»»————- ♔ ————-««
Sudah sebulan sejak terjadinya
kejadian buruk yang menimpa Harry kini omega itu tampak menjadi rapuh dan mudah lelah. Tunggu Harry adalah omega? tentu saja tepat seminggu setelah ia berhubungan dengan Raja Malfoy ia mendapatkan tanda mate persis seperti yang ia lihat di lengan sang raja siang itu, ular hijau yang melilit tangkai mawar merah.Sejak pernikahan sang raja dan permaisurinya —Charlotte— membuat jiwa omega Harry terluka dan merasa tertolak, bagaimana tidak, melihat mate sendiri bahagia dengan permaisurinya, tidak kah kalian juga akan cemburu?.
Di tambah dengan kehamilan Harry yang sudah menginjak usia satu bulan, dirinya semakin terluka tapi ia bisa berbuat apa? dari segala hal Harry memang tak pantas bersanding dengan sang mate, jodoh yang sudah MoonGoddes takdirkan.
Banyak hal yang berubah sejak kehamilan dan fakta bahwa ia seorang omega terungkap, hidup belasan tahun dengan status beta sungguh membuat Harry sedikit tak percaya bahwa ia adalah omega resesif.
Harry yang sedang melamun di kejut kan dengan kedatangan Hermione yang tersenyum cerah sambil membawa dua keranjang di tangan kiri dan kanannya.
"Kau sedang memikirkan apa omega manis?" Hermione duduk di sebelah Harry dan meletakkan bawaannya di depan mereka berdua.
"Mione, berhentilah memanggilku omega." Harry tampak cemberut, ia berkata sambil memajukan bibirnya tanda ia kesal.
"Astagaa, kau kenapa begitu menggemaskan sih? baiklahh aku tidak akan memanggilmu omega lagi aku berjanji." Hermione mengangkat dua jari nya dan tersenyum meledek.
"Huh! terserah kau saja lah." Harry beranjak dari duduknya dan berjalan kearah lemari bajunya mengeluarkan koper berukuran sedang yang nampak usang.
"Mione, aku memutuskan untuk berhenti bekerja disini."
"Kau serius Harry?" Hermione menghampiri Harry menatap manik emerald itu, mencari kebohongan namun nihil.
"Iya, aku bersungguh-sungguh kandungan ku akan semakin besar, dan orang pasti akan menyadari kalau aku omega laki-laki, itu tidak baik Mione, aku mengandung janin yang tidak memiliki ayah." Harry menatap mata Hermione dengan kesungguhan nya, jika ia berlama disini itu tidak akan baik untuk jiwa omega nya dan sang raja akan segera mengetahui kalau mereka adalah mate, itu tidak baik.
"Harry, mau bagaimanapun kau adalah takdir sang raja mau sejauh apapun kau menghindar MoonGoddess akan mempertemukan kalian kembali, tapi jika memang itu sudah menjadi keputusan mu aku sangat menghargainya aku mendukung mu seratus persen Harry." Hermione tersenyum lembut ke arah Harry.
"Mionee.." Harry mendekap wanita di depannya, sungguh wanita di depannya ini adalah wanita terbaik yang pernah Harry kenal seumur hidupnya.
Hermione mengusap punggung Harry lembut, ia balas pelukan itu dan saat merasakan pelukannya melonggar Hermione melepaskan pelukannya lalu tersenyum dan membuat mata mereka bertatapan.
"Harry, dimanapun kau berada selalu jaga dirimu dan keponakan ku oke? aku tau kau itu kuat dan pintar kau pasti bisa menjalani ini semua." Hermione berkata dengan penuh semangat, di saat seperti ini yang Harry butuhkan adalah dukungan bukan?.
"Terimakasih Mione, kau sahabat terbaikku, jaga dirimu dengan baik ya aku akan sangat merindukanmu nanti." Harry mempoutkan bibirnya membuat muka seolah ia sedih dan kesal.
"Tentu Harry sahabat memang seperti ini kan?, Harry bolehkah aku memegang perutmu? aku penasaran." Hermione tersenyum kikuk menunggu jawaban dari Harry.
"Tentu, kemari." Harry menggenggam tangan Hermione dan mengarahkan menuju perutnya.
"Dia masih sangat kecil Mione, masih belum terasa, jika sudah beberapa bulan ke depan pasti akan semakin terasa." Harry menjelaskan dengan senyum manisnya.
"Begitukah? kalau begitu biarkan aku bertemu dengan anakmu saat ia lahir nanti."
"Tentu Mione, datanglah kapan pun." Harry berhutang kepada Hermione dengan semua kebaikan hati sahabatnya itu mana mungkin Harry akan menghilang begitu saja.
"Oh ya Harry kemana kamu akan tinggal setelah pergi dari sini? kau sudah memikirkan tempat yang nyaman bukan?"
"Emm tentu, aku akan pergi ke tempat kelahiran ku, Godric's Hallow." Harry nampak tak yakin tapi ia berusaha menyembunyikan kegelisahan nya di depan Hermione.
"Kau yakin Harry?" Hermione nampak tak yakin dengan keputusan omega di depannya.
"Tentu Mione, dari dulu aku juga sudah berpikir untuk tinggal di rumah peninggalan orang tuaku, hanya saja dulu aku hanyalah anak kecil yang belum bisa apa-apa, jadilah aku tetap berada di panti asuhan sebelum aku di utus menjadi pelayan disini, beta lemah sepertiku tak mungkin bisa bertahan hidup dengan baik Mione.." Harry menjadi sedikit teringat akan kejadian di masa lalu, dimana ia hanyalah beta lemah yang tak di butuhkan dimana pun.
"Tapi sekarang aku sudah mempunyai cukup uang dari upah yang ku tabung selama bekerja disini, aku juga tidak akan tinggal diam, aku akan bekerja keras untuk anak ku nanti." Harry menambahkan.
"Aku percaya padamu Harry, kapanpun kau butuh aku kirim lah surat dan aku akan datang kapanpun itu." Hermione tersenyum tulus, mereka sama-sama sebatang kara, dua insan yang selalu membohongi diri kalau mereka baik-baik saja, memeluk satu sama lain karna hanya itu yang bisa mereka lakukan untuk bertahan.
To be Continued
»»————- ♔ ————-««Drarry || Omegavers|| 01.07.24
KAMU SEDANG MEMBACA
Bewitched [Drarry]
Fantasía"Kau adalah takdirnya, Harry jika kau terus membiarkan Draco bersama orang lain yang bukan mate nya sama saja seperti kau bunuh diri dengan racun yang akan membuatmu hancur perlahan lahan." "Aku memang takdirnya, tapi aku bukan cintanya." Start : 2...