambah jakunnya naik turun, Pikiran Sakura menjadi liar. Ia meneguk satu sloki minumannya dengan cepat. Sedangkan Sasuke terus memberinya tatapan yang seakan menelanjanginya.
" Lalu bagaimana dengan kamu, Sakura? " Sakura menatap Sasuke tanpa berkedip. Dengannya? Apa maksud dari bosnya ini?
" What do you feel about me? " Apa Sakura tidak salah dengar? Sasuke menanyakan perasaannya padanya? Ia tidak kepikiran sampai sana.
" Me? Not me.. "
" I'm sorry, i could never deserve someone like you " Tiba-tiba saja Sakura dikagetkan karena Sasuke menyambar bibirnya yang masih terbuka.
Beberapa detik ia masih diam. Lalu detik berikutnya ia mendorong tubuhnya menjauh. Ia belum mabuk, ini baru satu sloki namun kenapa udara disini terasa panas?
" What are you doing? " Tanyanya pelan. Sakura memundurkan posisi duduknya. Ia bisa melihat wajah frustasi bosnya yang tengah menatapnya.
" I've always liked you, Sakura "
Tidak mungkin! Tidak ada hal menarik didalam dirinya. Ia sendiri masih bingung apa yang Sasuke sukai dari dirinya juga para pria dikantor. Sampai sini ia belum paham menyukainya dalam hal apa?
Versi lengkap ada di pdf
KAMU SEDANG MEMBACA
Sexual Fantasy✔
Fanfiction📍 Mature for Language Content 📍 SETIAP SERIES BERBEDA JALAN CERITA Karyawan wanita itu mengalihkan perhatiannya sejak pertama kali menjadi sekretaris ayahnya. Membangkitkan sisi liar yang ada didalam dirinya. Sejak melihat Sakura melakukan videoc...