Suasana kelas menjadi berisik setelah bel pulang berbunyi. Ada yang ingin segera sampai rumah, ada yang sibuk meminta jawaban dari latihan soal pelajaran terakhir, dan yang kebagian piket hari ini sudah mulai mengangkat kursi satu per satu ke atas meja.
Dari banyaknya aktivitas itu hanya ada satu orang yang tidak bergerak sama sekali. Raganya memang berada di kelas tapi jiwanya berada di alam mimpi, ya orang itu sudah tertidur saat guru memberikan latihan soal.
Aylin Galexia, gadis itu terpaksa harus menarik jiwanya kembali ke dalam raga saat dikejutkan oleh seseorang yang mengangkat kursi di sebelahnya cukup keras saat menyimpannya ke atas meja.
"Bangun woi, lo mau nginep disini?" ucap Luna, teman sebangku Aylin sambil memakai liptin dan juga memegang sapu, karena dia salah satu anggota yang piket hari ini.
Dengan masih mengantuk Aylin mulai membereskan barang-barangnya.
"Latihan soalnya dikumpulin gak?" Tanya Aylin yang baru ingat kalau dia belum mengerjakannya, bahkan menulis soalnya aja belum.
"Gak, lagian kalo dikumpulin juga lo belum ngerjain kan?"
"Hehe iya sih,"
"Yaudah awas, gue mau nyapu,"
Aylin kemudian berjalan ke depan kelas, "Ke gerbang bareng gak?" Tanya Aylin lagi sambil melihat Luna yang sedang menyuruh anak laki-laki untuk mengangkat kursi sebelum dia menyapunya.
"Duluan aja, gue ada kerkom,"
"Oke,"
Aylin pun langsung keluar dari kelas karena sudah tidak akan kegiatan apapun lagi jadi seperti biasa dia langsung pulang ke rumah. Aylin memang tidak mengikuti kegiatan ekstrakulikuler apapun, itulah kenapa hidupnya tidak pernah terlihat sibuk tapi sok sibuk padahal kegiatan cuma tidur, makan, dan main game.
Mungkin kegiatan yang bermanfaat setelah pulang sekolah adalah membaca novel saja. Sisanya bermalas-malasan.
Saat sedang bosan menunggu angkot di depan gerbang sekolah tiba-tiba ada sebuah motor berhenti tepat di hadapannya, Aylin pikir mungkin itu ojek online pesanan orang lain. Tapi kenapa orang itu memakai celana seragam SMA? Oh atau mungkin anak SMA yang lagi kerja, semoga banyak orderan ya mas.
"Aylin!"
Lah? Ojeknya kenal sama dia?
Kemudian saat orang itu membuka kepalanya, eh helmnya. Aylin langsung shik shak shok, AVELLION?
Dia Avellion Mikadzuki, teman masa kecil Aylin dan seseorang yang pernah sangat Aylin sukai.
"Lo lagi nunggu jemputan?" Tanya Avel sambil tersenyum lebar.
"Gue lagi nunggu angkot, lo sendiri ngapain ke sini? Oh gue tebak, lo punya pacar dari sekolah gue kan?"
Avel memang tidak bersekolah di SMA yang sama dengan Aylin, itulah kenapa Aylin kaget laki-laki itu ada disini sekarang. Membuat jantungnya tidak nyaman saja.
"Lebih tepatnya calon pacar," jawab Avel masih dengan senyum lebarnya ditambah alisnya yang naik turun. Hih kenapa nih orang?
Kenapa tiba-tiba Aylin merasa di tusuk jarum ya saat mendengar jawaban Avel, oh come on masa iya Aylin masih suka sama Avel?
Avel sialan, Aylin sudah bersusah payah untuk melupakannya tapi entah angin atau badai dari mana yang membawanya sampai berada dihadapan dia sekarang. Rasanya dia ingin menendang Avel sampai tidak terlihat oleh matanya.
"Gue duluan yah, semoga berhasil," ucap Aylin kemudian pergi dari sana daripada dia harus melihat calon pacar Avel. Terlalu menyakitkan, hatinya belum siap. Lebay.
KAMU SEDANG MEMBACA
In Another Life
Fiksi RemajaHanya di dalam cerita ini aku bisa menjadi milikmu. Aylin Galexia, gadis pemalas, hobi melamun, dan sangat menyukai eskrim ini jatuh hati kepada seorang laki-laki yang berkebalikan dengannya. Laki-laki itu rajin, aktif berorganisasi, dan dikagumi ba...