Confidence

220 8 0
                                    

Selamat Membaca

"Nona, anda baik-baik saja?" Marlin bertanya dengan menatap lebih intens wajah cantik Azell

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nona, anda baik-baik saja?" Marlin bertanya dengan menatap lebih intens wajah cantik Azell.

"Ah yah maaf, sepertinya aku sedang butuh istirahat total hari ini," Balas Azell tersenyum senatural mungkin agar Marlin tak curiga.

Tentang Ayahnya dan Maxi, benarkah mereka melakukannya dengan mudah? Maksud Azell yang Maxi jelaskan tadi sangat sederhana, Maxi datang menemui ayah Azell berbicara alasan hubungan mereka yang begitu mendadak dan tanggungjawab pria itu untuk menikahi Azell, Maxi tak ingin berpisah dengan Azell dan berjanji tak akan membuat Azell mengalami kesulitan apapun.

"Mungkin pijatan saya masih kurang untuk nona? Saya bisa memanggilkan beberapa pekerja dari salon terapi yang biasa Nyonya besar kunjungi," Bujuk Marlin.

"Terimakasih, tapi tidak perlu," Azell segera memejamkan matanya, mencoba rileks.

"Marlin, anda mengenal Maxi sudah begitu lama, apa saya bisa mendapat jawaban pertanyaan saya dari anda?" Tanya Azell dengan mata terpejam.

"Tentu saja Nona, selama itu bukan hal yang sensitif dan rahasia," Balas Marlin.

"Apa Maxi sering berburu binatang?" Tanya Azell dengan membuka matanya perlahan.

"Tidak, Tuan sangat menyayangi binatang dan menghargai kehidupan makhluk hidup," Jawab Marlin jujur.

Azell menggigit bibir bawahnya, tak ada sirat mencurigakan dari wanita pelayan itu tetapi entah mengapa Azell tak mempercayai jawaban Marlin.

"Anda yakin? Maksudku, Maxi begitu dingin dan tampak jahat," Azell ragu dengan memperjelas itu.

"Untuk itu saya tidak dapat memperjelas seperti apa sosok Tuan Maxi," Balas Marlin berdiri dari duduknya dan bersiap mengambilkan kimono untuk Azell.

"Yah, sudah, terima kasih untuk pijatan anda-Marline,"

"Nona, anda pasti mencintai Tuan dengan tulus, Tuan bisa luluh untuk anda itu hal yang dapat menutupi seperti apapun sosok Tuan Maxi," Jelas marlin membuat Azell membisu.

Memikirkan Maxi membuatnya senang dan tertantang begitu saja, tetapi mencintainya Azell masih belum yakin akan hal itu. Menginginkan Maxi, hanya itu.

Azell tersenyum tipis, membiarkan Marlin meninggalkannya.

Nazellah harus segera menghubungi ayahnya, biar bagaimanapun ia belum mendapatkan pernyataan dari ayahnya.

InsubordinateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang