Chapter 25 🌻

1K 120 22
                                    

Di meja makan yang besar terdapat dua kepala keluarga di sana. Bahkan suasana di meja makan hening tak seperti biasanya yang selalu ribut tenang hal sepele.

Kana yang sibuk makan, sesekali menatap aneh kearah kedua orang tuanya dan juga suaminya. Tak seperti biasanya Apo diam dan tak menghina menantunya.

" apa kalian sedang marahan??" Kana.

" diamlah jangan banyak bicara. Mama sedang tidak mood." Apo.

" oke baiklah." Kana melirik kearah suaminya.

" Dady." Bisiknya.

" ya sayang." Singkat.

" apa kalian bertengkar kembali."

" Mama mendengar apa yang kau katakan pada suamimu." Apo.

" cih!! Mama tidak asik." Kesal Kana.

" sayang, ayo habiskan makanan mu. Baby akan merasa kelaparan nanti." Menyuapi Kana dengan penuh kelembutan.

" cih!! Sok mesra." Apo.

" Mama... biarkan Mew memanjakan putra kita. Kenapa kamu kesal seperti itu. Apa Mama juga ingin Papa suapi?"

" diamlah Pap."

" Oma. Kenapa Oma malah-malah telus cih." Noah.

" Oma kesal dengan kalian semua."

" drama di mulai." Ledek Kana.

" sayang.." Mew memperingati istrinya.

" biarkan saja Dad, Mama memang seperti itu. Sifatnya seperti anak kecil."

" Papaa!!!" Apo merengek.

" astaga ya Tuhan. Sehari saja tidak ribut bagaikan sayur tanpa garam. Rasanya hambar!"

" apa hubungannya dengan sayur?!" Sambung Kana.

" tentu saja ada, coba saja kau makan sayur tanpa garam. Rasanya bagaimana, pasti hambar kan?! Nah itulah kalian berdua. Papa benar-benar pusing dengan kelakuan mu dan Mama mu."

Mile melirik kearah Mew, " Mew."

" ya Pa."

" bawa istri dan anakmu kembali. Papa sudah tidak sanggup dengan pertengkaran mereka."

" baik Pa, Mew akan membawa Kana dan Noah kembali ke rumah."

" Dady."

" ya sayang."

" kita jangan kembali ke rumah. Aku ingin tinggal di tepi pantai saja. Sepertinya akan seru."

" apa kau ingin menjual ikan asin di sana. Kau ini permintaannya aneh sekali. Minta sesuatu harus yang keren sedikit, suami mu orang kaya jadi kau harus memanfaatkan kekayaannya itu. Ini malah ingin tinggal di tepi pantai. Cih!! " Apo menyela.

" kenapa Mama yang melarang Kana?? Dady saja belum menjawab."

" Mew, kau lihat mereka kan seperti apa. Papa pusing dengan keributan seperti ini."

" maafkan Mew, Pa." Merasa tidak enak pada ayah mertuanya " sayang.." memegang tangan Kana lembut.

" sebetulnya Dady sudah menyiapkan rumah dan hotel di kota Maldives atas nama mu. Tapi sepertinya kita tidak bisa pergi ke sana karena kondisimu yang sedang hamil seperti ini. Jika kau menginginkan untuk tinggal di tepi pantai, alangkah lebih baiknya kita undur setelah Baby lahir. Apa kamu setuju??"

Kana mengingat akan sesuatu, suaminya pernah menjanjikan sesuatu pada dirinya saat perjanjian kontrak pengembangan sperma di lakukan. Bahwa dalam surat kontrak itu ia akan mendapatkan setengah dari harta yang Mew miliki.

Surrogate Mother || MewGulf HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang