06.

722 65 0
                                    

.
.
.
.

Jaemin rela menempuh perjalanan yang lama agar dia bisa mendapatkan mahkota' tersebut.

Dia pergi pagi dan bahkan Sampai siang pun dia belum sampai di desa itu, sampai akhirnya dia menemukan satu desa yang menjadi tujuannya.

"Permisi."

"Saya Jaemin." Dia tersenyum

"Ah kamu yang katanya ingin membeli mahkota itu ya?"

Jaemin mengangguk cepat

"Sebentar." Katanya dan Jaemin langsung duduk di tempat kumuh itu

"Maaf, tempatnya kumuh,saya tinggal sendiri, maklum cuma rumah nelayan yang gajinya ga seberapa.."

Kemudian menaruh mahkota itu di depan Jaemin,Jaemin Menatap Datar benda itu dengan tatapan matanya

Teringat ucapan beberapa Hari yang lalu.

"Jaga mahkota itu Jaemin, untukku."

"Berapa harganya?" Tanya Jaemin tanpa basa basi

Si nelayan tersenyum

"Semampumu."

.
.
.
____





"Aku mohon !! Maafkan aku!"

"Tidak kamu harus di hukum! Kamu bahkan sudah melanggar peraturan! Kamu sudah kotor !"

Donghyuck semakin menundukkan kepalanya karna dia takut, tidak tau lagi harus Bereaksi apa pada keluarga nya yang tiba tiba Berubah menjadi seram.

Bahkan tunangannya yang bernama Mark itu hanya Melihat dengan acuh tanpa memperdulikan nya.

Tangan nya sudah luka,hanya kuka sobek di sisik nya dan juga di pergelangannya.

"Perutku." Gumamnya,dia langsung Memegang Perutnya yang terasa sakit

"Hyuck kenapa?" Gumam si pangeran

Sang adik memegang pundak yang lebih tua "kaka , sepertinya Putri kesakitan, Kita Harus menolongnya dan memberhentikan ini semua."

Lalu sang Kaka menggeleng cepat

"Biarkan ini menjadi hukumannya pangeran Jisung."

Dia menghela nafas panjang lalu pergi dari sana.

"Ibunda perutku.." katanya sambil memohon

"Ada apa sayang? Kenapa perutmu?"

"Sakit sekali.."

Kemudian dia tak sadarkah diri.
.
.
.
































Satu hari.

Dua hari .

Bahkan sampai tiga hari.

berminggu-minggu kemudian.

Berbulan-bulan lamanya.

Jaemin masih terdiam di tempat yang sama sambil memegang benda yang di butuhkan oleh Donghyuck, berharap dia datang dan dengan senang menyambut dan melihat Benda apa yang di bawa oleh Jaemin.

"Apa lu benar benar ngga kembali Hyuck?"

Dia duduk lemas di depan pantai itu, melihat indahnya matahari yang terbenam sambil menikmati angin laut yang menerpa wajah tampannya

"Apa gue beneran cinta sama dia?"

Kemudian bayang bayang kebersamaan mereka kini tergambar jelas di otak Jaemin, keluguannya, kecantikan nya,bahkan Jaemin sudah memiliki Donghyuck secara utuh.

"Gue bakal jaga mahkota ini buat Lo Hyuck asalkan Lo kembali."

Kemudian menatap mahkota biru itu yang tiba tiba menyala.

Matanya melotot dan langsung melihat di kala siapa yang datang.

"Jaemin.."

Dia menangis tersedu-sedu di depan Jaemin sambil mengendong..

Bayi ?

Tunggu? Itu sungguhan bayi?

Jaemin langsung menghampiri Donghyuck "Hyuck,apa yang terjadi? Kenapa Lo ga datang datang ke mari?" Dia Mengangkat tangannya

"Lihat apa yang gue bawa? Gue bawa mahkota Lo.." dan dia meletakkan nya di kepala Donghyuck

Donghyuck masih menangis sambil memeluk bayi itu dengan erat.

"Jaemin.."

"Hyuck, Kamu bawa baby ini saat berenang? Kamu bawa dia dari dalam laut?"

"Jaemin ini anak kamu.."

Dia langsung memberikannya di kepada Jaemin,Jaemin yang Bingung pun langsung mengambil bayi itu dari tangan memar Donghyuck

"Aku tidak kuat lagi untuk hidup Jaemin, hidupku separuhnya sudah di ambil oleh bayi itu... Jaemin..kamu harus menjaganya.."

Dia memohon kepada Jaemin

"Lo kapan hamilnya?!"

"Aku di siksa Jaemin,aku di ancam,aku ketakutan di penjara bawah laut,aku hamil bahkan ga ada yang tahu..aku Semenyedihkan itu Jaemin..Hikss hiks.."

"Sampai anak ini lahir,aku kabur dari sana dan berenang ke mari, Jaemin,berjanjilah padaku untuk menjaga bayi kita.."

"Aku sudah memberikan nyawaku padanya.."

"Apa artinya itu?" Tanya Jaemin bingung

"Dia bukan kaum ku, Melainkan Menjadi kaum mu,kaum manusia utuh."

Mata Jaemin sudah berkaca-kaca saat melihat tubuh Donghyuck yang lemas.

"Tidak Hyuck, kenapa Lo ngomong kayak gini? Ayo kita pulang dan setelahnya hidup bahagia Dengan bayi kita ya?"  Dia mengangkat Donghyuck tapi laki laki manis itu terus menggeleng cepat

"Waktuku tidak banyak Jaemin,aku hanya menitipkan bayiku.." kemudian dia memegang mahkota di kepalanya

"Terimakasih sudah menjaga ini untukku..kamu menempati janji mu" dia tersenyum

Oekk..oekk..

Perhatian keduanya teralihkan

"Dia sangat Mirip denganmu kan Jaemin?" Tanya Donghyuck dan Jaemin Mengangguk Cepat

"Anak papa.." dia memeluk bayi itu

Kemudian hening menyelimuti keduanya.

Jaemin menoleh pada Donghyuck yang tidak sadarkan diri nya

"Hyuck! Hyuck ! Kenapa ini?!"

Oekk..oekkk...

"Dia sudah meninggal."

Dari belakang laki laki tampan itu bicara

Jaemin Menggeleng cepat "apa yang Lo bilang? Hyuck meninggal? Ga percaya! Awas Jangan cegah gue!"

Jeno datang dan mengangguk pada temannya

"Jaemin, sadar,dia udah ga ada, sekarang tugas lo cuma jagain bayi itu, sesuai keinginannya."

Jaemin menggeleng cepat "Jeno !! Ga mungkin! Gue sama dia bahkan baru mau Memulai hidup yang baru,tapi kenapa dia pergi?! Hikss! Mau di bawa kemana Donghyuck!!"

"Donghyuck!!!"

"Donghyuck!!!"

Oekk..oekk..

"Hyuck?!? Hikss!! Donghyuck!!!"






























The Blue Crown Is Mine.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang