Aisyah Navarra Syafatullah, seorang gadis anak dari salah satu mentri di Brunei yang dijodohkan dengan seorang anak Raja atau Pangeran Muda, Nama Pangeran Muda itu Bernama Pangeran Abdul Muntaqim. Mereka berdua terjebak dalam Perjanjian kedua orang...
Seorang gadis cantik dan baik yang berteman dengan Nameerah Sayidatull Numeerah Atau seorang Putri Kerajaan Indonesia yang bersekolah di JIS (Jerudong International School)
Aisyah adalah gadis biasa yang lemah lembut dan juga berkepribadian manis. Ia adalah anak dari Yuinna Jirfa. Yuinna Jirfa atau sering dipanggil Yui itu adalah salah satu mentri di Brunei yang dekat dengan Permaisuri Hajah Saleha. Juga ayah dari Aisyah yang bernama Amir Athiif yang mempunyai Restoran dan Cafe paling Terfavorit dan besar di Bandar Seri Begawan yang juga Amir ini dekat dan berteman dengan Sultan Hassanal Bolkiah
Aisyah mempunyai adik laki laki bernama Ajeez Athiir yang umurnya hanya beda 1 tahun dengannya.
Aisyah berpendidikan kelas 10/1 Sekolah Menengah Akhir di JIS (Jerudong International School)
Pangeran/Prince Abdul Muntaqim.
Prince Abdul Muntaqim adalah seorang darah biru asli, laki laki kelahiran Brunei itu adalah cucu dari Sultan Hassanal Bolkiah, dia sangat disegani dan dihormati.
Prince Muntaqim juga satu kelas dengan Aisyah, secara tidak langsung mereka saling mengenal. Prince Muntaqim memiliki banyak bakat salah satu nya yang paling ungguli adalah Kehebatannya dalam bermain sepak bola. Dengan parasnya yang tampan dan gagah ia banyak memikat hati kaum hawa bahkan sampai luar negara. Ia memiliki sifat yang dingin dan juga jahil.
Di suatu pagi yang cerah,, Aisyah tengah berangkat ke Airport untuk menjemput ibunya pulang dari kampung halamannya, Indonesia. Yuinna.
Sesampainya di Airport, Ia langsung mencari seperti Grocery atau toko kecil di sana yang memiliki tempat untuk duduk dan bersantai
Saat sudah mendapat informasi penerbangan Indonesia - Brunei (sampai) ia langsung menuju ruang lobby airport agar bertemu dengan sang ibu
"Mama lama lah kat indo..aisyah tak de teman di rumah" Ujar Aisyah sembari tertawa kecil
Mereka berdua pun memasuki mobil hitam yang disiapkan oleh sang ibu karena mereka akan menemui Permaisuri Hajah Saleha di istana tanpa sang ibu memberitahu Aisyah
"Kita mau kemana mah..? Kok malah parkir di sini sih?" Tanya Aisyah sembari keheranan karena mobil itu diparkirkan ke bagian parkiran istana Nurul Iman.
"Udah.. Ikut saje dulu" Jawab sang ibu
Semasuknya di istana mereka disuguhkan dengan bangunan yang mewah dan megah didominasi warna emas itu
"Mari saya hantar, Miss Yui." Ucap salah satu Servant atau pelayanan disana mengguide Yui dan Aisyah untuk masuk ke salah satu tempat yang memang sudah disiapkan Sultan H. Hassanal Bolkiah
"Ma.. Kita nak ke mane ini?" Tanya Aisyah, namun tak dikunjung Jawab oleh sang ibu
Sesampainya di tempat itu, alangkah kagetnya bukan main, Aisyah melihat P. Muntaqim yang duduk bersama dengan Kedua orangtuanya. entah mengapa rasa tidak enak menghantui hatinya saat itu
' hah? Macam mane jadi ada prince muntaqim eh?!! ' ujar Aisyah dalam hati
Yui dan Aisyah pun duduk, Entah mengapa Aisyah selalu merasakan P.Muntaqim yang selalu memberinya tatapan tajam.
Mereka sungguh canggung saat itu, apalagi mereka saling kenal dan satu kelas.
"Ah so.. Begini..Mama serta Sultan dan Permaisuri.. Sudah sepakat menjodohkan kalian bedua ni.. So.. Tak ada jawab selain yes.." Jelas Yui yang membuat Aisyah sedikit kaget atas confession itu
"H-huh..."
"Permisi, Acara.. Mulai kapan..?" Sela P. Muntaqim
"Takkan cepat cepat sangat pasti nye.." Jawab Sultan
"Sudah tak sabar Prince eh??" Ujar Yui sembari tertawa dengan sang permaisuri
' canggung banget yaallah.. ' Ujar Aisyah dalam hati.
"Ah.. Jadi macam tu lah yea.. Saye dan Aisyah pulang, permisi Sultan, Permaisuri." Ucap Yui dan membawa Aisyah keluar
- dimobil -
"Ma.. You can asking me before this day.. Don't make this like Impromptu.."
Arti: Ma.. Kamu bisa tanyakan aku sebelum hari ini.. Jangan membuat ini seperti dadakan
"This is not impromptu, but by agreement.." Jawab Yui sambil menyetir
Arti: Ini bukan dadakan, tapi kesepakatan...
- skip, in Aisyah bedroom. -
Tanpa lama, ia memegang handphone nya dan mulai mengetik ke sahabat perempuannya, Nameerah Sayidatull Numeerah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
