Non Cantik nan Seksi [Rahmat]

3.4K 40 4
                                    

Nama saya Rahmat, saya adalah seorang satpam pribadi keluarga yang kaya raya. Saya menjaga keluarga ini dari bahaya selama 15 tahun lamanya. Dari awal, saya sudah melihat perkembangan keluarga ini hingga sesukses ini.

Namun apa bayarannya? Saya tidak pernah diberikan hadiah besar apapun. Gaji memang naik, tapi tidak sebanding dengan kenaikan pendapatan mereka.

Saya ingin balas dendam. Sehingga saya mempelajari sebuah mantra untuk merasuki tubuh orang lain agar saya bisa merasuki dan memainkan tubuh anak perempuan dari keluarga ini. Namanya Maria.

Saya melihat pertumbuhannya dari seorang anak kecil hingga dewasa sekarang dan saya selalu memiliki nafsu kepadanya seiring ia beranjak makin dewasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saya melihat pertumbuhannya dari seorang anak kecil hingga dewasa sekarang dan saya selalu memiliki nafsu kepadanya seiring ia beranjak makin dewasa.

"Lu yakin, mat?" Ucap teman saya Asep. Sama seperti saya, dia telah bekerja pada keluarga ini sekitar 13 thn lamanya, dia sekarang bekerja sebagai supir pribadi.

"Yakin lahh."

"Emang bisa itu? Gw masih ga percaya ah."

"Ck. Bisaa. Udh pernah gw coba kok." Ucapku sambil tertawa.

Ya, aku pernah mencoba mantra ini dan merasuki tubuh seorang pembantu di rumah sebelah. Dari situlah timbul keinginan aku ingin menjadi Non Maria secara permanen.

"Yaudah, gw coba yaa. Awas nih, badan gw soalnya gw tinggalin sama lo."

"Iyee, ga usah takut."

Saya pun mengucapkan mantra yang sudah saya hafalkan dan seketika tubuh saya terjatuh seakan tiba tiba tertidur. Walaupun begitu, jiwa saya keluar dari tubuh saya dan saya melihat Asep teman saya yang kaget.

"Mat! Mat! Masa iya beneran sih?" Dia menggaruk kepalanya dan memindahkan tubuh kosong saya duduk di sebuah kursi.

Saya pun tidak membuang waktu lagi dan langsung pergi mengarah ke kamar non Maria. Sesampainya disana, saya melihatnya sedang santai di kasurnya sambil memakai tank top yang menunjukkan belahan dadanya yang mantap itu. Dia juga mengenakan celana pendek santai yang benar benar memperlihatkan semoknya tubuh wanita umur 20 tahun itu.

"Makasih ya non atas tubuhnya. Saya ambil sekarang!"

Saya langsung terbang dan masuk ke tubuh
Maria yang tidak tahu apa apa. Tubuhnya langsung terkejut dan raut wajahnya berubah dari santai menjadi ketakutan.

"Ahh, apa ini..." Ucapnya sambil mencoba untuk tidak memberikan kendali tubuhnya kepada saya. Sayangnya, saya lebih kuat dan tidak lama lagi tubuhnya terdiam.

Saya pun membuka mata saya dan melihat sekitar. Sekarang saya berada dalam kamar Maria. Saya lalu melihat ke bawah dan disambut oleh belahan dadanya yang seksi itu.

Langsung saya grepe tetek baru saya ini dan merasakan betapa besarnya.

"Hahaha! Sekarang tubuh Maria adalah milikku!" teriak saya dengan senang sambil terus meraba tetek saya yang besar ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hahaha! Sekarang tubuh Maria adalah milikku!" teriak saya dengan senang sambil terus meraba tetek saya yang besar ini.

"Ohh... terima kasih mas Rahmat. Sekarang tubuh seksi dan wajah cantik aku ini milikmu mas... Gunakkan sesuka hatimu, ya mas..."

Enak sekali mendengar ucapan itu dari suara Maria sendiri. Saya tidak segan langsung membuka tank top ini dan membiarkan kedua buah dada saya ini bernafas dengan lega.

Saya membuka mulut saya karena kaget dengan ukuran buah dada baru saya ini. Jauh lebih besar dari perkiraan saya dan ternyata tanktop nya ini hanya menutupi ukuran asli dari kedua tetek ini.

Tanpa basa basi lagi, saya menelanjangi diri saya sendiri dan mulai bermain dengan tubuh baru saya ini. Dimulai dengan colmek hingga saya mencoba untuk menghisap puting sendiri.

Saking senangnya bermain, saya hampir lupa bahwa saya harus bertemu kembali dengan Asep. Mungkin sekarang dia panik haha.

Saya kembali memakai baju saya (tapi tidak memakai dalaman sama sekali) dan berjalan ke arah kamar Asep. Saat berjalan, saya merasakan betapa sehat dan bugar tubuh baru saya ini. Sangat berbeda dari tubuh lama saya yang sudah tua.

Saya ketuk pintu kamarnya. Terdengar suara buru buru di dalam dan tidak lama kemudian, Asep buka pintu.

"Eh. Malem, non..." dia tersenyum canggung, namun tak lama dia melirik tubuh saya yang seksi ini dari bawah hingga atas.

"Halo, mas Asep." Saya panggil dia dengan sebutan Mas, biasanya Maria memanggilnya dengan sebutan Pak.

Asep terkaget, tapi sebelum dia bisa berkata, saya melihat tubuh lama saya di atas ranjang Asep.

"Pak Rahmat kenapa, mas? Mati ya?"

"N-nggak kok, Non. Cuma... tidur aja. Katanya capek banget tadi."

Saya masuk ke kamar Asep dan duduk di atas kasurnya sambil melihat tubuh lama saya yang terbaring.

"Yakin kecapekan mas? Bukannya tadi pak Rahmat bilang mau rasukin aku?"

Asep kaget karena Maria mengetahui percakapan mereka.

"Tenang aja, mas Asep. Pak Rahmat berhasil kok. Sekarang dia udah ngendaliin tubuhku yang seksi dan cantik ini." Saya ucap ke Asep, lalu saya tarik tank top saya, membuka kembali dua tetek besar saya.

"B-beneran??"

"Masa aku bohong mas?" Saya berjalan ke arah Asep dan langsung meraba kontolnya yang sudah mengeras setelah melihat tubuh telanjang Maria.

"O-ohhh..."

"Maria mana pernah manggil lu Mas Asep. Ini beneran gw, Sep."

"Gila... percaya deh gw sekarang..."

"Hehe... Sekarang kan gw nih Maria, mau maen gak?"

"Ayo aja..." Asep tersenyum dan langsung membuka celananya sebelum dia mencium saya.

Saya terima ciumannya dan rasa enak mulai merambat ke seluruh tubuh saya.

"Jangan disini... di kamar aku aja gimana?"

Saya ajak Asep dan kita berdua langsung pergi kembali ke kamar Maria.

Tidak lama kemudian, saya dan Asep mulai bermain dan make love. Kontolnya yang tergolong besar itu tidak menunggu lama untuk masuk ke dalam memek saya.

"Ohh! Gilaa! Ini hari terbaik dalam hidup gw!"

"Ahh... ahh... terus, mas... mainkan dan perkosa tubuh seksiku ini!"

Dia terus menggenjot tubuh baruku ini. Dan tidak lama kemudian, aku mulai merasa ingatan Maria memasukiku. Aku juga bisa merasakan jiwanya hilang dan aku sepenuhnya mengambil tubuhnya.

"Mat... gw keluar dalem ya?"

"Panggil aku Maria mas. Pak Rahmat sudah menjadikan tubuh ini miliknya."

"Non Maria! Saya keluarin di dalam langsung!"

"Keluarin mas! Keluarin!"

Asep langsung mengeluarkan semua pejunya ke dalam memekku. Namun kuingat belum lama aku memasang implan agar tidak gampang hamil, jadi tidak apa apa.

Haha... Sekarang kucuri hidupmu, ingatanmu, dan hartamu. Sekarang aku adalah Maria.

Tubuh lamaku tidak lama kubuang begitu saja di sebuah kali besar. Tidak ada yang sadar, dan jika ketahuan. Ku sogok saja polisi yang investigasi.

Hahaha!

Kekuatan MeragasukmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang