HAI SEMUA SEBELUM BACA PART INI YUK IKUTAN KOMEN DONG BIAR AKU JUGA TAHU KALIAN TUH SEBERAPA ANTUSIASNYA UNTUK BACA CERITA RAPUNSA.
YANG UDAH KOMEN MAKASIH YAAAA KALIAN SEMUA BAIK BANGET.
BANTU SHARE CERITA RAPUNSA JUGA YA BIAR MAKIN SERU AJA KALAU BACANYA RAME - RAME HEHE.
OH YA JANGAN LUPA LIKE JUGA YA DI SETIAP PART DARI CERITA AKU BIAR TAMBAH SEMANGAT NIH AKUNYA.
KALAU KALIAN SEMANGAT BAWAANYA TUH PENGEN NULIS TERUS HEHE.
OKE DEH LANGSUNG KE CERITA AJA YAAA.
SELAMAT MEMBACA ^^
Di balik kamar yang sunyi Lukas tengah tertidur lelap, ibunya kini berusaha membangunkan Lukas berniat untuk meminta bantuan tenaga Lukas karena hari ini toko bunga milik om lucki dan Tante Sri ramai apalagi pesanan bunga yang harus dikirim lumayan banyak.
Setelah 10 menit mencoba membangunkan Lukas ia pun bangun karena terganggu oleh ibunya.
"Sayang ayo bangun ibu kualahan di toko bunga hari ini banyak bucket bunga yang harus di kirim" tutur Tante Sri pada Lukas.
Lukas bangun dan mengubah posisi tubuhnya menjadi duduk dan membereskan selimutnya.
"Ayah kemana?" Tanya Lukas.
"Udah berangkat jadi ibu ke toko nanti bareng kamu" jawab ibu Lukas.
"Lukas mandi dulu Bu" ucap Lukas.
"Iya sayang ibu tunggu di luar ya nanti sarapan dulu baru ke toko bunga" ucapnya lagi.
"Iya Bu" sahut Lukas sopan.
Ibu Lukas pun beranjak keluar dari kamar Lukas dan membiarkan Lukas mandi dan siap - siap untuk membantu pekerjaan ibunya nanti di toko bunga.
Setelah ibu pergi Lukas membuka ponsel dan tidak lupa memberi kabar kepada kekasihnya tetapi belum sempat mengirim pesan ponselnya sudah habis baterai Al hasil ia memasukkan ponsel dan charger ke dalam tas niatnya nanti ngecas di toko bunga saja nanti agar tidak lama karena sudah ditunggu ibunya.
Lukas mandi dan siap - siap setelah sarapan Lukas dan ibunya mengendarai mobil milik ayahnya karena nanti banyak bucket bunga yang harus di kirim dan segera melaju menuju toko bunga.
"Kamu kemarin lihat kalung Erna ngak sayang?" Tanya ibu Lukas.
"Kalung apa?" Tanya Lukas balik.
"Ibu tuh kemarin pesen kalung buat Erna nah karena Erna lepas dari kandangnya jadi ngak tau kok udah ilang kalungnya" tutur ibu Lukas.
Lukas diam sambil menyetir mobil ia sebenarnya malas membahas adik angkatnya itu.
"Kalungnya warna biru muda ada gambar anjing kecil" ucapnya lagi.
"Erna itu kucing apa anjing" timpal Lukas santai.
"Ya kucing tapi kalungnya bagus jadi ibu beli aja" jawab ibu Lukas.
Lukas hanya manggut - manggut saja.
"Kamu bener ngak tahu sayang kalungnya dimana?" Tanya ibu Lukas memastikan.
"Aku ngak ngambil Bu" jawab Lukas.
"Pasti bukan kamu juga yang ngambil sayang maksud ibu kalau kamu lihat siapa tahu aja jatuh" tutur Tante Sri.
"Ngak lihat Bu" jawab Lukas jujur.
"Yaudah Besok kamu cari ya sayang kasihan Erna nyariin" ucap ibu Lukas melas.
"Bukanya ibu yang nyariin?" Tanya Lukas.
"Bisa aja kamu" timpal ibu Lukas sambil terkekeh.
Makin hari Lukas khawatir dengan ibunya karena yang di pikirkan hanya tentang Ernawati si kucing orange itu terus, apa benar kata tegar kalau ibunya itu ingin mempunyai bayi lagi ya?

KAMU SEDANG MEMBACA
RAPUNSA
Teen FictionSemua orang memang memiliki alur serta jalan ceritanya masing - masing tetapi tidak semua orang bisa memilih dilahirkan bagaimana keadaanya dan seperti apa kelak hidupnya. Di sini cerita kita di mulai ini kisah kita, ini cinta kita, ini jalan panjan...