Chapter 2

272 22 0
                                    

✧⁠*⁠。。⁠*⁠♡

M POV


Mild telah tiba di rumah dan langsung mandi hangat.

" Ah...sangat nyaman sekali " ucap mild yang merebahkan dirinya di atas kasur setelah mandi serta berganti.

Drrrtt!

Ponsel mild bergetar di atas laci sebelah tempat tidurnya yang sedang di cas. Mild segera mengambilnya dan melihat temannya beam menelponnya.

" Halo beam? " Ucap mild.

" Halo mild, dompet mu ketinggalan! Sudah sejak sore tadi aku menghubungimu namun tidak bisa. Untung saja aku tahu dan menyimpannya "

" Ku Kho thod na beam, baterai ponsel ku sekarat dan baru saja ku cas sekarang. Khob cai na! Sampai jumpa besok "

" Sampai jumpa! "

Lalu menutup panggilan.

" Benar, aku meninggalkan dompet ku gara-gara hal itu!! " Ucapnya sendiri yang begitu kesal tentang apa yang terjadi diantara ticha dan ram, sampai-sampai guling yang berada disampingnya menjadi korban sasaran tinjunya.

" Mild Kau bodoh sekali!... Menangisi bajingan itu! " Sembari masih meninju, kemudian mild memutuskan untuk cepat tidur, besok ada hal yang perlu dilakukannya sebelum pergi bekerja.


Mild POV

" Tumben sekali sudah bangun? " Kata lung yang melihat ku membawa lipatan baju untuk ku laundry.

" Aku perlu mencucinya sebelum berangkat kerja " jawab ku.

Mencuci pakaian milik phi fon yang dipinjamkan ke padaku semalam.

" Diiyaw na... Jika akan dicuci, kenapa kamu harus repot-repot melipatnya?? "

" Tidak kenapa-kenapa, aku hanya melakukannya "

Benar juga, tapi ini pakaian orang lain. Tentu saja memperlakukannya berbeda dengan milikku sendiri, mungkin karena phi fon terlalu baik padaku.

Ternyata hari kemarin tidak berakhir buruk untukku, masih ada orang lain yang membuat ku merasa baik.

" Ekhem!... kenapa tiba-tiba saja tersenyum seperti itu!? Pasti milik ram kan? "

Aku pun pergi begitu saja melakukan laundry menghiraukan lung setelah menyebut nama bajingan itu.

" Mild? "



M POV

" Siapa ram? Aku tidak kenal sama sekali! " Gumam mild penuh kekesalan sembari menunggu cucian.

Dari kejauhan, lung melihatnya sedari tadi yang tampaknya begitu tidak baik-baik saja. Lantas pergi menghampirinya yang sedang duduk sendirian menatap luar.

" Mild? "

Mild pun menoleh.

" Ada apa? " Tanya lung yang datang membawa kursi dan duduk didepannya.

" Tidak ada " jawab mild berusaha menyembunyikannya.

" Jika tidak ada, lalu ada apa dengan raut wajahmu itu?? katakan agar lebih baik "

Tembok yang dibangunnya dengan susah payah untuk membendung kesedihannya, akhirnya seketika runtuh dan air mata pun jatuh turun membasahi wajah manisnya. Rasa sakit kembali terasa, sampai membuat hatinya terasa berat.

Sweet Pluviophile (END✔️) [NamtanFilm]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang