12. Gracia kenapa?

88 7 0
                                    

"kenapa Rev?" tanya Oline yang melihat gracia nangis begitupun Reva. namun, pertanyaan Oline tak dijawab oleh mereka berdua

"Cici?" tanya Oline pada Gracia, dan Gracia hanya menggeleng

"kalian ini sebenernya kenapa ci Rev? kita liat kalian berantem ditengah perkiran loh" ucap oline lagi

"maaf.." hanya kata itu yang bisa Gracia ucapkan dengan nada pelan

"maaf? kenapa si? ada apa?" tanya Oline lagi

"maafin Cici hikss..." akhirnya gracia pun menumpahkan semua tangisannya yang ia tahan selama berdebat. bukan karena malu, tapi karna ia baru sadar kalo ia menyakiti adiknya. ia menangis sambil menutupi wajahnya dengan tangan

"hah? Cici kenapa ci? ini kenapa sih? gak ada yang mau jawab? oke, aku panggil bunda melody!!" ucap Oline lalu mengeluarkan hpnya

saat Oline akan menelpon melody, tiba-tiba frieska datang

"ada apa ini? kok pada ngumpul?" tanya Frieska

"Bu Gracia sama Reva berdebat Bu" ucap salahsatu murid

frieska pun melihat kearah gracia dan reva yang sedang saling diam dengan tatapan Reva yang mengisyaratkan ke marahan

"bubar, bubar!!" tegas Nat yang baru saja sampai bersama shania menghampiri Frieksa, Gracia dan Reva

"kalian kenapa? kok nangis diparkiran?" tanya Shania

"Cia, are you oke?" tanya Frieska

Gracia pun menggeleng sambil menangis, lalu Frieksa memeluk Gracia dan menenangkannya.

Reva yang merasa dicuekkan pun akan segera pergi kekelas, namun saat Reva akan pergi tangannya ditarik oleh Shania membuat Reva menubruk tubuh Shania. Shania pun langsung memeluk Reva

"kenapa syang?" tanya Shania pada Reva, namun Reva tak menjawabnya

"it's oke, mau nangis? nangis aja gpp Reva, jangan malu. Tante gaakan sebar aib kamu kok" ucap Shania terkekeh

tanpa ba-bi-bu Reva pun memeluk Shania, lalu menangis dipelukan Shania.

setelah tenang, Reva membalas pelukannya pada Shania. ia menghapus air matanya, lalu tersenyum pada shania.

"makasih ya Tante" ucap Reva, Shania pun tersenyum dan mengangguk

"sama-sama. masuk kelas gih, nanti Tante juga masuk jam kamu" ucap Shania

"iya, aku duluan ya semuanya. Bu Nat, Tante shania, Tante Frieska, Cici" ucap Reva memelankan kalimat akhirnya

"iya, sana masuk kelas. kalian juga" ucap Shania pada Oline Ribka dan Michie

"iya Bu" kompak mereka

Reva Oline Ribka dan Michie pun memasuki kelasnya masing-masing. Ribka dan Michie yang melihat Reva tak ceria seperti biasa pun hanya bisa diam. ia tak mau menanyakan itu sekarang

setalah sampai kelas, mereka duduk dibangku masing-masing. tak lama Nachia dan Regie pun hanya bisa diam, tak lama mereka bersuara karena merkaa juga penasaran

"kenapa Lo Rev?" tanya Nachia

"gpp" ucap Reva singkat

"gak mungkin gpp, Lo aja tadi adu mulut sama Bu Gracia. sebenarnya Lo siapa Bu Gracia sih?" tanya Nachia lagi

"gw bukan siapa-siapa nya Bu Gracia, gw udah pernah bilang chia!" ucap Reva sedikit emosi

"gw gak percaya, Reva. gak mungkin gaada apa-apa tapi Bu Gracia aja nangis pas Lo bentak" ucap Nachia

"terserah, terserah Lo! gw capek chia, plis jangan ganggu gw dulu" ucap Reva pelan

"sorry Rev, gw gak bermaksud " ucap Nachia

"lagian kalo gak dia duluan mana mungkin gw bentak. gw juga punya hati, tapi kalo dia udah kelewatan gw juga bisa" ucap Reva lagi

"udah-udah, biarin dia tenang aja dulu. kalo udah mau cerita nanti juga cerita ke kita" ucap Ribka

"aku emang gatau apa yang terjadi Rev, tapi kenapa kamu bentak ci gre? ci gre juga Cici kamu Rev, gak seharusnya kamu bentak dia sampe nangis meskipun itu salah ci gre" batin Ribka

tak lama Shania pun datang kekelas mereka, lalu semuanya pun belajar

skip

istirahat, mereka akan pergi kekantin. namun Reva tak sengaja menabrak seseorang membuat teman-teman nya membelalakkan matanya karna melihat orang yang tertabrak

bugh!!

"aww" ucap Reva dan orang yang tertabrak

"cha" bisik Regie sambil melihat orang yang tertabrak

"mampus Reva, tamat riwayat Lo!" gumam Nachia

"astaga. Bu, aku minta maaf, aku gak sengaja nabrak ibu" ucap Reva sambil membereskan buku guru tersebut

"saya juga minta maaf ya, gak sengaja nabrak kamu. saya gak liat jalan" ucap guru tersebut

Reva pun diam sejenak, sepertinya dia kenal siapa guru tersebut. lalu ia pun mendongkak menatap guru itu

"kak Jinan!" pekik Reva

"loh, Reva?!" ucap Jinan tak percaya

Jinan, guru IPS kelas 9 yang telah ditabrak tak sengaja oleh Reva. mereka memang saling kenal, karna jinann sahabat Gracia. mereka juga dulu sangat dekat, bahkan mereka pernah menganggap adik kakak. namun setelah Jinan kuliah, mereka jadi tak bermain bersama, lagi pula saat ini jinan sibuk mengajar

"maaf kak, aku gak sengaja" ucap Reva

"iya gpp Reva, maafin kak ji juga ya" ucap jinann

"iya, kalo gitu kita duluan ya kak" ucap Reva

"iya hati-hati" ucap Jinan

skip

setelah sampai kantin, mereka pun memesan makanan. Regie dan Nachia pun hanya menetap tanda tanya pada Reva karna kejadian tadi

"Rev, kok Lo bisa kenal Bu Jinan sih? mana tadi pake embel-embel kak lagi. Lo adiknya?" tanya Nachia

"bukan" ucap Reva

"terus Lo siapanya? kok-"

"Lo kenapa sih chia? kayaknya Lo kepo banget deh" ucap Regie karna Nachia tak henti-hentinya bertanya pada Reva

"Lo jangan banyak tanya plis, pusing otak gw" lanjutnya

"lagian Lo kayak gatau Nachia aja, tukang kepo!!" ucap Ribka

"dih" ucap Nachia mendelik

"gw penasaran aja" ucap Nachia

Reva pun menghembuskan nafas lelah, karna Nachia terus bertanya-tanya

"oke, gw jawab. Bu Jinan itu temen Bu Gracia. dan Bu Gracia itu Cici gw. puas Lo?!" sewot Reva

Nachia dan Regie pun menganga tak percaya mendengar ucapan temannya. bisa-bisanya menyembunyikan identitasnya sendiri

"kok Lo-"

"udah diem!! Reva udah ngejelasin, dan jelaskan? jangan banyak omong" ucap Ribka

"ck ngeselin Lo" gumam Nachia

"kalo dia adik nya bu gre berarti Lo pada juga sodaranya bu gre?" tanya Regie

"iya!!! puas Lo!!" ucap Michie ngegas

"santai dong, gw baru nanya juga anjir" ucap Regie

TBC

Nihhh berhubung lagi baik, pagi pun up

I Say Thankyou From My Heart [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang