Esok paginya, ali sudah berjalan menuju ke sekolah. Hari ini mood ali sangat bagus, entah karena apa, tapi selama perjalanan menuju ke sekolah, ali selalu tersenyum.
Sesampainya di sekolah, ali juga sempat menyapa beberapa murid yang lalu lalang. Sebenarnya bukan hal yang jarang, karna ali memang salah satu anak ceria.
Tak lama ali sampai ke kelasnya, ia duduk di sebelah rudy lalu berniat pergi ke kantin tapi..
"Mau kemana, li?" tanya rudy sembari melihat ali yang akan pergi.
"Eh, ke kantin. Kenapa memangnya?"
Rudy hanya menatap ali dengan tatapan heran, "belum sarapan?"
"Engga, mau beli air minum. Lupa bawa air lagi,"
Rudy menahan tangan ali agar tak pergi lalu memberikan satu botol air pada ali, "dari mamah, katanya buat kamu biar gak beli air di kantin terus,"
Ali menerima botol minum yang diberikan rudy, "yah, botol kamu yang lain aja belum aku balikin. Masa sekarang kamu ngasih aku lagi?"
"Yaudah gapapa, botol yang sebelumnya buat kamu aja. Dirumahku gak guna soalnya"
Ali hanya mengangguk mengiyakan, lagipula mamahnya rudy memang sudah menganggap ali sebagai anaknya sendiri.
Lalu rudy menarik ali yang masih berdiri itu ke pangkuannya, dan memeluk ali erat. Beruntung dikelas hanya ada mereka berdua.
Sementara ali hanya pasrah saja, karna sudah terbiasa seperti ini. Jadi ali hanya santai sambil bermain handphone.
Rudy melihat ali yang fokus pada handphone, "kamu ngapain sih, li? Fokus banget,"
"Aku? Aku lagi buka buka aplikasi random saja, memangnya kenapa?"
"Oh, tidak kenapa. Cuma heran saja, kamu tak biasanya main handphone sampai sefokus itu"
Ali hanya berdehem tanpa ada niatan untuk menjawab pernyataan rudy barusan.
"Coba lepas handphone mu dulu," pinta rudy pada ali.
Secara reflek ali juga langsung melepaskan handphone nya, dan tiba-tiba rudy malah mempererat pelukannya pada ali.
"Kamu kenapa?" tanya ali.
"Aku? Biarkan dulu seperti ini. Oh iya, hari ini jam kosong, tadi sudah diumumkan sama wali kelas"
"Eh? Memang iya? Kok aku tidak tau ya.."
"Kamu baru datang, sementara pengumumannya susah daritadi," jelas rudy.
Ali melihat jam dinding yang menunjukan pukul setengah sembilan pagi, "astaga aku baru sadar sudah mau jam sembilan"
"Kamu nya saja yang tidak sadar waktu"
Ali hanya ber-oh menanggapi pernyataan rudy barusan, "omong-omong, aku mau bicara sesuatu sama kamu"
"Bicara sesuatu? Silahkan, akan aku dengarkan," jawab rudy.
"Aku... Aku suka-" belum sempat menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba ada teman sekelas mereka masuk kedalam.
Ali langsung turun dari pangkuan rudy dan bersikap seolah tak terjadi apapun, dan rudy juga bersikap cuek.
Teman sekelas mereka sebenarnya sudah tidak terkejut melihat ali dan rudy seperti itu, bahkan beberapa dari mereka mengharapkan menjadi ali.
Setelah teman sekelas itu keluar, rudy langsung menarik ali kedalam pangkuannya lagi. "Serius, dia aja udah ga kaget. Jadi gausah turun dari pangkuan aku, biarin aja"
"Tapi menurut ku aneh aja gak sih kalau kita tetep kaya gini walau ada orang? Kaya.. You know lah"
Rudy mengusap lembut surai rambut ali, "gak peduli, urusan mereka mau seneng atau gak. Toh gak buat rugi hidup kita juga"
"Tapi kan tetep aja, rudy"
Rudy meletakkan jari telunjuknya di bibir ali, membuat ali terdiam. "Sstt, gausah peduliin apa pandangan orang ke kita. Hidup kita, urusan kita"
"Lepas jarimu dari bibir ku, atau ku gigit jarimu?"
Rudy hanya terkekeh mendengar perkataan ali, lalu ia menjauhkan jarinya itu, "sudah. Oh iya, tadi kamu mau bicara apa?"
"Ah! Aku sudah lupa, lain kali saja kalau aku sudah ingat"
Rudy mendecih, "cih, pelupa"
"Maaf maaf, lagian tadi tiba-tiba saja ada yang masuk. Jadinya aku melupakan apa yang mau kukatakan, deh"
***
Bell sekolah berdering, menandakan sudah waktunya untuk pulang ke sekolah. Ali dan rudy juga sudah merencanakan untuk bermain dulu sebelum kembali ke rumah."Rudy ayo pulang," ajak ali pada rudy yang sedang membereskan buku pelajarannya.
"Hm? Ayo," jawab rudy. Lalu ia merangkul ali dan berjalan keluar kelas menuju taman di sekitaran sekolah.
"Eh rudy, katanya nanti malam di taman ada bazar. Mau temenin aku gak? Mau nyari jajan, kebetulan besok libur kan.."
"Boleh, nanti ku jemput ya"
"Gausah rudy, kaya biasa aja. Kita dateng sendiri habis itu baru keliling bareng, gimana?"
"Anything you want, sweetie"
Pipi ali merona karna ucapan rudy tadi, rudy juga melihat rona merah itu di pipi ali lalu terkekeh.
"Kamu lucu kalau lagi malu," kata rudy tiba-tiba.
"Diem gak?!"
"Iya-iya cantik, ini aku diem," ucap rudy. Lalu rudy langsung mengusap lembut surai rambut milik ali.
ପ૮๑ᵔ ᵕ ᵔ๑ აଓ ˚。 ⊹ ꒰ఎ ♡ ໒꒱ ⊹ 。˚
Heyydoo-ie.. Kiwipies maaf yH aku gak update lamaaAa sekali, biasa writerblock wrwrw..
Sapa kangen ionnn?? Gaada? Oh y, aku hiat aja kalau gitu, Y!
Ini kukasih yg imut-imut deh biar kalian senum, jangan marah sama aku yg imoet ini y'all..
Mff sebesar-besarnya karna aku ngilang belakangan ini, bukan urusan yang penting tapi urusan itu cukup buat aku lupa kalau aku blm nyelesain tulisan ueueue.. Mff ya..
Typing ku berubah gak? I think typing ku agak berubah karna kebanyakan bergaul sama jametttt?!?!
Ada yang lagi ulangan? Semangatt yaahh!! Wish you all the best, uhuyyy~ aku udh gaada ulangan or something sih.. Tinggal kelulusan doang.. Wrwr..
Segitu aja curahan kangen aku ke kiwipies aku, babayyy.. VOTE & COMMENT GAK? NANTI AKU GIGIT NIH! AKU NGEJAR LHOO~
See u in the next chap
-with love, ion.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sementara tapi berarti [RuLi] Hiatus.
FanficMemang benar, kalau sahabatan. pasti salah satunya ada yang jatuh cinta? mungkin bisa kubilang iya. memang salah jatuh cinta pada sahabat sendiri, tapi.. dia begitu sempurna untukku. tapi apakah dia juga memiliki perasaan yang sama denganku? entahl...