Part 1

107 17 3
                                    

Hai, selamat datang di cerita pertama ku. Boleh bantu support dengan klik bintang dan komennya ya. Aku juga terima masukan terkait gaya penulisanku, tapi tidak untuk alur cerita hehe.

Semoga suka dengan first book ini
Selamat membaca💓





















-
Rumah menjadi tempat berlindung katanya, tapi ada yang mengganjal, sebab kalbu meragu karena nyatanya tidak begitu. Sorot tak ada perlawanan, lurus abai pada suara-suara teriakan dan barang-barang berjatuhan di sekitar.

Tak lagi minta pertolongan seperti raga kecil di masa lalu. Tak lagi menangis tersedu seperti sosok yang telah berlalu. Seiring bertumbuh di dalam lara, seolah jiwa terbiasa akan duka yang ada.

Para orang tua yang saling berteriak satu sama lain. Saling menyalahkan satu sama lain. Sedang sosok lain di sana terdiam dengan rasa yang sulit dijelaskan.

“Mereka meminta Haechan! Aku tidak akan pernah memberikan anak ku pada bajingan itu! Kau ingin membunuh darah daging mu sendiri begitu?!”

Ten berteriak lantang pada sang Suami yang kini tertegun. Tidak terima jika putra sematawayangnya harus diberikan pada manusia bajingan yang merusak kehidupan mereka. Tidak rela jika sang Putra harus dikorbankan.

“Katakan apa yang akan kau lakukan untuk semua ini?! Katakan! Katakan Johnny, katakan!” Ten menghampiri Suaminya, memukul dada bidang Johnny berkali-kali. Sedang si Dominan masih terdiam dalam kesedihannya.

Keluarga mereka tengah dilanda bencana. Kerugian besar yang melanda Perusahaan kecil Johnny di masa lalu pada saat masih merangkak, membuat mereka harus berhutang pada perusahaan lain yang sialnya menjerat mereka. Setelah semua bisnis berjalan lancar, mereka dengan sengaja membuat Johnny berada dalam kesulitan, sehingga bisa mengakuisisi perusahaan yang Johnny kelola.

Karena biaya tanggungan yang begitu besar, kini keadaan mereka terancam. Johnny harus segera mengosongkan kediamannya, juga melepas Perusahaan yang ia kelola. Terlebih mereka menginginkan Haechan, Putra Johnny untuk dijadikan simpanan dari Pimpinan perusahaan itu.

“Tidak ada cara lain ... Satu-satunya solusi yang tersisa adalah bersekutu dengan keluarga Jung” Ujar Johnny.

“Johnny ... Apa kau pernah berpikir apa yang akan mereka pinta darimu?! Mereka bahkan bisa meminta nyawa kita! Tidak ada bedanya, orang-orang itu sama busuknya, terlebih Jung!”

Ten tahu keluarga seperti apa orang-orang bermarga Jung itu. Meskipun ia jelas tahu, satu-satunya yang bisa mengalahkan Perusahaan yang kini menjerat keluarganya hanya mereka. Ia tidak sudi bersekutu dengan orang-orang tanpa hati itu.

Keluarga Jung yang terkenal begitu kejam. Hidup tanpa adab, tanpa norma, dan mencintai kebebasan. Bagi mereka, tidak boleh ada satupun tikus yang menghalangi mereka. Siapapun yang menghadang langkah para Jung, maka ia akan mati sia-sia.

Sampai detik ini tidak ada yang bisa menghancurkan mereka. Langkah mereka selalu bersih, sehingga tidak ada jejak apapun yang dapat membuktikan segala kejahatan mereka. Meski begitu publik masih menganggap mereka adalah manusia-manusia tanpa hati nurani. Kebencian masyarakat melekat pada keluarga Jung, namun itu sama sekali tidak membuat mereka kalah. Mereka masih menjadi penguasa, bahkan hingga detik ini.

“Hanya itu satu-satunya cara untuk menyelamatkan keluarga kita Ten! Aku tidak peduli jika keluarga Jung meminta nyawaku, asalkan Haechan, dan Renjun selamat ...”

By Your SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang