Di salah satu sekolah favorit dalam kota cyberaya, sebut saja nama sekolah itu adalah M.A.T.A School. Sedang dilaksanakan upacara bendera yang biasa dilaksanakan setiap hari senin.
Hari ini tampak berbeda, entah kenapa rasanya sangat panas. Semua murid berkeringat karna teriknya matahari, sebagian memilih untuk tetap di lapangan, dan sebagian memilih ke UKS untuk ngadem dengan alasan sakit perut.
Ali termasuk sebagian murid yang memilih untuk tetap di lapangan, walau dia sudah sangat berkeringat.
Rudy menyadari itu dan menepuk bahu ali pelan, dia meminta untuk bertukar posisi. Rudy di depan dan ali di belakang.
Tentunya ali mau-mau saja. Ia langsung pindah kebelakang dan sekarang dia sudah tak terlalu terkena sinar matahari, karna tubuh rudy yang menghalangi terik matahari itu.
Tak lama upacara bendera selesai, para murid yang masih di lapangan langsung terduduk lemas sambil menunggu mereka diperbolehkan kembali ke kelas.
Ali merasa ada tangan yang mengusap keningnya, ia melihat kearah tangan itu dan melihat rudy yang sedang tersenyum kecil padanya.
"Terimakasih sudah menghalangi sinar mataharinya tadi," ucap ku lembut pada rudy.
Ali dan rudy itu memang dikenal sebagai sahabat tak terpisahkan. Persahabatan mereka dimulai dari sekolah menengah pertama sampai sekarang. Terhitung sudah 5 tahun mereka bersahabat, dan tak jarang juga yang mengira mereka berpacaran.
"Kalau kamu kepanasan, harusnya tadi ikut yang lain aja, bolos ke uks," ujar si rudy dengan nada sedikit khawatir.
Ali hanya menggelengkan kepalanya, lalu tak lama nama kelas mereka disebut. Semua anak kelas langsung berlarian menaiki tangga, tapi ali hanya berjalan sampai sambil sesekali merapihkan poninya yang mulai panjang.
Dikelas ali duduk dan tidak melihat keberadaan rudy sama sekali, ia coba menanyakan pada anak kelas yang baru datang.
"Sam! Kamu lihat si rudy gak?" tanyaku pada anak yang bernama sam itu.
"Tadi sih liat dia lagi dikantin, kayanya beli air tuh. Tumben banget li, gak ngajak lu,"
"Aku juga gatau, yaudah. makasih ya,"
Ucapan sam ada benarnya, kenapa rudy gak ngajak ali? Padahal kan dia haus, mana pas banget hari ini dia lupa bawa air minum.
Tiba-tiba di depan wajahnya ada tangan yang mengulurkan sebotol air, ali melihat siapa yang memberi air itu. Ya... ternyata rudy yang memberi itu, ali langsung mengambil dan meminumnya.
"Pelan-pelan minumnya, nanti keselek gimana?" peringat rudy kepada ali.
"Hehehe... maaf, aku haus banget. Btw kenapa kamu gak ngajak aku kekantin?!"
"Maaf, aku tau kamu pasti capek karna upacara tadi. Jadinya aku aja yang kekantin sendiri,"
"Ohh... yaudah, gapapa. Mau gak?" ucap ali sambil mengulurkan air yang dibeli rudy tadi.
Rudy mengangguk dan mengambil botol itu, lalu mulai meminumnya. Hal itu sudah sangat biasa bagi mereka, berbagi minuman atau makanan bersama.
Ali mendapat pesan dari wali kelas kalau hari ini jam kosong karna para guru ingin rapat, lalu pesan itu ia sebarkan ke grup kelas.
"Rudy, tadi aku lupa sarapan," ucap ali pelan tapi masih bisa didengar oleh rudy.
"Kenapa? Ngerjain pr yang belum selesai lagi? atau kamunya yang males masak?" tanya rudy sambil mengarahkan kepala ali agar menyandar dibahunya.
Ali menyanderkan kepalanya di bahu rudy. Ia menjawab, "enggaa, aku bangun telat. Makannya hari ini aja aku lupa bawa botol air"
"Siapa sih yang kemarin bilang 'gausah telpon buat bangunin aku' tapi pas gak di telpon malah bangun telat?" ucap rudy dengan nada sedikit mengejek pada ali.
"Yaaa, Maaf. Kemarin tuh aku cape banget, ngerjain pr dari guru ips, mana panjang banget lagi. Trus sorenya masih harus organisasi dulu, pulang-pulang dah hampir tengah malem" keluh ali pada sang sahabat.
"Lain kali kalau kamu emang cape banget, kamu kerumah aku aja li," ucap rudy pada ali.
Ali hanya mengangguk singkat. Lagipula ali juga sudah sering berkunjung kerumah rudy, tapi rudy belum pernah berkunjung kerumah ali.
"Kenapa kamu gak bolehin aku main kerumah kamu, li?" tanya rudy pada ali.
"Ehm... Anu, orang tua ku yang ngelarang. Mereka kan sibuk kerja, aku dirumah sendirian. Kalau akunya bawa temen, takut buat hal aneh-aneh. Gitu kata orang tua ku," ucap ali. Lalu rudy hanya mengangguk paham.
Skip time.
Bell pulang mulai berdering, semua murid langsung keluar dari kelasnya masing-masing. Begitu juga rudy dan ali, mereka berjalan bersama munuju gerbang sekolah.
"Ali, kamu mau pulang bareng gak?" ajak rudy pada ali.
"Hmm.. Gausah, gapapa. Aku pulang sendiri saja," tolak ali pada ajakan rudy.
"Beneran nih gamau bareng? Nanti aku beliin ice cream deh"
"Gausah... rumahku juga gajauh dari sekolah, yaudah bye," ucap ali. Belum sempat rudy membalas perkataan ali, ia malah sudah jalan duluan.
***
Sesampainya ali di rumah, ali langsung menaruh tas nya di salah satu kursi.
"Aku pulang,"
Hening.
Setidaknya suasana itu yang selalu menyambut ali ketika pulang sekolah, jadi ali sudah terbiasa dengan suasana ini.
Ali duduk di salah satu kursi disana, membuka handphone dan menemukan notif dari salah satu temannya.
Ali langsung pergi menuju taman yang dimaksud, hanya dengan membawa handphone.
Sesampainya disana, ia melihat gadis yang sedang menunggunya. Ia duduk di samping gadis itu, menunggu dia untuk bicara lebih dulu.
"Sampai kapan kamu mau nyembunyiin hal itu dari rudy, li?" ucap gadis yang bisa kita sebut sebagai, alicia.
"Alicia? Maksud kamu apa?" tanya ali.
"Gausah pura-pura gatau, udah jelas lo tau apa maksud gue"
Ali menundukkan kepalanya, ia kemudian berkata, "aku gatau, aku rasa aku masih belum yakin untuk cerita itu ke rudy. Aku takut dia risih terus ngejauh dari aku"
ପ૮๑ᵔ ᵕ ᵔ๑ აଓ ˚。 ⊹ ꒰ఎ ♡ ໒꒱ ⊹ 。˚
Haii haloooo, eumm.. Simple aja buat chap O1 yaa? Duh.. Bingung mau bilang apa lagi, enjoy saja yeppp!!
Jangan lupa vote & coment ~~
See u in the next chapter.
-with love, ion.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sementara tapi berarti [RuLi] Hiatus.
FanfictionMemang benar, kalau sahabatan. pasti salah satunya ada yang jatuh cinta? mungkin bisa kubilang iya. memang salah jatuh cinta pada sahabat sendiri, tapi.. dia begitu sempurna untukku. tapi apakah dia juga memiliki perasaan yang sama denganku? entahl...