Bad Habits [4]

469 47 8
                                    

⚠️

The following content may contain elements that are not suitable for some audiences

ACCORDINGLY,
⛔️VIEWER DISCRETION IS ADVISED⛔️

➽───────────────❥

"Selamat kapada kalian semua tim ekstrakurikuler UN, karena sudah berhasil memenangkan perlombaan debat yang diselenggarakan kemarin. Aku sangat bangga kepada kalian semua, terutama kepada Ahn Ji-na dan Nam Joo Won yang bersedia maju menjadi perwakilan tim. Aku juga berterima kasih kepada Lim Sae Byok sebagai mentor, kau telah sukses mendidik mereka semua." Lee Tae Oh gyojangseonsaengnim memberikan ucapan selamat kepada mereka.

"Senang bisa mendengarnya dari anda, ini semua berkat gyojangseonsaengnim karena telah memberikan banyak informasi kepada kami." Balas Lim Sae Byok sembari menundukan badannya.

Pria tua itu tersenyum sampai kulitnya terlihat berkerut, tangannya menepuk-nepuk pundak Lim Sae Byok.

"Ahn Ji-na–"

Mendengar namanya dipanggil, wanita itu pun menoleh kearah bapak kepala sekolah.

"Tidak ku sangka perkataan ibumu ada benarnya juga, kau memang anak yang sangat berprestasi. Lanjutkan prestasimu dan buat bangga sekolah ini." Ucapnya sambil terkekeh.

Ahn Ji-na hanya bereaksi dengan senyum tipis. Setelah berbincang dengan Nam Joo Won dan juga Lim Sae Byok, pada akhirnya kepala sekolah meninggalkan ruangan UN untuk lanjut mengerjakan urusan pribadi.

"Bagaimana jika sepulang sekolah nanti, kita rayakan kemenangan kita disini? Akan aku belikan kalian chiken dan banyak minuman soda!" Mendengar ucapan itu membuat Park Byeol Sun dan Byeong Seok teriak kegirangan, mereka merangkul bahu Nam Joo Won sampai membuat pria pendiam itu tersenyum lebar.

Namun hanya ada satu orang yang tidak bersorak, siapa lagi jika bukan Ahn Ji-na si perempuan tanpa ekspresi.

"Bagaimana Ahn Ji-na apa kau mau ikut?" Tanya Lim Sae Byok.

"Justru kau harus ikut." Timpal Park Byeol Sun sembari menghampiri Ahn Ji-na.

"Kau adalah pemeran utama bersama dengan Nam Joo Won dalam kemenangan ini, mustahil jika kau tidak ikut pesta perayaannya!" Kini Byeong Seok yang berkomentar sembari menyusul Park Byeol Sun sehingga posisi perempuan itu terpojok oleh dua manusia tiang listrik dihadapannya.

Tadinya Ahn Ji-na merasa tidak tertarik untuk bergabung, namun kedua orang itu terus-menerus membujuk Ahn Ji-na tanpa henti, hingga pada akhirnya ia terpaksa untuk setuju.

Ketika bel pulang sekolah pukul lima sore telah berdering.

Ahn Ji-na melangkahkan kaki menuju ruangan UN untuk menepati ucapannya ikut dalam perayaan kemenangan lomba, ketika sampai disana belum ada siapapun yang datang. Sambil menunggu kedatangan yang lain, dirinya memutuskan untuk membaca salah satu buku disana, yakni buku berjudul Kim Jiyoung Born 1982. Buku yang terkenal dan di cap feminist itu menimbulkan banyak kontra dimasyarakat negeri ini yang masih melakukan sistem patriaki. Heran nya, kenapa buku itu ada disini yang rata-rata anggota nya adalah laki-laki?

Ketika ia sudah membaca 10 halaman pertama, pintu ruangan itu perlahan terbuka. Muncul tiga teman serangkai masuk kedalam sembari tertawa kencang, hal itu membuat Ahn Ji-na melempar tatapan mematikan kepada mereka karena merasa terganggu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DRAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang