𝐖𝐀𝐑𝐍𝐈𝐍𝐆 𝟏𝟖+ ⚠️
#𝑺𝟓 𝑳𝒊𝒏𝒈𝒔𝒕𝒐𝒏 𝑺𝒆𝒓𝒊𝒆𝒔
CERITA INI DI PENUHI ADEGAN DEWASA ⚠️
Dia seperti langit. Keindahannya tak terbatas. Bersinar. Sulit di gapai dan tak tersentuh. Cerminan sebuah harapan. Bersih dan tak ternoda. Penuh cinta...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selamat membaca dan Semoga suka . . . . .
Miracle tersenyum sumringah mendengar kedatangan sepupunya, Archie. Gadis itu meninggalkan meja makan berlari menghampiri sepupunya. "Archie! Benvenuto cugino!"
Archie menatap dengan wajah datarnya. Membiarkan tubuhnya di peluk sepupu perempuannya. Miracle dan Archie sangat dekat. Melebihi Eoghan dan Nefely. Tidak sembarangan perempuan bisa menyentuh kulit Archie Litch Kyler sesuka hati. Selain ibunya, Miracle lah yang bebas bersentuhan dengannya.
Empat orang pria berpakaian aneh memasuki rumahnya. Bersamaan dengan keluarganya yang datang ke ruang tamu untuk menyambut Archie.
"Miracle! Kemari sayang!" Panggil Rue.
Miracle hanya menurut mendekati Rue. "Papa! Mereka siapa?" Tunjuknya pada orang berpakaian aneh itu.
"Mereka penjinak bom!" Jawab Rue.
Dahi Miracle mengkerut. Untuk apa penjinak bom datang ke rumahnya?. Tidak ada tanda-tanda berbahaya di sini. "Huh?"
Moren memerintahkan para penjinak bom itu untuk memeriksa isi koper Archie. Mereka menggeledahnya. Pemilik koper-koper besar itu hanya diam saja benda miliknya itu di bongkar, di periksa sesuka hati.
"Rune!" Rue langsung menelpon kakak kembarnya. Dia tidak bisa terima ini. Sebelumnya tidak ada kabar apapun mengenai kedatangan putranya itu kesini. "Apa kau gila?! Kau pikir rumah ku ini apa?! Aku tahu kau ingin mengasingkan anak mu. Tapi tidak di rumah ku juga Rune!"
"Haha! Miracle saja kau titipkan di sini aku tidak mempermasalahkannya. Tapi kenapa giliran putra ku. Kau terlihat sangat keberatan?"
Rue berdecak kesal. "Rune! Miracle dan Archie itu sangat berbeda!"
"Tidak ada bedanya. Aku sudah menganggap Miracle seperti putri ku sendiri. Kau juga anggaplah Archie seperti putra mu sendiri."
Rue menggeram kesal. Rune terdengar sangat bahagia. "Tidak! Tidak akan pernah!" Rue memastikan sambungan telepon sepihak.
Archie sangat sulit di kendalikan. Anak itu sangat berbeda dari anak-anak pada umumnya. Jika Rune saja tidak bisa mengendalikannya. Apalagi dirinya. Sebenarnya hanya ada satu orang yang bisa mengendalikannya dengan penuh. Tak lain adalah ayahnya sendiri, Killian Lennox Kyler. Namun Rune tidak ingin pria itu ikut campur dalam mendidik anaknya. Jika Archie jatuh ke tangan Killian. Maka anak itu akan semakin berbahaya dan sulit untuk di kendalikan.
Kecuali, pasangan yang sudah di takdirkan untuknya. Hanya pasangan takdirnya itu yang bisa membuat kelakuan gila anak itu teralihkan.
Mici dan Hazel menyikapi dengan santai. Miracle begitu senang dengan kedatangan sepupunya. Sementara Rue dan Moren. Merasakan kekhawatiran yang begitu mendalam.