" Ahh, akhirnya selesai." Alana mendesah lega dan meregangkan tubuhnya yang terasa kakukarena terlalu lama duduk.
" Tinggal revisi." Serunya.
Netra gadis itu menatap minuman mereka yang sudah kosong, dia hendak beranjak dari duduk nya untuk mengisi ulang. Kebetulan dia juga haus.
" Mau kemana " Tahan Eliot yang sadar dengan gerakan perempuan itu.
" Mau refill minum. "
" Biar gue saja, lo pasti pegel." Ucap nya mengambil alih gelas kosong itu.
" Di dapur kan." Ucap nya memastikan yang di angguki oleh Alana.
Gadis itu memilih membiarkan saja, lagipula tinggal menuangkan dari kulkas. Tidak harus membuat lebih dulu.
Tidak butuh waktu lama untuk Eliot kembali dengan dua minuman yang sudah kembali terisi di gelas nya, dia menggeser laptop yang ada di depan Alana dan menyimpan minuman itu
" Thanks." Ucap perempuan itu dengan senyum lebar nya, dia langsung menegak nya hingga menyisakan setengah.
" Gue saja yang revisi." Lanjutnya saat Alana hendak akan kembali mengambil alih laptop itu.
" Ih gak usah, kerjaan gue itu." Ucap nya tak enak.
" Gak papa, gampang. Tinggal revisi doang. Sekalian gue tambah kalo ada yang kurang." Jelas nya yang membuat perempuan itu mengangguk membiarkan.
Alana diam memperhatikan pemuda itu, menatap bagaimana wajah fokus itu meneliti laptop di depan nya. Tidak bisa menampik jika pria itu memang tampan, apalagi sifat goodboy nya yang menambah nilai plus. Perempuan manapun tidak akan bisa menolak pesona nya, termasuk Alana sendiri.
" Udah kayaknya, coba lo yang liat." Ucap nya yang cukup membuat Alana tersentak karena terkejut dengan pria itu yang tiba-tiba menoleh. Membuatnya tertangkap basah karena memperhatikan.
" Oh sini." Pinta Alana salah tingkah, menarik laptop itu dengan gerakan cepat.
Dug
cesss
" Ahh." Perempuan itu memekik merasakan rasa dingin yang menyentuh kulit nya.
Dia mengerjap menatap minuman dingin sisa setengah tadi kini membasahi pangkuan nya. Tidak sengaja tersenggol oleh laptop yang di tarik nya.
" Ceroboh." Gumam Eliot yang masih terdengar jelas.
Pria itu segera mengambil gelas yang tumpah itu, beserta es yang tumpah di atas rok Alana. Beberapa tisu dia ambil dan dia tekan untuk menyerap air itu.
" Dingin." Ringis Alana, dia masih memegang laptop nya. Melindungi benda itu.
Paha putih itu benar-benar terkena tumpahan dari orange jus itu, dengan hati-hati Eliot juga turut membersihkan nya. Tanpa meminta ijin terlebih dahulu, mungkin refleks karena melihat gadis itu yang terlihat menahan dingin.
" Shtt." Alana mencekal tangan Eliot yang terlihat semakin dalam membersihkan pahanya. Membuat pergerakan pria itu sontak terhenti dan menatap gadis di depan nya itu intens.
" Kak_" Ucap nya tergagap. Alana merasa ini sudah berlebihan, seliar apapun pergaulan nya, dia tidak pernah membiarkan orang lain menyentuh jauh tubuh nya.
" Sorry. Gue refleks." Ucap pria itu menarik tangan nya.
Alana mengangguk canggung, dia menyimpan jauh laptop nya dan mengambil alih tisu yang digunakan oleh Eliot untuk membersihkan pahanya.
" Thanks sudah bantu bersihin, gue ganti baju dulu." Beritahunya, merasakan rasa lembab di bagian tubuh bawahnya yang sangat tidak nyaman.
" Tunggu."
![](https://img.wattpad.com/cover/368774895-288-k462238.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsessed ( On Going)
Random" Aku ingin mengecup setiap inci tubuh mu sayang, memberikan tanda jika kamu hanya milikku. " " pria gila. "