Chapter 4

1 0 0
                                    

Didalam laptop itu terlihat seorang suster yang memperlihatkan gelagat mencurigakan dan masuk ke dalam ruangan Acha,setelah itu tak lama kemudian suster membawa suntikan dan membuang suntikan itu di tong sampah.

"Apakah adik akan baik-baik saja?"tanya Arkan cemas.

"Kamu tenang saja,adik kamu sudah kebal dari segala racun"ucap mommy Monica.

"Apa maksud kamu sayang?kenapa anak kita bisa kebal dari racun?"tanya Daddy Kenan kaget.

Mereka semua dibuat kaget karena perkataan Monica,"sebelumnya aku minta maaf memang aku kejam tapi aku melakukan ini untuk keselamatan kalian,aku menaruh racun pada setiap makanan yang kalian minum dari dosis rendah hingga tinggi...itu semua aku lakukan agar kita semua kebal terhadap racun karena musuh keluarga Geonandra sangat banyak.Aku tidak masalah jika kalian mau marah,memang aku sebagai ibu bukannya menyayangi tapi malah memberikan racun kepada anakku"ucap mommy Monica menyesal.

Mereka semua kembali shock dan kaget karena penjelasan Monica,bahkan Arkan menganga tak percaya apa yang diperbuat ibunya.

"Arga tau kok mom,lagian kalau mommy nggak ngelakuin itu mungkin kita akan kehilangan adik untuk selamanya.dan Arga juga tau dulu saat Daddy dulu sakit ternyata diracuni itu yang membuat Mommy melakukan ini bukan?"tanya Argasya.

Monica mengangguk menyetujui perkataan putranya yang sangat pintar tentang racun dan obat penawarnya,dulu setelah Kenan mengalami keracunan membuat hati Monica menjadi kacau dan melakukan hal ini untuk antisipasi agar keluarganya tidak mengalami hal yang sama.

Argasya memeluk Monica yang masih menangis,sementara yang lain masih mencerna apa yang baru saja terjadi.

"Mommy"suara lembut itu mengalihkan pandangan semua orang,itu adalah suara Acha yang baru saja sadar setelah bajunya diganti oleh Athan.

"Sayang kamu sudah bangun"ucap Mommy Monica sembari memeluk erat Acha.

"Telimakasih sudah menyelamatkan Acha,Acha sangat bahagia memiliki mommy"ucap Acha.

"Maafkan mommy sayang"ucap Mommy Monica merasa bersalah.

"Acha lapal mommy"ucap Acha dengan tatapan polos.

"Kamu mau makan apa sayang?biar Grandma yang cari bersama Grandpa"ucap Grandma Clara.

"Acha mau makan maltabak telul glendma"ucap Acha dengan mata yang berkedip-kedip.

"Maltabak telul?"gumam semua orang.

'Gue salah ngomong nggak ya?disini ada nggak martabak telur kayak di kehidupan gue sebelumnya?'batin Acha kikuk.

"Itu loh yang tepung dikasih telul"ucap Acha dengan gaya cadelnya.

"Martabak telur?"tanya Arkan memastikan.

Mendengar itu membuat Acha mengangguk cepat dengan senyum lebarnya,"apa itu martabak telur Aa?"tanya Argasya.

"Martabak telur itu jajanan pinggir jalan,katanya sih enak tapi Aa juga belum pernah coba"ucap Arkan jujur.

"Kamu tau dari mana dek ada jajanan kayak gitu?"tanya Abimanyu penasaran.

"Acha liat di tutub waktu itu,jadi Acha pengen makan"ucap Acha yang ternyata adalah kebohongan.

"Yasudah biar Aa aja yang cari takutnya nanti Grandma nggak tau tempatnya"ucap Arkan.

"Baba ikut ya"pinta Abimanyu.

"Yaudah baba ikut"setelah mengatakan itu mereka pamit untuk mencari martabak dipinggir jalan.

"Berarti Athan juga kebal dari racun mom?"tanya Athan penasaran.

"Iya nak,kamu sudah kebal dari racun begitupun adik-adikmu"sahut mommy Monica.

"Bagaimana dengan Daddy?"tanya Argasya.

"Daddy kamu juga sudah kebal terhadap racun"jawab mommy Monica.

"Apakah kamu juga kebal terhadap racun sayang?"tanya Daddy Kenan.

Monica menggeleng pelan karena memang dia telah memberikan darahnya saat akan memberikan racun pada anak dan suaminya,itu mengakibatkan dia tidak tahan terhadap racun bahkan racun yang tidak berbahaya sekalipun.

"Kenapa begitu?"tanya Grandma Clara.

"Kamu memberikan darahmu saat kamu juga memberikan racun kepada keluargamu bukan?itu sebabnya kamu tidak akan tahan dengan racun bahkan racun yang tidak terlalu berbahaya sekalipun"ucap Granpa Felix.

Mereka semua terkejut dengan perkataan Felix,bahkan Kenan kini menatap sang istri dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Kenapa kamu membahayakan dirimu sendiri?"tanya Grandma Clara.

"Aku hanya ingin mereka bisa bertahan hidup lebih lama dariku ma,aku tidak akan kuat jika kehilangan salah satu dari mereka...lebih baik aku yang mati dari pada harus melihat mereka pergi dariku"ucap mommy Monica dengan tulus.

Satu tetes air mata meluncur dari mata tajam Kenan,dia tak menyangka jika sang istri akan melakukan hal yang membahayakan dirinya sendiri karena dia dan anak-anaknya.

Mereka semua memeluk Monica yang saat ini tengah menunduk,mereka semua sedih mendengar penuturan dari Monica.Begitupun Acha yang saat ini diisi dengan roh dari Villia yang membuatnya mengerti tentang situasinya saat ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Si Kembar KejamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang