»»————- ♔ ————-««
Suara khas sepatu pantofel terdengar menuruni tangga, aroma pheromon yang segar memasuki indra penciuman orang-orang yang berada di sana. Draco Malfoy putra mahkota yang baru saja naik tahta menjadi raja, anak dari pasangan Lucius Malfoy dan Narcissa Malfoy, rahang tegas dan bibir tipis serta mata abu yang mampu menyihir siapapun yang melihatnya ia edarkan ke segala sisi ruangan.
Para tamu pesta kerajaan menunduk sopan "Hormat kami, King Draco Malfoy." Ucap mereka serentak.
Draco kemudian naik ke atas podium dan menyampaikan pidato singkatnya. Setelah itu ia duduk di atas kursi yang memang disiapkan khusus untuknya, musik klasik berputar pertanda pesta dansa akan dimulai, Draco hanya memandang para tamu yang juga 'setara' dengan nya sedang berdansa dengan masing-masing pasangan yang mereka bawa.
Kenapa Draco tidak ikut bergabung?, tentu saja raja muda itu belum memiliki permaisuri nya. Banyak Omega atau beta sekalipun yang berlomba mendapatkan hati sang raja, namun usaha mereka sia-sia, raja muda itu seperti tak minat untuk mencari pasangan.
»»————- ♔ ————-««
"Kau harus segera mencari mate mu, son." Lucius mantan raja yang sudah tak muda lagi menghampiri putranya yang melamun, pesta dansa sudah selesai para tamu sudah pulang ke kediaman masing-masing, mereka pun berada di ruang santai sekarang.
"Father mu benar son seorang raja tanpa permaisuri seperti ada yang kurang rasanya, usia mu juga sudah cukup matang carilah mate mu." Narcissa datang mendekat ke arah anaknya ia membelai surai halus Draco mau bagaimanapun Draco adalah anak satu-satunya ia sangat menyayangi dan memanjakan anak nya.
"Jika saatnya sudah tiba aku akan bertemu mate ku tanpa di cari." Draco berkata datar dan meninggalkan kedua orang tua nya yang hanya tersenyum teduh.
»»————- ♔ ————-««
Draco berjalan dengan angkuh di sepanjang lorong istana entah apa yang ia pikirkan sampai tak melihat ada pelayan di depan nya. Tanpa bisa ia cegah mereka saling bertabrakan dan air pel yang pelayan itu bawa tumpah mengenai baju kebanggan Draco.
"Mohon maaf raja ini kelalaian saya dalam bekerja, sekali lagi maafkan saya." Pelayan itu terus menunduk sambil mengatakan permintaan maaf.
Draco yang sudah kembali fokus pun melihat ke arah pelayan di depannya, pria mungil berkulit tan eksotis, terlihat manis bahkan ia belum sempat melihat wajahnya.
"Tak masalah, apa kau pelayan baru? angkat kepalamu." Draco berkata dingin sambil membersihkan air yang terciprat diwajahnya.
"Iya raja saya Harry Potter saya pelayan baru disini." Harry mengangkat kepalanya lalu menunduk hormat kembali saat Draco balik menatapnya.
Jantung Draco berdetak dua kali lebih cepat, bukan ini bukan karna ia mempunyai penyakit atau apapun, ia seperti sedang jatuh cinta!.
"Baiklah, kau boleh pergi." Draco berkata datar, melihat sudah dipersilahkan Harry pun undur diri dan pergi dari sana.
"Dia terlihat manis bahkan dengan pakaian lusuhnya, menarik apakah dia seorang omega? atau beta? apapun gender kedua nya tidak mungkin dia alpha."
Draco berbicara kepada dirinya sendiri di akhiri dengan kekehan karna celotehan asal di dalam hatinya. Kemudian ia kembali berjalan menuju kamar utama, ia lupa akan kekesalanya tadi sekarang yang ia pikirkan adalah Harry pelayan kerajaan yang dengan berani sudah menarik perhatiannya.
»»————- ♔ ————-««
Di dalam kamar terlihat Draco yang memantau berkas-berkas kerajaan mulai dari ekonomi dan keadaan rakyatnya baru-baru ini.
Ia mendengar pintu di ketuk tiga kali lalu munculah sang ibu dari sana. Narcissa menghampiri Draco yang duduk dimeja kerjanya dan ikut duduk saling berhadapan.
"Son mother ingin berbicara padamu, apa kau sibuk?" Narcissa menatap lembut sang putra yang masih mengabaikannya mungkin Draco masih kesal karna perkataan ia dan suami nya tadi.
"Sedikit, jika penting katakanlah mother." Draco mulai mengalihkan padangan nya menuju sang ibu.
"Begini, dulu saat kau masih kecil kau berteman dengan seorang gadis dari kerajaan seberang ia gadis yang manis dan juga cantik, apakah kau ingat?" Narcissa menatap mata abu abu di depannya.
"Charlotte? ya aku ingat kenapa mother?" Draco mana mungkin lupa dengan Sahabat nya itu.
"Dia sekarang tumbuh menjadi wanita yang cantik pintar juga bijaksana usia kalian juga tak jauh berbeda kan? sungguh serasi jika kalian bersa-" Belum sempat Narcissa bicara Draco sudah memotong perkataannya.
"Langsung ke inti mother." Draco sudah tau arah pembicaraan ini ke mana.
"Father dan mother ingin kalian menikah, ya anggap saja kalian kami jodohkan pihak sana sudah setuju dan mengundang kita untuk makan malam di istana mereka sayang." Narcissa tau anaknya ini penurut ia menaruh harapan besar disini.
"Tunggu, mereka sudah setuju artinya kalian sudah membicarakan ini di jauh hari? tanpa bertanya aku bersedia atau tidak, mother yang benar saja lagipula aku dan Charlotte hanya sebatas teman dekat dia juga menyukai lelaki lain, jangan bercanda." Draco beranjak dari duduknya dan berdiri di dekat jendela yang terbuka, angin mulai menerpa wajahnya.
"Dengarkan mother son, Charlotte itu wanita yang sangat baik dan mother yakin ia bisa menjadi pendamping yang kau cari selama ini, tapi-" Narcissa ikut berdiri dan menghampiri putra semata wayangnya itu.
"Adakah keuntungan yang ku dapat dari pernikahan ini?" Draco menyela perkataan ibunya (lagi).
"Tentu, jika kau dan Charlotte dalam waktu beberapa bulan belum saling mencintai kalian bisa memilih jalan masing-masing." Narcissa berucap tenang, ia yakin mereka akan saling mencintai dalam waktu dekat.
Draco tampak berpikir sejenak, ia tidak terlalu terbebani tapi mau bagaimanapun ia hanya ingin melaksanakan pernikahan dengan orang yang dia cintai, mate nya.
To Be Continue
»»————- ♔ ————-««Bewitched
Drarry || Omegavers || 25.06.24Note : Hi!, ini cerita pertama ku yang bertema kingdom & omegavers, kalau ada istilah atau hal aneh tentang kerajaan dan lain-lain boleh beri saran ya di sini, see you in the next chapter!
KAMU SEDANG MEMBACA
Bewitched [Drarry]
Fantasia"Kau adalah takdirnya, Harry jika kau terus membiarkan Draco bersama orang lain yang bukan mate nya sama saja seperti kau bunuh diri dengan racun yang akan membuatmu hancur perlahan lahan." "Aku memang takdirnya, tapi aku bukan cintanya." Start : 2...