~13~ akan berusaha

32 8 0
                                    



Ready all....

Typo bertebaran....

~~~~~~~~~~~~~♤♤~~~~~~~~~~~~




19:48 p.m


Mata yang sedari tadi tertutup kini bergerak dengan perlahan dan terbuka, tatapannya masih sayu begitupun wajah tampan dan manisnya masih terlihat pucat.

Arez mengedipkan matanya beberapa kali untuk memperjelas pandangannya, tangannya beralih memijat kepalanya yang sedikit pusing.

"Udah bangun" ujar seseorang membuat Arez terkejut.

Arez menoleh kesamping dan melihat Dares sedang duduk disofa kamarnya sambil menatapnya.

"Bang Dares?" Kening Arez berkerut, dia melihat sekeliling dan ternyata benar dia bukan dikamarnya melainkan kamar abangnya.

Dares berjalan mendekati Arez yang berusaha duduk. Dares dengan cepat membantu Arez duduk dan menyandarkan Arez kebantal yang sudah ditumpuk oleh Dares.

"Masih ada yang sakit?" Tanya Dares setelah duduk disamping Arez diatas kasur.

Arez menatap abangnya dengan sayu tanpa berkedip.
"Heh!, dengar nggak sih" sentak Dares membuat Arez tersadar.

"Um..Cuman pusing dikit"ujar Arez dengan lemah

Dares menganggukkan kepalanya
"Masih sesak?" Tanya Dares

"Nggak" Arez menggelengkan kepalanya.

"Tunggu disini" ujar Dares diangguki Arez.

Dares melangkahkan kakinya keluar kamar menuju lantai bawah.

"Harus bangat yah gw sakit sekarat dulu biar dapat perhatian lo bang?" Lirih Arez

Tidak lama Dares datang dengan semangkuk bubur dan air minum ditangannya. Dares meletakkannya dinakas dan duduk disamping Arez.

"Makan biar gw suapin" ujar Dares menyodorkan sesendok bubur.

Sebenarnya Arez tidak selera makan, melihatnya saja sudah eneg, tapi kalo abangnya yang suapin reladeh Arez makan, kapan lagi disuapin sama abang es nya inikan, masa Arez harus sakit tiap hari biar bisa disuapin abangnya ini.

"Udah nggak mau lagi" ujar Arez yang sudah merasa kenyang.

"Dikit lagi habisin!" Ujar Dares
Arez menggelengkan kepalanya.

"Udah kenyang" ujar Arez

"Yaudah nih minum" Dares memberikan air minum kepada Arez dan diterima oleh Arez.

Dares merapikan peralatan makan Arez, dia berdiri ingin mengantar piring Arez yang sudah kotor kedapur.

"Bang" panggil Arez saat Dares ingin membuka pintu.

"Hmm" Dares menoleh mendengar Arez memanggilnya

"Makasihh" ujar Arez dengan senyum manisnya dan diangguki oleh Dares. Dia kembali melanjutkan langkahnya.


《◇》

《◇》




Setelah mengantar piring bekas bubur Arez, Dares berjalan menuju halaman belakang rumah mereka sambil menghubungi seseorang.

"Tumben nelpon, ada apa?"ujar orang diseberang sana

"mau minta sesuatu sama paman" ujar Dares sambil mendudukkan pantatnya dikursi santai disamping kolam renang.

"Giliran ada maunya manggil paman yah lo, kampret emang"

jangan heran Dares sama pamannya (Jehan Primata) memang memakai bahasa gaul, karena paman mereka sendiri yang mengatakan berbicara pake bahasa anak muda aja.

Mengejar MaafTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang