Capture 16

19 6 0
                                    

SIAP UNTUK MAIN TEBAK-TEBAK KAN?

JANGAN LUPA UNTUK
🌻VOTE AND KOMEN🌻

💐HAPPY READING 💐

Gedung rumah sakit yang di isi begitu banyak orang yang menderita penyakit, mereka tengah melawan penyakit mereka masing-masing. Di ruangan VVIP terdapat seorang laki-laki yang tengah terbaring di ranjang rumah sakit, sosok itu adalah Albiru Mahendra Januarta.

Tidak lupa dengan para teman-teman nya yang lain, Ares dan Denio yang tengah tertidur di sofa. Dan Kaisar dan Galih yang tertidur di bawah, ke empat cowok itu sedang berada di bunga mimpi masing-masing.

Hingga tanpa mereka sadari, tangan Albiru sedikit demi sedikit bergerak. Tidak lama kedua kelopak mata cowok itu mulai terbuka, Albiru tengah menyesuaikan cahaya hingga sampai cowok itu benar-benar membuka mata nya.

Yang pertama kali ia lihat adalah langit-langit atap rumah sakit, pandangan nya mulai teralihkan ke arah kanan. Cowok itu melihat para teman-teman nya yang tengah tertidur pulas, Albiru sebenarnya hendak memanggil salah satu dari mereka agar minta di ambil kan air putih, namun Kaisar sudah bangun terlebih dahulu.

"Dah bangun lo" tanya Kaisar, sontak ke tiga teman lain nya pun mulai bangun dari tidurnya dan menghampiri kasur Albiru.

"Air" gumaman cowok itu terdengar meski lirih, Kaisar yang mendengar itu pun dengan sigap mengambil segelas air untuk Albiru.

Albiru pun menerima air itu lalu meminum nya, saat cowok itu sudah berhasil duduk sakit kepala menyerangnya. Memang saat ini kepala cowok itu tengah di perban, dan ada selang infus di tangan nya.

"Jangan banyak gerak dulu" ujar Ares.

Albiru hanya menanggapi omongan Ares dengan angguk kan saja, se detik kemudian pandangan Albiru seperti mencari keberadaan seseorang. Cowok itu masih celingak-celinguk mencari keberadaan seseorang.

"Lo nyari siapa?" tanya Galih.

"Vania" jawab Albiru.

"Vania aman kok, jadi lo tenang aja" ujar Denio.

Mendengar itu Albiru dapat ber nafas lega, dia takut kalau tadi malam Gala berniat ingin mencelakakan Vania. Heran dengan cowok ini padahal di sini dia yang tengah terluka tapi hal yang di cari pertama kali pasti Vania, efek tidak mau kehilangan gadis itu lagi.

Ngomong-ngomong tentang masalah semalam, mereka yang ada di dalam ruangan itu mulai serius, bukan apa-apa kecelakaan yang di alami Albiru itu tidak wajar.

Padahal sebelum montor cowok itu di guna kan untuk balapan sudah di cek terlebih dahulu, dan tidak ada kendala sama sekali semua nya aman.

"Kenapaa bisa montor yang lo kendarai oleng?" tanya Kaisar.

Albiru menghela nafas pelan, cowok itu tenga mengingat-ingat kejadian tadi malam, dan aneh nya lagi teman nya baru sadar sudah di beri kan berbagai pertanyaan. Lama Albiru terdiam akhirnya cowok itu mulai membuka suara.

"Ada yang nusuk ban montor gue kayak nya itu paku" jeda Albiru "Gue berniat untuk mengurangi kecepatan dengan di rem, tapi gak tau kenapa rem nya gak berfungsi sama sekali" lanjut Albiru panjang lebar.

Astrea High SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang