Kamonegix 🔞🔞🔞

3.7K 167 2
                                    

Karena Reva dan Zee bertugas di rumah sakit yang berbeda, tentunya setiap pagi mereka akan pergi menggunakan kendaraan yang berbeda juga.

Reva hari ini libur, ia bangun lebih awal berniat membuat sarapan seadanya. Walau hati dan pikirannya masih kacau, ia berusaha menyajikan yang terbaik. Ia juga dibantu oleh Lulu disana.

"Tumben banget lo mau masak? Kesambet?"

"Buat Zee."

"Lah? Udah baikan aja?"

Reva mengangguk, Lulu masih tak tau masalah yang sebenarnya, tapi demi keamanan dan kenyamanan ia memilih untuk tidak mau tau saja. Setelah menyiapkan makanan, Reva naik lagi ke kamar untuk membangunkan pujaan hatinya.

"Zee... bangun yuk... sarapan dulu."

"Zee... kamu harus ke RS, bangun dulu..."

"Azizee, bangun, aku yang masak loh."

Perlahan ada hilal dari Zee, ia membuka matanya bersamaan dengan Reva yang sengaja membuka gorden kamar. Cahaya matahari masuk seakan menusuk jiwa yang setengahnya masih di alam mimpi.

"Sayang... pagi banget loh?" Zee dengan suara khas bangun tidurnya.

"Udah jam 7, kamu visit jam berapa?"

"Aku minta jam 9 Rev."

Zee bangun dan mendekati gadis yang sedang merapihkan barang-barang yang berserakan di meja samping jendela. Memeluk gadis yang memiliki pinggang ramping itu dengan lembut. Membenamkan kepalanya di ceruk leher Reva.

"Mau sarapan dulu atau mau mandi dulu Zee?"

"Mau kamu dulu."

🤨🤨🤨🤨🤨 - nachia

Tangan yang tadinya melingkar di pinggang kini mulai naik meraba area perut hingga dada. Zee mulai mengendus dan mencium setiap bagian leher jenjang di depannya. Reva juga dengan sengaja memiringkan kepalanya untuk memudahkan Zee mengeksplor bagian itu. Rambut kuncir messy bun dan baju tidur pendek membuat tubuh Reva sangat sexy dilihatnya.

"Aku bau keringet Zee, abis masak."

"I don't care, babe. Wanna fuck with you."

Mendengar itu, Reva menarik nafas dan mengencangkan ikatan rambutnya. Ia berbalik badan menghadap Zee yang wajahnya mungkin masih ngantuk. Tinggi yang sejajar itu mempermudah mereka untuk saling bertatapan.

Kini, Reva yang memulai. Ia menarik tubuh Zee dengan kakinya, sebetulnya Zee agak kaget karena itu terlalu mendadak baginya. Tubuh mereka berhimpitan. Tangan Reva sudah mendarat di kedua bokong Azizee.

Perlahan Reva mulai mendekati wajah gadis di hadapannya, melirik bibir yang masih segar karena efek bangun tidur. Tapi Zee menahan bibir Reva dengan telunjuknya.

"Udah kunci pintu belum Rev?"

Reva mengabaikan pertanyaan Azizee, ia menepis telunjuk sialan itu dan langsung melumat bibir Zee. Zee tak diam, ia membalas lumatan itu dengan gerakan lidahnya yang lebih lihai.

Tak lama dari itu, Reva menggendong Zee seperti koala dan berjalan ke arah pintu. Ia mengunci pintu kamar itu sambil terus berciuman dan menggendong Zee. Bukannya pindah ke kasur, Reva malah memindahkan Zee ke meja kerjanya. Ia mendudukkan Zee di meja yang lumayan berantakan itu.

Zee melepas pagutan bibir mereka karena nafasnya yang hampir habis. Ia juga sedikit memundurkan badannya karena dirasa ia duduk terlalu ujung. Tapi Reva menolak itu, ia menarik Zee untuk kembali berhimpitan dengannya di ujung meja.

"Mau kemana sih Zee?"

"Aku duduk ujung banget Rev, kamu emang gak mau duduk sini juga?"

"Aku berdiri aja."

RIVAL (Zeedel) Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang